Aku dan Menulis

Assalamu'alaykum, sobat.

Kalau ditanya, kenapa aku menulis? Mungkin aku akan meminta waktu sekian jam untuk menjawab pertanyaan tersebut. Karena aku sendiri belum bisa menjelaskan dengan persis alasan apa yang membuatku ingin menjadi seorang penulis.

Tapi, mengutip pesan dari sastrawan Amerika, Ray Bradbury "Cintai apa yang anda lakukan dan lakukan apa yang anda cintai. Jangan dengarkan perkataan orang lain yang melarang anda. Lakukan apa yang ingin anda lakukan, apa yang anda cintai. Imajinasi haruslah menjadi pusat hidupmu."

Dan benar saja, ternyata karena aku cinta. Aku suka ketika harus berlama-lama dengan pena dan menuangkan segudang kata. Menyatukannya menjadi larik indah untuk dibaca setiap pasang mata. Karena dengan menulis, aku mampu berbicara tanpa harus mengungkapkan. Dan menurutku, itu adalah ketenangan.

Ada jutaan mimpi yang ingin aku wujudkan, dan dengan menulis, aku merasa lebih dekat dengan garis finish di pengujung jalan. Kemudian soal mimpi, jika semua makhluk diciptakan untuk beribadah kepada Allah, menurutku tinta juga diciptakan dengan memiliki tujuan. Salah satunya, mengubah guratan pena menjadi tulisan yang lebih bermakna. Dengan hidupnya, setiap manusia pasti punya goals masing-masing kan. Tujuan dan harapan masing-masing. Dan menjadi penulis hebat, adalah salah satu tujuanku.

Tak hanya membuat lembaran putih penuh dengan coretan tinta, tapi juga mewarnainya dengan harapan dan keinginan yang nantinya bisa aku wujudkan. Semoga tulisanku dan tulisanmu juga mampu menjadi perantara terkabulnya harapan kita semua. Aamiin.

Beribcara tentang menulis, kita pasti sudah tak asing lagi, dengan kutipan tokoh tersohor sepanjang masa seperti beliau ini, Imam Syafi'i. Beliau mengatakan "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan, kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja."

Maka dari itu, menulis bukan hanya soal pintar mengarang atau tidak. Tapi karena sadar kalau tidak semua ilmu yang kita peroleh akan dengan mudah kita pahami. Lalu dengan menuliskannya kita sudah mengikat ilmu, supaya kelak dengan mudah bisa kita ulangi untuk dipahami kembali.

Salah seorang guruku juga pernah berkata; "Mungkin, kita ingat bahwa kita pernah mendengarkan sesuatu. Tapi jika tidak menuliskannya, kita tidak akan tahu persis hal apa yang sudah kita dengarkan kala itu."  Jadi, dengan menulis, secara tidak langsung seseorang sudah mengikat buruannya, ilmu.

Alasan aku menulis selanjutnya adalah, menurutku menulis sebagai obat. Ketika aku tahu, bahwa menulis adalah hobiku. Aku sempat tidak berpikir bahwa ini akan memiliki arti. Ternyata, aku keliru. Menulis banyak menebar manfaat bagi hidupku. Seperti penawar racun untuk setiap kalutku.

Darinya, aku bisa dengan mudah menuangkan ide yang sering kali berkecamuk di kepalaku. Mewujudkan ilusi yang kadang mengganggu nalarku. Setiap tetesan tinta yang mengalir, menjadi candu untuk luka yang belum berakhir. Penawar rindu untuk temu yang belum sempat terukir. Aku bahkan lebih senang bermanja dengan sajak dan kata, ketimbang mencurahkan isi hati kepada makhluk bernyawa bernama manusia.

Menulis juga seperti surat yang tersirat, bagaimana tidak? Lihat saja, larik sajak, tak sembarang orang mampu memahaminya. Naskah novel, tak setiap pembaca bisa merasakan alur ceritanya. Prosa dan puisi, tidak semua orang mampu menikmatinya.

Itulah kenapa ada istilah "tulisan akan menemukan pembacanya." Karena menurutku, menulis adalah sebuah karya yang unik. Mudah memang, tapi tidak semua orang mampu menjadi bagiannya. Setiap tulisan, akan ada makna yang berbeda dari sudut pandang sang pembaca. Meski hanya sebait kata saja, akan tetap istimewa, bagi para penikmatnya.

