KARYA HIDUP

Oleh :Suci Mutiara

Aku sering membaca buku novel dan komik tetapi sekarang aku lebih tertarik kepada buku pengetahuan dan agama. Di waktu luang aku menyempatkan diri mengunjungi toko buku sekedar untuk melihat kalau tertarik aku membelinya sesuai dengan budget. Aku pensaran dengan buku  yang menjadi best seller. Mereka sangat hebat dalam menulis sehingga pembaca dapat merasakan alur dalam cerita.  Seseorang memberiku saran untuk mengikuti perlombaan yang diadakan di instagram. Aku mencoba mengikutinya beberapa kali tetapi kalah. Aku tidak menyerah dengan kekalahan beberapa kali. Karena bagiku itumerupakan sebuah pengalaman yang dapat mengasah sebuah kemampuan.

Saat ini aku mencoba menulis novel di sebuah aplikasi walaupun belum banyak viewers dan menulis untuk dikirimkan kepada penerbit. Tidak mudah menerbitkan sebuah buku. Banyak rintangan yang harus di lewati. Pernah berpikir untuk berhenti menulis. Tidak melanjutkan cerita yang udah berjalan. Tiba tiba putus begitu saja. Hilangnya inspirasi dan tidak adanya imajinasi dipikiran. Akhirnya buat cerita baru lagi dan terhenti lagi. Malas membaca dan tulisan ingin bagus. Itu mustahil!  Melihat para ulama dulu yang menulis hingga banyak menghasilkan karya dan hingga saat ini ilmu yang di diberikan lewat tulisannya sangat bermanfaat. Aku mulai membuat target dalam menulis. Membuat jadwal di buku agenda. Note dan tempelan kertas kecil diberbagai tempat. Bagi orang pelupa itu sangat berguna. Karena segala sesuatunya harus ditulis. Menulis dapat menyimpan sebuah moment atau pengingat agar tidak mudah dilupakan.

Sejak kecil setiap orang pasti diajarkan menulis dan membaca. Saat penerimaan siswa SD pada masaku diwajibkan kepada calon murid untuk bisa mengenal huruf vocal dan menuliskannya walau harus terbata bata karena itu merupakan syarat yang harus dipenuhu dan akupun menyanggupinya. kebiasaan itupun membuatku menjadi hobi membaca dan mengarang cerita versi anak anak. Orang tua juga sering memebelikanku majalah Bobo dan komik yang menghibur melepas penat seusai belajar . tulisanku lumayan rapi dan bagus untuk itu wali kelas SMP menunjukku sebagai sekertaris kelas.menulis di papan tanpa membuat sebuah gelomban tulisan.

Aku kehilangan pekerjaan saat diberlakukannya new normal. Banyak waktu luang dirumah. Selain mencari pekerjaan aku juga menumpuk naskah di laptop juga mengikuti beberapa event.  Impian menjadi penulis adalah sesuatu yang harus dicapai dalam hidupku karena Tulisan merupakan karya abadi. Walaupun sang penulis telah meninggal dunia. Tulisan dapat menjadi jejak hidup yang menebar ilmu.inspirasi,motivasi dan menghibur para pembaca. Setidaknya selama hidup orang bisa tahu bahwa kita pernah berkarya. Jangan pernah pesimis ketika tulisan kita belum bisa diterbitkan setidaknya waktu luang kita gunakan untuk hal yang bermanfaat. Teruslah membangun kreatifitas dalam menulis.

 

Tentang Penulis :

Aku Suci Mutiara lahir Pekanbaru,6 maret 1996. Aku masih tinggal bersama orang tua dan kini sedang tidak memiliki pekerjaan. Mengantarkan lamaran kerja hingga sampai patah semangat. Yang masih membuatku bertahan sampai saat ini adalah orang tua. Berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Aku percaya bahwa diabalik sebuah kesulitan terdapat kemudahan yang selalu mengiringi. Allah selalu mendengar doa hambanya selagi manusia itu masih mau berusaha dengan kemampuannya. Semoga aku memiliki banyak karya dan mendapatkan penghasilan dari karya tersebut.

 

Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis