KESERUAN MENULIS


Oleh: Inna Mutmainnah

Dalam melakukan suatu kegiatan, pastinya setiap orang mempunyai alasan tersendiri. Nah, begitu pula saya. Tanpa alasan kita tidak akan dapat melakukannya dengan enjoy. Di sini saya ingin berbagi mengenai 10 alasan saya menulis.

1. Belajar Dengan Menulis.
Saya menulis karena menulis merupakan media terbaik untuk menghafalkan materi pembelajaran. Menulis benar-benar penyalur memori yang sangat baik bagi saya. Lebih tepatnya kita menyebut hal ini meringkas. Metode yang melibatkan menulis ini telah memberikan banyak manfaat, salah satunya mempermudah proses belajar. Untuk itu, mari kita koleksi buku catatan. Buku kita nantinya bisa bermanfaat bagi banyak orang, terutama adik kelas yang sedang membutuhkan materi.

2. Pelatih Pola Pikir.
Siapa di sini yang pernah menulis fiksi? Jika iya, pastinya sebelum itu kalian merangkai setiap kejadiannya, lalu mengoreksi kelogisan ceritanya. Hanya dengan bermodalkan ini, kita dapat mengasah kemampuan berpikir sistematis.
Ada jugakah yang pernah membuat tulisan nonfiksi? Sebelum menulis ini kita juga mesti mencari referensi terlebih dahulu. Nah, lagi-lagi kita dapat keuntungan hanya  dengan modal membaca yakni mendapatkan sebuah pengetahuan.

3. Pelarian Hobi
Untuk alasan ketiga, saya akan curhat sedikit nih. Tidak apa-apa ya, hehe. Jadi sebenarnya hobi saya yang paling dominan adalah menggambar. Namun, dikarenakan beberapa alasan saya beralih hobi. Jadi hobi berikutnya ketebak ya, menulis. Kalian pernah tidak beralih hobi?

4. Partner Detektif
Judunya terbilang aneh, tapi ini memang nyata. Jadi ceritanya saya mempunyai kebiasaan mengamati lingkungan sekitar. Untuk membantu daya ingat, partner saya ahlinya. Dialah yang mencatat apa-apa saja yang telah saya amati. Nantinya hal ini mungkin akan berguna kedepannya. Misalnya saya mencatat siapa-siapa saja yang memasuki laboratorium. Lalu ada guru yang bertanya mengenai hal tersebut, dan beraksilah peran kami sebagai detektif. Maaf nih halu sedikit.

5. Kepuasan Pribadi
Untuk mempermudah alasan saya yang satu ini, saya akan mengutarakannya lewat perumpamaan. Tapi saya mau bertanya dulu. Pernah tidak saat kalian membaca novel ada bagian ataupun ending yang kurang kalian suka? Semisal kalian mau ending tokoh utama bahagia karena nasibnya di sepanjang cerita sudah malang terus, tapi malah mendapatkan ending yang berkebalikan. Jika iya, kalian sudah tahu dong peran menulisnya di mana. Yap, demi mendapatkan nasib tokoh sesuai keinginan, saya menulis kembali dengan memodifikasikan bagian tersebut. 

6. Tempat Penyimpanan Rahasia
Semua orang pasti punya rahasianya masing-masing. Tak jarang mereka menuliskannya dalam bentuk tulisan di sebuah buku, apalagi bagian belakangnya. Tak jarang juga ada yang jahil mengotak-atikan barang-barang kita. Ujung-ujungnya dibaca dan apa yang kita tulis ketahuan. Untuk menyimpan rahasia dalam bentuk tulisan, biasanya saya menuliskannya dengan teknik benang keseleo. Nama teknik ini untuk seru-seruan saja ya teman-teman, jangan dianggap serius. Kembali ke topik awal, fungsi dari teknik tulisan ini agar tulisan kita tidak dapat dibaca oleh siapa pun selain diri kita sendiri. Jadi otomatis rahasianya aman.

7. Perantara Pena dan Kertas
Alasan saya yang ini mungkin terkesan sekali bocahan, tapi saya tidak bohong hihihi. Saya punya trauma karena pena saya terus-terusan hilang. Makanya sekarang saya bertekad untuk memasangkan satu pena dengan satu buku, setelah selesai saya akan menyelipkan pena tersebut pada sampul buku pasangannya. Dengan begini, pena saya tidak akan hilang lagi, plus praktis saat ingin menulis.

8. Memantau Perevolusian
Seperti halnya kertas, tulisan juga dapat berevolusi. Untuk mengetahui perevolusiannya, yang pasti kita harus terus menulis. Lihat saja perkembangan tulisan kita dari TK ke SD, SD ke SMP, SMP ke SMA, dan seterusnya. Saya cerita sedikit tentang tulisan saya saat TK ya. Saat itu kami sedang didikte, salah satu kata yang diucapkan bu Guru adalah, "Koma" di sini saya bukannya nulis tanda koma malah tulisan komanya. Waktu besar, malu sendiri mengingatnya.

9. Media Pelampiasan 
Kertas adalah benda pengganti guling saat saya sedang kesal. Kalau guling saya tinju-tinju alias saya kasarin. Kalau kertas saya belai, saya tulis semua unek-unek di pikiran. Terserah tulisannya mau bagus mau jelek pokoknya asal tulis. Kalau sudah tenang baru nanti tulisannya diketawain sendiri.

10. Ingin Menghasilkan Karya
Inilah alasan saya menulis yang terakhir, dan yang terutama. Menerbitkan buku solo adalah impian yang diinginkan oleh semua orang. Akan menjadi kebanggaan tersendiri apabila dapat melakukan hal ini. Ada suatu kutipan dari Toni Morrison yang menyemangati saya, kutipan tersebut berbunyi, "Saya menulis buku pertama saya karena saya ingin membacanya."

(Palembang, 9 Agustus 2020)

Tentang Penulis:
Inna Mutmainnah lahir di Nganjuk, Jawa Timur pada 30 Mei 2005. Kini ia bertempat tinggal di kota kecil bernama Tanjung Enim. Merupakan siswi lulusan SMPN 1 Lawang Kidul, dan melanjutkan jenjang pendidikannya di SMA Bukit Asam. Karyanya telah tergabung dalam delapan buku antologi.
Share:

1 comment :

  1. Hai kak, semoga kita selalu semangat untuk terus berkarya💪🔥
    Jangan lupa mampir ke tulisanku yaa😍

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis