Memaknai Kembali Alasan Menulis

Oleh : RynKaryn

Bagiku, memaknai kembali alasan menulis adalah hal yang harus dilakukan oleh setiap penulis. Mengapa? Karena penting untuk terus menggali alasan mengapa kita melakukan sesuatu, seperti mengingatkan kembali tentang awal perjuangan. Dengan begitu, saat kita tersesat  dan mulai putus harapan kita dapat mengingat kembali alasan mengapa kita memulai sesuatu dengan sepenuh hati.

Dan inilah, 10 alasan aku menulis.

1. Impian

Impian adalah fondasi awal sebelum memulai perjuangan. Aku punya mimpi. Mimpi untuk terus bergulat di atas kertas putih, menuangkan ide dan memulai karir sebagai penulis. Aku selalu tahu, bahwa aku senang saat mulai menorehkan kata-kata dalam media menulis. Karena alasan itu, setiap kali aku berpikir untuk menyerah, aku tahu bahwa impianku lebih besar. Impianku lah yang membawaku sejauh ini, dan itu adalah satu dari sekian alasan aku mau terus menulis. Yaitu, untuk menuntaskan apa yang telah menjadi impianku sejak dulu.

2. Sudut Pandang

Menurutku, penulis yang baik adalah penulis yang mampu menyeruakkan pendapat dan sudut pandangnya dalam bentuk tulisan. Sejak mulai menulis, ada saatnya untukku berpikir kritis. Hal-hal yang ingin kusampaikan, hal-hal yang masih jarang untuk dikemukakan. Aku ingin mengemukakan pendapat dan pemikiranku kepada dunia, dengan cara menulis. Apa yang telah kulihat, kurasakan dan kudengar, inginku bagi kepada semua orang yang membaca. Aku punya kemauan untuk membagikan apa yang kupelajari kepada orang-orang. Itulah salah satu alasanku untuk terus menulis. Untuk menyampaikan sudut pandang dan pendapatku kepada dunia. Bahwa mungkin, di dunia ini masih banyak hal yang bisa diketahui dan dipelajari.

3. Menginspirasi

Be inspired to inspire. Dalam dunia kepenulisan, aku selalu terinspirasi dari rekan-rekan, bahkan senior menulis.  Banyak hal yang bisa membuatku terinspirasi dari hal-hal kecil. Saat aku mulai terinspirasi dari orang lain, aku tahu betul bahwa aku pun ingin menginspirasi orang lain. Dengan cara menginspirasi orang lain, aku tahu orang-orang yang berhasil menginspirasiku akan senang dengan pencapaian kecilku. Salah satu alasanku untuk terus menulis adalah agar aku bisa meneruskan hal-hal kecil itu hingga kepada penulis lain yang mungkin sedang dalam proses pengembangan diri dalam dunia kepenulisan.

4. Passion
Menulis adalah kesenangan. Bagiku, menulis adalah gairah. Sesuatu yang tak ada habis-habisnya. Merangkai kata, dan terjebak dalam dunia yang kubuat sendiri adalah sesuatu yang ingin kuterus lakukan. Seperti, sebuah api yang membara tanpa henti walaupun sedang ada badai menghadang. Sesuatu yang tetap berkobar, dan tak bisa padam begitu saja. Menulis adalah gairahku. Bagiku, itu adalah jalan ninjaku!

5. Bertumbuh

Secara alamiah manusia belajar setiap harinya. Dan aku pun demikian. Menulis adalah media untuk berkembang dalam segi kehidupan. Banyak pembelajaran yang aku dapat dalam dunia kepenulisan, apapun itu yang bisa dipetik dan dipelajari.  Dan tanpa disadari, aku mampu berkembang setiap harinya. Itu sebabnya aku tak segan-segan untuk terus menulis agar bisa menambah wawasan dan bisa menjadi lebih terbuka dalam pemahaman, perasaan dan pola pikir orang lain.

6. Berpetualang

Semakin dalam aku mencari, maka semakin banyak yang kudapatkan. Menulis itu seperti sedang berpetualang dalam hutan belantara. Aku mungkin tak tahu dimana aku berada, namun selalu ada kejutan di setiap tempat yang aku tuju. Seakan-akan menulis adalah tempat dimana aku mencoba menemukan inti dari ceritaku, mencari jati diriku dan tipe penulis apa diriku. Kali ini, berpetualang sama dengan menulis. Mencari setiap harta karun yang bisa didapatkan.

7. Pantang Menyerah

Bukan gampang untuk bisa bertahan dalam dunia menulis. Apalagi dengan kesibukan tersendiri, kadang tak sempat untuk menulis. Aku mempunyai dua dunia, dunia nyata dan dunia fiksi yang dibuat. Di antara dua dunia itu, kata konsisten harus senantiasa ada. Itu sebabnya, sifat pantang menyerah itu penting. Karena sifat tak menyerah, aku sadar aku selalu memakai alasan ini untuk terus menulis. Aku selalu berusaha, untuk tak berhenti di tengah jalan. Karena sifat pantang menyerah, usaha maksimal selalu dikerahkan.

8. Tanda Terima Kasih

Dukungan dan sokongan yang aku terima, adalah salah satu alasan untuk aku terus menulis.  Entah itu dari sahabat, teman-teman atau mungkin keluarga. Keberadaanku dalam dunia menulis sekarang ini adalah salah satu bukti dukungan mereka yang berperan penting dalam kehidupanku. Itu sebabnya, sebagai tanda terima kasihku, aku mencoba yang terbaik agar bisa terus melakukan sebisaku.

9. Pikiran, Pengalaman

Menulis adalah media untuk menuangkan pemikiran, curhatan maupun pengalaman. Untuk muntahan mentah sebuah ide. Dan untuk mengeluarkan isi hati. Tak peduli kalangan mana pun, apa pun bahkan tak memandang siapa pun. Tak ada batasan untuk mencurahkan segala pemikiran dalam goresan tinta di atas kertas. Itu sebabnya, untuk terus menuangkan perasaan-perasaan tersebut, menulis adalah teman terbaik untuk membantu.

10. Jatuh Cinta

Ini adalah alasanku yang terakhir. Aku akan mengatakan hal terutama alasanku menulis.  Sederhana saja, cinta. Semua orang, pada akhirnya akan jatuh cinta. Dan aku jatuh cinta kepada menulis dan dunia kepenulisan. Tak ada alasan yang lebih baik lagi, saat jatuh cinta. Dan bagiku, aku telah jatuh dalam dunia yang kini aku tekuni dengan segenap hati. Aku percaya, penulis yang hebat adalah penulis yang mampu jatuh cinta pada setiap karya dan tulisannya sendiri.

 

Manado, 8 Agustus 2020

 

Tentang Penulis :

RynKaryn, atau gadis yang sering dipanggil Karyn dilahirkan pada 21 Maret 2003. Memulai perjalanan menulisnya sejak SMP kelas 1, kini dirinya telah menerbitkan 2 buku antologi cerpen, 1 antologi quotes dan 1 buku solo. Gadis dengan kemauan besar ini pun selalu percaya doa dan kerja keras tak akan mengkhianati. Untuk bisa memantau tulisan-tulisannya, silahkan cek IG @Rynkarynnnn.

Sekian, salam kupu-kupu.


Share:

3 comments :

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis