Antara Aku, Kata, dan Rasa



Oleh : Rima Indazti Zakiah


Suka adalah kata yang pas untuk mendefinisikan alasanku menulis.

Kegiatan apapun didasari makna suka, akan terkerah seluruh tenaga. Tidak ada alasan  untuk melewati momen berharga.  Harus kita manfaatkan media untuk menyelami dunia kepenulisan. Setiap proses yang kujalani  adalah berharga. Tak terelakkan betapa sulitnya mengawali sebuah tulisan supaya bermakna. Harus diakui, jam terbang ku belumlah sebanyak Almarhum sastrawan Sapardi Djoko Damono. Beliau sangat menginspirasi dengan karyanya yang fenomenal. Jasad memang sudah tiada, tetapi namanya tetap akan terkenang selamanya. Benar, yang fana adalah waktu. Maka dengan ini, ku rangkai fonem demi fonem, kata, frasa, kalimat, hingga menjadi sebuah karya adalah suatu impian.

Impian akan terwujud apabila ada aksi menulis.

Maka sebagai manusia yang dianugerahkan dapat berfikir. Alangkah baiknya bila otak selalu produktif untuk bernalar. Berimajinasi dengan ruang kata abstrak di benak, dituangkan dalam bahasa tulis. Perkenankan pena untuk menari di atas lembaran kertas media putih. Percaya saja pada proses tulisan bukan pada hasil, apalagi perbandingan. Membandingkan hasil karya dengan orang lain memang tidak ada habisnya. Semua berproses untuk menemukan jati gaya kepenulisan. Manusia diciptakan dengan segala keunikan masing-masing. Maka dengan menulis sebagai tanda syukur, otak masih dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi tidak ada alasan untuk tidak menulis.

Menulis sebuah impian adalah suatu doa.

Namun apakah semudah itu untuk meraih tujuan?. Sepertinya aku sedang bermimpi, berimajinasi mewujudkan harapan dengan pena ajaib. Setiap pagi banyak harapan baru melintas di kepala. Namun semua tidaklah semudah apa yang dibayangkan. Memang semua butuh proses untuk meraihnya. Semua bertahap, untuk menggapai apa yang kita inginkan. Namun setidaknya, dengan proses menulis Aku tahu apa yang sebenarnya ingin dicapai. Ini berarti masih ada tujuan hidup yang perlu di gapai. Membangkitkan semangat jiwa, sungguh sangat penting dalam membangun proses menulis. Ternyata masih segudang tahap yang harus digeluti. Sungguh, semoga kamu masih tabah ya wahai hati..

Menulis sebagai lambang kebahagiaan.

Apabila kita sedang bahagia, hati rasa berbunga. Dan terlupa ternayata kemarin memiliki luka. Memang nyatanya, pilu duka tak ada yang abadi. Mungkin kemarin lara hari ini mari kita bersuka ria. Kebahagiaan rasanya kurang lengkap apabila tak ada yang mengabadikan kebahagiaan ini. Sungguh dengan menulis, maka akan bahagia, sesederhana itu. Supaya pada suatu saat nanti, surat bahagia ini dapat terkenang kembali. Mari menulis tuk mengenang. Karena, kita punya cara unik untuk bahagia dengan cermin versi diri masing-masing.

Karena keterampilan membutuhkan jam terbang.

Maka butuh bagiku terus berlatih menuju portal kreativitas. Menulis adalah bentuk keterampilan bahasa yang membutuhkan proses kreativitas. Dengan kreativitas, dapat ditorehkan aksara pembangun jiwa. Terkadang untuk menuliskan beberapa kalimat saja harus melahap ribuan detik untuk mendapatkan sebuah gagasan. Sabar dan konsentrasi saat menulis sebagai jawabannya. Saat pada kondisi fokus maksimal, sepertinya betah berlama-lama menghabiskan dentingan jam untuk menulis. Ya meskipun hasilnya belum seberapa. Terkadang pula sepertinya ada yang menaburkan ide brilian diatas kepalaku. Dan ketika dapat menyelesaikan sebuah tantangan menulis, bagiku ada kepuasan tersendiri. Menambah jam terbang bagiku harus dilakukan untuk meraih apa yang diinginkan.

Karena selama di rumah aja, kaum rebahan wajib produktif.

Melakukan beberapa hal yang belum terselesaikan. Sejak hantaman hujan deras bulan Desember hingga Maret, sempat memiliki dua antologi. Lalu karena banyak hal, hati mulai penat dan terhenti menulis. Dengan adanya tantangan 10 hari menulis, kembali membangkitkan tekad menulis.  Sebab, seharusnya saat pandemi lebih mendesak untuk menghasilkan sebuah karya. Kembali mengumpulkan remahan atma yang rapuh lalu. Menyembuhkan luka, duka, dan bersuka selama di rumah aja. Dengan melakukan hal yang menyenangkan, memulihkan semangat yang sempat pudar. Bersyukur, mengambil hikmah dari pandemi. Karena di rumah aja, banyak hal yang dapat diperbaiki, diperbarui, dan diperjuangkan.

Karena hidup itu permainan tentang perjuangan dan tantangan.

Semua berusaha melakukan yang terbaik versi dirinya, untuk menggapai impian di angkasa. Sudah sering saya mengikuti lomba menulis. Dari yang gratis sampai berbayar, dari puisi, cerpen, hingga artikel. Namun ternyata Aku harus tabah untuk menghabiskan jatah gagalku, sebagai peserta. Menerima kenyataan, memaafkan diri, atas usaha yang dilakukan. Namun percaya saja setelah 99 kali kita melangkah, kemungkinan satu langkah kemudian itulah kunci gerbang keberhasilan atas usaha dan doa yang diperjuangkan. Menapaki langit tidaklah mudah, perlu usaha lebih, pengorbanan serta kegigihan. Maka dari itu, mari lanjutkan proses tantangan. Hingga mencicipi manisnya buah perjuangan.

Karena ingin berjuang memiliki sebuah karya.

Begitu menyenangkan menggenggam karya dalam dekapan. Dua antologi, berjudul Catatan Kontemplasi Sebuah Resolusi dan Single Produktif Bahagia. Walaupun masih antologi bersama komunitas, belum sepenuhnya karya pribadi. Alhamdulillah bersyukur, dan berterima kasih kepada ruang nulis. Atas kesempatan yang terbuka lebar, dan bersedia menjadi wadah menampung tulisan saya yang amatiran dan masih jauh dari kata sempurna. Memberanikan diri untuk mencoba mengikuti event komunitas ruang nulis, ternyata sangat mengasyikkan. Pendaftaran secara mudah, gratis, dan bebas berekspresi dalam aksara. Membuatku selalu bertahan mengikuti komunitas menulis ini. Semangat dari komunitas membara, mendorongku berusaha menciptakan sebuah karya sederhana.

Karena sebagai bahan penilaian dan evaluasi diri.

Mengecek ulang apa saja yang sudah dikerjakan, kesalahan yang diperbuat, dan hal yang telah dicapai. Bagian mana yang perlu diperbaiki,  atau dikembangkan. Tulislah semua hal yang pernah dilakukan. Baik itu pencapaian atau kesalahan. Untuk mengkaji diri, berada di titik mana saat ini. Sejauh mana diri berkembang dan berusaha memperbaiki untuk mencapai tujuan. Karena tujuan itu bersifat personal, maka fokus pada diri pribadi bukan pencapaian orang lain. Semua punya takdir dan ketentuan masing-masing. Tak perlu terlalu mencemaskan yang seharusnya tidak dipikirkan. Fokus untuk mengevaluasi diri, nikmati proses untuk sampai pada tujuan. Mari bangkitlah wahai atma dan raga.

Karena jiwa tergugah dan terinspirasi dari tulisan seseorang.

Semua tulisanku ini bermuara dari ketidaksengajaan bertemu dengan akun bunda Anis. Saya lihat, beliau sudah banyak memiliki karya antologi dan buku solo berISBN. Serta memenangkan beberapa lomba menulis. Dalam postingannya, ia dibantu komunitas menulis, hingga dapat menerbitkan beberapa karya. Berawal dari rasa terkesan, mulai mencoba mengikuti berbagai lomba menulis, hingga berkontribusi dalam antologi. Dan menginginkan segera memiliki buku solo. Karena dengan tulisan, dapat menginspirasi banyak insan. Selamat wahai diri , sampai pada tantangan akhir. Namun ingat wahai diri, ini bukanlah yang terakhir. Terus izinkan pena untuk menari-nari sampai mahir dan lihai. Hingga tak sadar bahwa menulis akan menjadi kebiasaan dan kebutuhan.

Depok 8 Agustus 2020



Tentang Penulis :

Perkenalkan saya Rima Indazti Zakiah. Alhamdulillah baru memiliki dua antologi bersama komunitas ruang nulis. Yaitu "Catatan Kontemplasi Sebuah Resolusi" dan "Single Produktif Bahagia". Semoga kita selalu semangat berkarya, menjadikan tulisan sebagai wadah kebahagiaan. Yuk saling berbagi cerita tentang kepenulisan, mari bersilaturahmi di instagram @rimaindazti_.

Share:

10 comments :

  1. Wah keren rim~ semangats ya, semoga ini menjadi langkah menuju kesuksesanmu~^^

    ReplyDelete
  2. Semangat rima!! Terus berkarya ya semoga menjadi manusia yang bermanfaat 😍

    ReplyDelete
  3. Wah, terima kasih tulisannya kak. Sangat menginspirasi πŸ˜ŠπŸ€

    Salam dari anak bawang 🀭🀭🀭

    #MengingatiNiatMenulis
    http://artikel.ruangnulis.net/2020/08/mengingati-niat-menulis.html

    ReplyDelete
  4. Semangat terus berkarya rima...semoga terus berkembang dan sukses selalu

    ReplyDelete
  5. Kerenn tehh semoga bisa jadi penulis amiinn πŸ₯°

    ReplyDelete
  6. Semangat untuk terus berkarya Rima��

    Tulisan ini sangat menginspirasi dan memotivasi����

    ReplyDelete
  7. Semangat terus Rima untuk berkarya, semoga kelak dapat menjadi penulis hebatπŸ’•

    ReplyDelete
  8. Semangat ya Rima, kutunggu karya-karyanya yang lain :)

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis