Oleh : Clorinda Constantine Arifin
Sedari dulu aku suka dengan kegiatan membaca, tulisan apa saja bisa kubaca. Semakin sering aku membaca semakin banyak kosakata. Tapi kenapa aku tidak bisa merangkai kata-kata menjadi kalimat dengan bentuk sebuah narasi. Aku ingin menulis agar suatu saat dapat membaca kembali dan mengenang sesuatu yang telah lampau. Aku memaksakan diri untuk menulis, meskipun hal itu sulit bagiku. Karena kelemahan ini membuat aku penasaran. Malu-malu aku memulainya, memotivasi diri untuk belajar dan berlatih.
Sebelum aku memulai kegiatan tulis menulis. Hal dasar utama yang diperlukan adalah pembendaharaan kata. Semakin banyak kosakata, semakin luwes aku menulisnya. Aku bebas memainkan kata-kata. Untuk memastikan penggunaan kosakata, sinonim, antonim yang tepat dan tata bahasa biasanya kugunakan pedoman Kamus Besar Bahasa Indonesia secara daring. Berbagi pengalaman dan belajar bersama teman-teman komunitas penulis secara daring. Sehingga banyak kosakata baru yang aku dapatkan.
Ketika aku akan menulis, otakku sudah dipenuhi oleh imajinasi tentang apapun. Dari kumpulan imajinasi inilah biasanya memunculkan sebuah ide. Sayang jika ide-ide yang sudah muncul menguap begitu saja, terlepas tanpa aksi. Perlahan aku mengingatnya, dengan menuangkan ide yang susah kuungkapkan secara lisan menjadi sebuah tulisan. Iseng-iseng dengan media kertas dan pena aku bebas menuangkan ide hasil imajinasi kedalam coretan tak beraturan. Kemudian aku bersiap untuk merangkai kata-kata tersebut menjadi sebuah kalimat.
Dalam kebebasan menulis, seseorang dapat mengekspresikan tulisannya kedalam bentuk narasi, puisi, cerpen fiksi/non fiksi, komik, lagu, antologi, opini, dll. Jangan takut untuk mengekspresikan diri dalam tulisan. Karena dengan tulisan kamu memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menularkan semangat positif kepada orang lain.
Sejak aku sering membuat coretan, sejak itu pula aku ketagihan untuk menulis. Menulis, bagiku melatih keterampilan menyusun kata yang dirangkai menjadi kalimat dan melatih cara berpikirku secara sistematis. Menyampaikan pesan yang tak mampu diucapkan lisan. Dengan menulis, aku bisa memberikan informasi atau berbagi cerita kepada orang lain. Melalui tulisan pula orang lain dapat mengenalku.
Menulis dapat membantuku meluapkan rasa, melepas beban pikiran dan hati. Membuat jiwa raga lebih segar dan nyaman serta memberikan kepuasan tersendiri bagiku. Karena dengan menulis menjadi salah satu solusi ketika lisan tak mampu lagi berucap.
Menulis sebagai terapi dan refleksi diri. Ada manfaat lain yang kurasakan setelah menulis. Kelegaan hati dan pikiran yang dapat diluapkan dalam tulisan. Catatan tulisan yang dapat dibaca ulang di masa mendatang. Sambil merasakan kembali sensasi tulisan itu, karena didalam tulisan itu secara tak langsung memberikan intropeksi diri, kekuatan dan doa untuk tetap semangat serta berusaha bangkit.
Setiap tulisan memiliki ciri khas dan karakter yang berbeda dengan yang lain. Penggunaan bahasa, pemilihan kata dan cara menulisnya pun juga tidak bisa disamakan dengan orang lain. Aku pun juga demikian, memiliki ciri khas tersendiri. Karena menulis adalah hal yang mengasyikkan, salah satu kegiatan yang dapat dilakukan ketika waktu luang.
Setelah menemukan keasyikkan dalam menulis, saatnya untuk belajar meningkatkan ilmu. Kupilih untuk belajar bersama dengan komunitas penulis. Bergabung dengan mereka, melatih aku untuk menantang diri sendiri mencoba bentuk tulisan lain, misalkan puisi, sajak, pantun, cerpen dll. Tapi tak semudah membalikan telapak tangan, aku harus berusaha keras supaya aku mampu melewati tantangan itu. Karena sekarang aku punya wadah untuk berbagi dan mengoreksi ulang tulisanku bersama teman-teman komunitas penulis.
Aku tidak ingin menyimpan tulisanku sendirian, karenanya aku mencoba untuk membagikan kepada orang lain. Orang lain tidak akan mengenal siapa aku? Bahkan mereka yang mengenalku akan melupakan namaku dalam sekejap. Suatu hari ketika aku tak lagi menyapa semesta. Aku ingin tulisan dapat mengabadikan namaku bersama karya-karya kecilku.
Tentang Penulis :
Penulis tidak memiliki nama pena. Seorang ibu yang bekerja, menantang dirinya untuk tetap menulis. Penulis pernah menulis bersama antologi NPH19 berjudul Dibalik Balutan Hijab (2020), NPH20 berjudul Catatan Harian Anak Kos (2020), NPH 21 berjudul Menyusuri Jejak Cinta Pertama (2020). Kamu bisa menyapa di instagram @catatankecilrindu
Sip, semangat yaaa.....
ReplyDeletesiaap... terimakasih yak ^_^
DeleteMantap uuuy... semangat terus kakak....
ReplyDeletesiaap... terimakasih yak ^_^
DeleteKeren ka..
ReplyDeleteSangat menginspirasi..
terimakasih kak, berkenan mampir di sini ^_^
Delete