Sedikit cerita, aku memiliki kebiasaan sebelum tidur selalu cek gadget  dulu, buka notes, mengetik sedikitnya beberapa bait, di simpan, lalu siap-siap untuk beristirahat. Karena di jam-jam ini, pusaran kata seakan memenuhi otakku. Atau sedang bermain media sosial, muncul ide, ketik, simpan, lalu bisa melanjutkan aktivitas yang lain. Kadang sedang bekerja pun, ada saja ide yang muncul dikepala. Benar-benar mudah, karena bisa dilakukan dimana saja. Dan ide, bisa muncul kapan saja.

Keadaan ini yang membuatku nyaman untuk terus menulis. Tidak ada yang menuntut otakku harus begini dan begitu. Semua bisa tertuang sesuai dengan kebutuhan dan dengan ide yang bermunculan.

Bagiku, menulis sangatlah penting, kenapa penting? Mengutip ulang pembahasan Kang Tendi tentang materi beliau 'Menulis untuk Peradaban'. Sadar atau tidak, sekecil dan seremeh apapun tulisan, tetap akan berdampak pada setiap pembacanya. Entah baik maupun buruk, tulisan dengan materi berbobot atau hanya sekedar guyon. Semua tetaplah tulisan, yang akan di baca dengan sudut pandang yang berbeda.

Oleh karena itu, aku ingin terus menulis. Dan berusaha sebisa mungkin untuk menuliskan hal-hal yang baik. Setidaknya, tulisan kecilku nanti bisa menandingi maraknya tulisan lain yang justru merugikan orang banyak. Terlebih, banyak orang yang tidak mau mempertanggung jawabkan tulisan buruknya itu.

Masih tentang alasan aku menulis. Intinya pun masih sama, aku ingin menjadi manusia yang setidaknya bisa menebar manfaat untuk orang lain, salah satunya ya dengan menulis. Pernah dengar kutipan ini? "Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik." Di kutip oleh Ali bin Abi Thalib.

Kita tahu, bahwa dunia sudah rapuh. Sudah tak lagi semenarik dulu. Sudah samar, tak ada lagi batasan antara halal dan haram. Berbuat zalim sudah menjadi aksi yang sulit di hindari. Inilah saatnya, para penggerak ummat harus bertindak. Dan para penulis bijak sudah saatnya mengangkat tombak.

Manusia di ciptakan selalu dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan kemampuan dan kelemahan yang berbeda. Ada yang sudah di takdirkan memiliki keunggulan sedari lahir, ada pula yang harus menggalinya dulu, agar keberuntungan itu hadir.

Menulis, adalah minat yang baru kurasa dalam beberapa waktu terakhir. Allah, sudah memberiku kesempatan untuk berkarya. Sudah seharusnya aku memanfaatkan kemudahan yang ada. Karena raga bisa mati, tapi sebuah karya akan selalu dikenang, kekal abadi. Aku yakin dan percaya, Allah ingin hamba-Nya mengerti bahwa hidup harus lebih bermakna. Dan bisa jadi, menulis adalah salah satu caranya.

Menulis, seperti menghidupkan kembali lentera yang pernah mati, menyalakan api yang sempat padam, dan melanjutkan perjalanan yang hampir terhenti. Iya, perjalanan para penulis terdahulu, agar literasi tetap terjaga sampai generasi setelah ku. Meski para penulis yang lalu tak lagi menghidupkan karyanya, harus ada penulis baru yang melanjutkan visi dan misi dengan tulisan yang juga sesuai pada masa itu.

Apapun alasan seseorang untuk menulis, aku yakin kita punya tujuan yang sama; melanjutkan perjuangan para penulis terdahulu. Dan semoga, alasan-alasan ini kelak  membawaku dan para penulis lain menggapai tujuannya masing-masing. Dengan cara yang berbeda, jalan yang berbeda, tapi tetap satu makna.

 

Jakarta, 06 Agustus 2020 


Tentang penulis :

Lita Widiastuti, gadis berumur dua puluh tahun kelahiran Serang, Banten, ini memulai jejak menulisnya sejak duduk di kursi menengah pertama. Saat ini, Lita sudah menerbitkan buku antologi dan sedang dalam penggarapan buku solonya. Lita, bisa di hubungi melalui  IG: @ntaaa_0.0, FB: Lita Widiaastuti, email: @widiastutilita58@gmail.com

Share:

73 comments :

  1. Bagus, Dek. Bunda belum, nanti nyusul.

    ReplyDelete
  2. Mantab bgus dek masyaAllah lanjutkan smngtt trs ya 😘

    ReplyDelete
  3. MaasyaAllah sayangku, barakallah sayang
    Bagus sekali isinya, sukses sayang

    ReplyDelete
  4. Subhanaallah artikelnya bagus taa 😍

    ReplyDelete
  5. MaasyaAllah Tabarakallah, Mbak. 😊 Mantap Betul. 👍💞

    -Zia

    ReplyDelete
  6. Bacaan yang bermutu 🤍🖤

    Sukses terusss yaa untuk penulisnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, terima kasih Kak. Sukses juga buat kita

      Delete
  7. Bacaan yang bermutu 🤍🖤

    Sukses terusss yaa untuk penulisnya

    ReplyDelete
  8. Bacaan yang bermutu 🤍🖤

    Sukses terusss yaa untuk penulisnya

    ReplyDelete
  9. Bagus dan mengispirasi ka
    Semangat kaaaa
    Semoga sukses dan lancar yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, alhamdulillah. Doa yang terbaik untuk yang mendoakan. {}

      Delete
  10. Sukses terus Ka..
    Semoga Allah selalu memberkahi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, insyaaAllah.
      Doa terbaik untuk yang mendoakan. {}

      Delete
  11. Sukses terus teh litaa, masyaaAllah ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin insyaaAllah, terima kasih ya, kamu 💕💕

      Delete
  12. Maasyaallah teh ❤ jadi pengen nulis jugaaa hehe

    Sukses terus yaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, alhamdulillah.
      Hayuk terh belajar bareng 😘

      Delete
  13. Semangat teh dan sukses selalu ya teh

    ReplyDelete
  14. Masya Allah semangat terus teh lita buat karya-karyanya 🙏

    ReplyDelete
  15. Semangat beb🤗
    Sukses trus lah iya😍

    ReplyDelete
  16. Masyaallah, keren beb.
    Semangat terus yaaa.. 💪

    ReplyDelete
  17. MasyaAllah Tabarakallah Sahabat Jannah, Teh Lita, Semoga bisa menginspirasi sahabat Jannah yang lainnya 💚😍😇

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin aamiin insyaaAllah.
      Alhamdulillah teh, jazakillah khoyr

      Delete
  18. Terima Kasih Karena telah menginspirasi👍

    ReplyDelete
  19. Masyaallah bagus banget terus semangat ya ukhty lita(✿^‿^)

    ReplyDelete
  20. Masyaallah, tabaarakallah 🥰 sukses selalu neng ntaaa🥰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, aamiin ya Allah.

      Jazakillah khoyr Teteh 💕💐🥰

      Delete
  21. MaasyaAllah Tabarakallah. Sukses terus lita.. semangat yahh untuk menulis berikutnya💪💪

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, alhamdulillah.

      Terim kasih banyak, semoga kembali kepada yang mendoakan

      Delete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  23. Mantab kakak Lita ❤️ lanjutkan 🌹

    ReplyDelete
  24. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  25. MaaSyaaAllah semangat terus kak, nulisnya❤️
    Tabarokallah ❤️❤️❤️

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, siap.

      Terima kasih banyak. Semangat juga ya. 💐💕

      Delete
  26. Masya Allah, tabarokallah Dek.

    ReplyDelete
  27. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  28. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  29. Keren tak,tetap semangat semoga tambah sukses kedepan nya

    ReplyDelete
  30. MasyaAllah bagus dek lita geulis,
    Makin berkah ya dek..

    ReplyDelete
  31. Masya Allah tabarakallah
    Semoga dimudahkan mencapai goalnya, mbak Lita
    Jadi penulis hebat😍

    Semangat terus
    menulis terus
    😘

    ReplyDelete
  32. Semanggattt... Suksess selalu

    ReplyDelete
  33. MaasyaaAllah semngat neng, aing mau nyusul setelah kelar TA InsyaaAllah

    ReplyDelete
  34. masyaallah, terus berkarya lita. ��

    ReplyDelete
  35. Aku sih yeess.. Good bener tulisannya, semoga Allah mudahkan untuk terus mengembangkan karyamu ya taa, Allah berkahi, Allah mudahkan cita dan Harapanmu..aamiin Baarakallahu 6

    ReplyDelete
  36. Aku sih yeess.. Good bener tulisannya, semoga Allah mudahkan untuk terus mengembangkan karyamu ya taa, Allah berkahi, Allah mudahkan cita dan Harapanmu..aamiin Baarakallahu 6

    ReplyDelete
  37. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  38. Bagus tulisannya berkualitas...Tetap semangat ya

    ReplyDelete
  39. Wah... Semangat sahabat kuh, semoga sukses selalu ya

    ReplyDelete
  40. Baguus tulisan-tulisannya Lita :) Semangat terus ya :)
    Mampirlah ke tempatku kalau senggang :D
    Menulis Dan Aku (@cuplikan.cerita)
    Makasih

    ReplyDelete
  41. Seperti kertas Kosong..tanpa kau Goreskan penamu maka semua itu tidak ada makna,

    Gorekan terus penamu Ta

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis