Inilah 10 Alasan Aku Menulis




Oleh: Novrian Erintias Haqiki


1. Alasan pertama, menulis adalah terapi. Dibanding bercerita dengan orang lain, lebih baik menuangkannya dalam bentuk tulisan. Hati bisa lega dan pikiran pun kembali tenang. Beban masalah sedikit berkurang.

 

2. Menulis itu seperti makan. Seperti sebuah keharusan. Jika tidak dilakukan, maka ada yang kurang. Menu yang dituliskan bisa apa saja, tentang kesenangan, kesedihan, kesabaran dan lain-lain. Dalam bentuk puisi, sajak, cerpen atau hanya sebuah coretan. Yang terpenting bisa dilaksanakan. Terkadang dijadwalkan, kadang pula seperlunya saja. Begitulah menulis itu adalah sebuah keinginan seperti tubuh kita yang memerlukan makanan.

 

3. Seperti di sekolah, aku juga ingin mengajarkan kepada diri saya pribadi dan orang yang membaca tulisanku. Bahwa setiap tulisan itu mengandung hikmah atau pelajaran, karena sebagian besar aku alami sendiri. Berbagi kisah setiap hari adalah kesenangan tersendiri. Jika ada yang suka, disyukuri. Jika ada yang mengkritik, diterima dengan senang hati. Terima kasih untuk semua pembaca tulisanku sampai saat ini.

 

4. Terkadang hanya ingin mengungkapkan kekesalan. Karena seseorang atau keadaan. Yang penting isi hati bisa tercurahkan. Sudah cukup membuat tenang pikiran. Mudah bukan?

 

5. Untuk meninggalkan jejak. Menuliskan setiap kisah dalam keseharian. Cerita yang berkesan dan menjadi kenangan. Jika tak ditulis, mungkin hanya berserakan dan terlupakan.

Bagiku, tulisan yang telah dipublikasikan adalah bukti adanya aku. Bahwa aku pernah hadir di kehidupan. Kelak, tulisanku bisa dikenang setiap orang di masa depan.

 

6. Mendapatkan teman. Bisa mengenal teman-teman baru satu frekuensi di media sosial. Saling mendukung dalam literasi. Padahal belum pernah bertemu, tapi seperti sudah saling mengenal satu sama lain. Jadi, bisa bertukar pendapat dalam dunia kepenulisan.

 

7. Karena dia. Dia adalah inspirasiku. Dia juga semangatku. Seringkali mengingatkan aku saat mengikuti tantangan menulis, sudah menulis atau belum. Baginya mungkin sederhana, tapi bagiku hal yang luar biasa. Ya, begitulah.

 

8. Suka mengikuti tantangan. Event menulis seperti challenge. Ini untuk mengasah kemampuan dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Ada begitu banyak kejadian yang bisa dituliskan. Entahlah, aku suka dengan tantangan, karena dipaksa untuk melakukan hal terbaik secara terus-menerus. Begitulah yang kurasakan.

 

9. Terbiasa. Terbiasa merangkai kata. Meski tak banyak yang membaca. Dan sedikit apresiasi yang diterima. Menulis adalah sebuah cara. Membuka mata dan telinga pada setiap peristiwa. Lalu membuatnya menjadi aksara. Agar bisa diketahui oleh dunia. Seperti itulah, caraku agar terbiasa setiap harinya.

 

10. Dibaca oleh orang lain. Bisa diterima orang banyak. Dan tulisan berhasil dibukukan adalah suatu kebanggaan. Sejauh ini sudah tiga buku antologi yang kumiliki. Tahun ini akan menyusul dua buku antologi lagi. Hanya buku solo yang belum terealisasi.

Percaya dengan proses itu harus. Terus mengasah kemampuan adalah kewajiban. Menerima kritik dan saran juga perlu. Dan terus-menerus menulis adalah yang paling utama. Jadi, teruslah menulis selama masih diberi kesempatan.

 

Bandar Lampung. 9 Agustus 2020

 


Bionarasi penulis:

Novrian Erintias Haqiki. Lahir di Bandar Lampung, 23 Nopember 1990. Sehari-hari mengajar di salah satu sekolah di Bandar Lampung. Bagi saya menulis adalah hobi. Menuangkan sebuah ide ke dalam sebuah tulisan adalah keharusan, jika tidak maka ada yang kurang. Jika ingin mengenal saya, bisa follow di Instagram @novrian_haqiki23. Terima kasih sudah membaca coretan saya.

Share:

12 comments :

  1. Kereeen mas, lanjutkan. Semoga aku kelak berani lagi ikut challenge wkwk

    ReplyDelete
  2. Terapi
    Seperti makan
    Seperti di sekolah
    Kekesalan
    Tinggalin jejak
    Dapat teman
    Karena dia
    Tantangan
    Terbiasa
    Dibaca orang

    Ide pokok...

    ReplyDelete
  3. Sepuluh alasan yang bikin nggak berhenti dan menyerah untuk menulis, ya. Nice sharing!

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis