ALASAN AKU MENULIS

Tak pernah terbayangkan kalau akhirnya aku harus larut lebih jauh dalam dunia sastra, berkumpul dengan aksara kata hingga merangkainya menjadi seni kata yang bermetafora dalam keselarasan rima dan irama. Entah apa yang menjadi pendorong dan motivasiku untuk menulis tapi aku hanya berpikir bagaimana aku bisa menulis sebanyak mungkin agar bisa menghasilkan teori dan materi yang bukan hanya sekedar ilusi dan mimpi. Aku ingin menulis dari relung hati tanpa berniat memonopoli. Aku ingin, sekiranya tulisanku jika tidak bisa mengajak kepada kebaikan, minimal tidak mengajak kepada kemungkaran. Aku menulis untuk diriku. Jika aku menulis maka aku ada. Aku ada untuk diriku, dia, dan kamu.


Menulis adalah terapi atau penenangan pada jiwa, bisa disebut self healing juga. Menulis bebas adalah salah satu cara untuk mengeluarkan semua yang ada di pikiran dan hati dimana tindakan kebiasaan menulis itu dapat meringankan beban pikiran tapi jika ingin membagikan tulisan kepada publik maka tulisan itu harus akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Menulis adalah jalan untuk menuju keabadian. 


Menulis membantuku merenungkan kehidupan dan perubahan yang kubuat dalam kegiatan sehari-hari karena seringkali aku tak menyadari telah melakukan sesuatu yang memberikan efek besar terhadap diriku sendiri. Menulis memaksaku untuk mengkristalkan ide-ide dalam pikiran dan perasaan agar menempatkannya dalam urutan yang logis sehingga ide dan gagasan itu dapat membantuku memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.


Aku menulis untuk membuat nama dan reputasi untuk diriku sendiri. Ya, egoisme belaka, keinginan untuk tampak cerdas, untuk dibicarakan, untuk diingat setelah kematian, untuk mendapatkan kembali diriku sendiri. Aku menulis untuk mengubah dunia. Menulis memberiku kesempatan untuk mengubah arus pada konsumerisme. Daripada mengkonsumsi lebih banyak, kita bisa membuat sesuatu yaitu dengan menulis. Aku menulis tidak hanya untuk mengubah dunia, tetapi untuk menciptakan dunia baru. Aku menulis untuk menemukan makna dan tujuan hidup, makna bagi diri sendiri dan untuk membantu orang lain menemukan makna. Aku menulis untuk membawa makna baik bagi dunia. 


Menulis menarikku ke dalam momen kehidupan seperti dapat melihat bilah-bilah rumput, mendengar kicauan burung nuri pada pagi hari, menyaksikan bayangan bergerak dari satu ujung halaman ke ujung yang lain. Menulis membantuku membuat seni kata dari momen sehari-hari yang biasa. Aku menulis untuk membuat dunia baru karena dunia yang kuciptakan dalam tulisan ini mengkompensasi apa yang tidak diberikan oleh dunia nyata kepadaku. Dengan menulis aku dapat menertibkan dunia, memberikan pegangan dan motivasi agar kubisa menangkapnya. Aku harus menciptakan dunia di mana aku dapat hidup semauku sendiri. Kehidupan di dunia nyata tidak pernah berhasil, tidak sesuai harapan. Kamu tidak dapat mengontrol kehidupan, setidaknya kita dapat mengontrol hidup versi diri kita sendiri yaitu dengan menulis.


Ketika aku menulis, terutama jika menulis itu berjalan dengan baik, aku hidup dalam dua dimensi yang berbeda, kehidupan yang kujalani sekarang, yang sangat  kunikmati, dan dunia yang sepenuhnya kuhuni dalam tulisan ini tidak ada orang lain yang tahu. Aku tidak pernah benar-benar nyaman berbicara terutama di depan umum dan menulis memberiku waktu dan ketenangan untuk memperbaiki apa yang tidak bisa kulakukan dalam pidato. Ini adalah ruang yang damai dan tertutup, halaman, tempat aku tidak merasa tertekan seperti yang kulakukan di dunia. Untuk tindakan yang kelihatannya sederhana yaitu meletakkan kata-kata sederhana diatas kertas, menurutku menulis adalah proses yang sangat misterius.


Menulis itu seni untuk berbicara, media untuk berkata, suatu cara untuk menyapa sebuah ide dalam  dunia pikiran yang dipaparkan oleh goresan tinta pena penuh makna keindahan hingga menciptakan tulisan yang mengalunkan melodi harmonis ketika didengar orang lain. Menulis itu sebuah proses kedewasaan dalam berpikir. Sifat dan karakter kepribadian diri dapat dilihat dalam sebuah tulisan. Menulis mengajarkan untuk berpikir, melampaui apa yang telah dibaca, menerapkan ilmu, dan menganalisisnya dengan bebas. Menulis untuk membangun pemikiran, menata pemahaman, mengevaluasi pembelajaran, dan merenungkan perasaan.


Pada akhirnya, aku menulis untuk aku, kamu, dan dia. Aku menulis untuk diri sendiri dan untuk semua orang, tentu tulisan dengan makna kebaikan dan penuh manfaat. Yah, walaupun mimpinya ketinggian sih, pengen jadi penulis kayak J.K. Rowling. Kita hidup di abad perjuangan. Teruskan berusaha dengan semangat membara untuk agama, demi makmurnya bangsa, dan demi masa depan negara Indonesia tercinta. Jangan berhenti melihat dalamnya jurang perjuangan. Perpisahan hanya kata pengganti dari melompat ke tempat mencari ilmu lain. Jangan lupa juga untuk menuntut ilmu, mempertebal iman. Bersikap sopan santun, bergaul ramah tamah, jadilah orang mulia, bertakwa pada Tuhan, berbakti pada Ibu Bapak. 


Terima kasih.

Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis