Ada Apa dengan Menulis?

Oleh: Nepta Nur Rahma

Setiap orang punya alasan yang berbeda-beda dalam mengartikan esensi menulis. Bukan hanya niat dan pengetahuan menulis, tetapi tekad serta jawaban dari "Untuk apa menulis?" Menjadi titik awal untuk meyakinkan diri dan mempertahankan komitmen dalam menulis. Setiap alasan mempunyai titik balik masing-masing yang menjadikan kata 'Menulis' itu penting bagi seseorang. Menulis melambangkan semua jiwa dari penulisnya, menciptakan kehidupan melalui khayalan berharap suatu saat dapat direalisasikan. Dengan itu dikatakan bahwa menulis adalah menghamba tanpa menuhankan diri sendiri. Menghasilkan banyak karya agar nantinya bisa dinikmati banyak orang. Terlepas dari hobi dan kebiasaan semata, bisa dikupas dan dirangkum dalam kesatuan kompleks pada tulisan ini.

1.      Mencatat Kehidupan Diri Sendiri

Dengan menulis, apa-apa yang terjadi dalam hidup kita bisa dituangkan bukan hanya untuk dinikmati saat ini, tetapi juga akan sangat berarti bagi anak cucu kita di kemudian hari. Menulislah, maka anak cucumu akan berbangga atas keberhasilanmu, sedang dalam kegagalan mereka akan memetik sesuatu. Menulis menciptakan sejarah hidup sendiri.

2.      Menambah Pengetahuan dan Membuka Wawasan

Demi keapikan tulisan, biasanya penulis menggunakan acuan atau sering disebut outline. Dari sana penulis dapat mengembangkan idenya sehingga tulisan tersebut dapat dibaca secara layak dan bermanfaat. Untuk itu, diperlukan pemikiran khusus dalam menuangkan gagasan. Apa-apa yang belum dipahami harus didalami terlebih dahulu. Begitu juga apa yang belum diketahui harus dikenali sebelum menuliskannya. Adalah mengapa harus menulis supaya menambah pengetahuan serta memperluas wawasan kita.

3.      Meluapkan Segala Bentuk Emosi

Setiap tulisan pastinya memuat emosi. Penulis bisa menyampaikan berbagai perasaan melalui tulisannya dalam satu waktu. Selain sebagai pelipur lara, media berbagi kebahagiaan, memuaskan rasa keingintahuan, memaksimalkan emosi ke dalam tulisan juga akan menambah estetika tulisan itu sendiri.

4.      Menyampaikan Pesan dan Perasaan

Selain memuat emosi, setiap tulisan pasti memiliki makna tersendiri. Bisa saja, sebuah tulisan mendatangkan dua makna atau lebih dari sudut pandang siapa ke tulisan tersebut. Satu hal penting, tidak ada tulisan yang tidak bermakna. Karena mengapa? Melalui tulisan sebenarnya penulis mengungkapkan apa yang dia rasakan dan ingin sampaikan, baik secara sadar maupun tak sadar. Memang, tidak semua pesan mudah untuk diungkapkan, tetapi tidak ada satupun pesan yang harus dipendam. Dengan menulis, sebuah pesan ataupun perasaan dapat disajikan tanpa perlu mengkhawatirkan hal-hal yang mungkin saja terjadi.

5.      Andil dan Menangkap Sebuah Zaman

Para penulis yang hebat, memiliki kualitas serta ciri khas tulisannya masing-masing sehingga dapat menarik pembaca bahkan dikenali penggemarnya. Cara ampuh untuk menarik pembaca adalah dengan mengimbuhkan apa yang sedang marak daam rentang waktu terdekat di tengah masyarakat yang menjadi calon pembaca. Dengan pembahasan yang demikian, secara spontan kita sudah menangkap zaman dan turut andil di dalamnya, di kemudian hari tulisan tersebut akan dibaca kembali dan orang-orang akan tahu bagaimana bentuk kehidupan pada zaman ini.

6.      Mendekatkan Diri pada Mimpi

 Setiap angan yang tertulis dalam goresan tangan pada bait-bait prosa dengan rangkaian yang indah. Hal itu pastinya memunculkan nuansa romansa di antara penulis kepada semua mimpi dan ambisinya. Menjadi sukses? Tentu, semua manusia ingin menjadi seorang yang sukses. Tetapi tidak banyak manusia yang bisa merasa dekat dengan mimpinya, sehingga ketika semangat mulai turun, mental dan fisik akan semakin lelah hingga tiba pada suatu titik menyerah. Penulis tidak akan mengalami hal itu, karena penulis mempunyai motivasi secara internal untuk membangkitkan semangat setelah sedetik dia merasakan lelahnya.

7.      Menjaga Dompet

Menghasilkan banyak uang, bukanlah menjadi tujuan utama dalam menulis. Namun, jika kita bisa memanfaatkan tulisan dengan baik, sehingga akhirnya tulisan tersebut dinikmati oleh khalayak sedangkan kita juga mendapatkan royaltinya, maka kemampuan menulis secara tak sadar sudah membantu mempertahankan ekonomi kita, sekecil apapun keuntungn yang didapat, hal itu sangat membantu. Siapapun pasti tidak akan menolak sebuah hobi yang dibayar, sedangkan menulis hanya bermodalkan imajinasi dan khayalan sederhana, ditambah sedikit emosi agar tulisan tersebut lebih bersinar.

8.      Berjalan di Atas Rerata Sosial

Menyendiri, mendekap kegelapan, pojokan, kebungkaman. Hal-hal tersebut biasanya diidentikkan kepada seorang dengan sebutan 'penulis'. Namun siapa yang tahu, bahwa sebenarnya penulis mempunyai jiwa sosial yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan dalam sebuah tulisan agar berhasil menangkap suasana dan emosi, penulis harus terlebih dahulu memaknai ekspresi yang ingin dituangkan. Fokus memang sangat dibutuhkan dalam menulis, bukan berarti penulis harus mengasingkan diri dan tidak bisa mengikuti ekspresi sosial di sekitarnya. Bahkan, kita bisa meletakkan kata kepada penulis bahwa mereka berjalan di atas rerata sosial yang ada di sekelilingnya.

9.      Keterbukaan Sosial dalam Perspektif

Setiap tulisan pastinya memiliki objek. Tulisan yang indah tak pernah semata-mata dengan menulis belaka, selalu mengandung objek setidaknya acuan penulis dalam merangkai kata. Dengan begitu, secara energi bathiniyah penulis sudah beberapa langkah di depan dalam kebijaksanaan mengambil perspektif. Seperti  yang sudah diketahui secara umum bahwa sudut pandang setiap orang berbeda-beda. Maka,  dengan ini penulis sudah bisa lebih bijaksana sifatnya. Karena mereka melihat dan menemui berbagai sudut pandang seakan mereka mengalami hal tersebut dalam satu waktu.

10.  Menikmati Hidup

Salah satu cara menikmati hidup menjadi lebih bermakna adalah dengan menulis. Baik-buruknya keadaan seseorang, kelam terangnya kehidupan, semuanya akan terasa nikmat ketika dituliskan melalui rentetan kata sederhana penuh makna selaras dengan keindahan gaya bahasa  masing-masing diri penulis. Semuanya bisa ditulis, pun semua tulisan sejatinya dapat dinikmati. Seperti meneguk beberapa mili kopi yang sudah diseduh, pahit manisnya tetap akan terasa begitu nikmat, walaupun tak jarang ditemui orang yang tidak menyukai hal tersebut. Bagi pecinta tulisan, menulis adalah cara paling sempurna untuk menikmati hidup.

Menulis akan mendatangkan kepuasan bathin atas baik buruknya sebuah pengalaman dalam masanya. Semua yang dilihat, dirasakan, dialami, bahkan diimajinasikan dalam relung pikiran sejatinya dapat dinikmati melalui tulisan. Hal-hal tersebutlah yang melandaskan hatiku untuk menulis, sebenarnya banyak sekali hal yang menjadi alasan kenapa aku suka menulis. Namun tak lepas dari sejuta alasan tersebut, menulis mendatangkan banyak makna dan manfaat terutama bagi diriku sendiri. Oleh karena itu, alasan menulis bagiku adalah sebesar manfaat menulis baik dari sudut pandang objek,  penulis, dan penikmat tulisan itu.

Pagaralam, 27 Juli-5 Agustus 2020

Tentang penulis:

Nepta Nur Rahma, lahir di Kota Pagaralam pada 27 November 2020, penggemar dan penulis puisi. Hobi dalam bidang kalkulasi umum, bercita-cita menjadi seorang ilmuwan besar yang mengangkat dunia. Akun Sosmed, Instagram: @nurrahmahendra ; Facebook/Fanpage: Nepta Nur Rahma Hendra/Puplefun ; Wattpad: @PurpleAksara.

You Might Also Like