SEBUAH GORESAN BUKAN TANPA ALASAN



Oleh : Sipa Maulani

Kali ini bukan tentang sebuah novel atau drama tetang kisah asmara yang sering merajalela. Tapi, tentang alasan terbentang sebuah goresan kata demi kata, terbentuknya kalimat demi kalimat bahkan menjadi sebuah paragraf yang penuh makna. 

Menulis ?!"

Tentu saja banyak orang yang sudah tau hal ini. Tak lagi asing bukan didengar daun telinga, sebab banyak orang yang sudah menulis. Entah itu jenis non fiksi atau fiksi yang terbalut dalam sebuah status sosial media, artikel,  cerpen,  novel,  atau bahkan skripsi.

Terangkainya sebuah goresan itu tentu bukan tanpa alasan, karena semua ini perlu alasan agar bisa menguatkan dikala banyak terpaan dan tau arah tujuan kedepan.

Sebab, menulis adalah sebuah harapan yang bisa kutuangkan dalam goresan, sebuah impian yang ingin menjadi kenyataan, sebuah kisah yang terkadang penuh keluh kesah, sebuah memori yang ingin dikenang oleh sejarah,  bahkan sebuah rasa yang membuat hati gelisah.

Jadi apa alasan sebenarnya menulis ?"

 

Mengikat Agar Melekat

Merajut setiap kenangan, setiap kebersamaan atau hanya dalam kesendirian. Kehidupan yang silih berganti, bermetamorfosa tanpa henti, kadang penuh senyuman kadang pula penuh sayatan. Proses kehidupan ini mengajarkan banyak pengalaman dan pelajaran. Namun, sering kali terlupakan. Maka akan ku tulis dalam sebuah goresan,  karena menulis mengajarkanku bahwa yang diucapkan bisa saja terlupakan.

Ku mengikat agar melekat, menjadi sebuah jejak yang akan selalu teringat.

 

Self Actualization

Menulis bisa menjadi sarana self actualization (aktualisasi diri) dan mengekspresikan diri bagiku. Menulis bisa menyapaikan segala kegundahan dihati, imajinasi,  inspirasi, dan apa saja yang ada di dalam sanubari.

Terutama bagi si introvert yang terkenal sulit untuk bercerita hal yang memang sangat pribadi kepada seseorang, karena butuh kepercayaan yang perlu dibangun. Menulis adalah salah satu yang paling ia percayai,  karena menulis takan pernah membocorkan apa yang ada dalam hati.

Tak terpungkiri si ekstrovert, ada beberapa yang suka menulis semua  hal yang akan  dilakukannya atau bahkan rahasianya.

Jadi kamu termasuk si ekstrovert atau introvert ?"

 

Menebar Manfaat

Alasan kali ini sederhana, agar saya biasa meninggalkan jejak hidup dengan menebar manfaat untuk orang banyak.  Pasti ada beberapa orang yang berpendapat bahwa tulisan itu biasa saja,  tapi percaya atau tidak, ada banyak orang semangat, termotivasi  hanya dengan membaca tulisan seseorang.

Selama hal itu baik kenapa tidak dilakukan agar tulisan kita bermanfaat bagi orang, karena menulis bisa menambah pengetahuan,  gagasan, bahkan meninggalkan kesan. Jadi tulislah tulisan yang baik agar kita bisa bermanfaat.

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia." (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami' no:3289).

Menulis bisa menjadi salah satu jalan kita bisa menebar Manfaat.

Jadi, lebih baik tebar manfaat dari pada tebar pesona hehe..

 

Menembus Pikiran

Menggoreskan sebuah gagasan karena ingin menembus Pikiran. Seperti pesan yang pernah di sampaikan Asy-Syahid Sayyid Quthb, "Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tetapi satu tulisan/gagasan mampu menembus jutaan kepala."

Menulis ibarat peluru,  peluru yang bisa menembus jutaan pikiran. Bahkan ini pernah di buktikan dalam sebuah studi tahun 2008 dalam jurnal The Oncologist bahwa tulisan ekspresif dapat membantu pasien kanker dengan mengubah cara apia, sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka. Maasyaa Allah begitu menakjubkan sebuah tulisan tentu saja hal ini tak terlepas atas izinNya.

Jadikan jari ini menuliskan sebuah tulisan yang berkesan bahkan menembus pikiran jutaan insan.

 

Jalan Dakwah

Perjalan hidup ini sering kita gunakan untuk duniawi, sampai kadang diri ini lupa akan surgawi. Seperti para Syuhada yang berjuang dengan tetesan darah,  kita bisa berjuang dengan dakwah, berharap mendapat amal jariyah. Seseorang yang berdakwah lewat sebuah syair,  lisan, kita bisa lewat tulisan. Belajar sambil berbagi untuk semua insan.

Bukan, bukan diri ini merasa paling baik,  tapi ingin menjadi pribadi yang lebih baik.

Banyak jalan menuju roma, maka banyak jalan untuk berdakwah.

Jadi, sambil menyelam minum air, agar tidak hanya menyelam dalam menulis tapi juga sebagai jalan untuk berdakwah. Dari sebuah tulisan sederhana, terciptalah perubahan  dunia, dan insvestasi yang tidak hanya didapatkan di dunia.


Kebebasan

Setiap lembaran kertas adalah kebebasan untuk menikmati hidup. Kebebasan untuk mengungkapkan  cerita yang telah redup. Bahkan kebesan yang api dilakukan dalam dunia yang penuh dengan hiruk pikuk.

Setiap goresan tinta adalah Kebesan mengungkapkan sebuah pendapat yang masih terbelenggu,  sebuah rasa yang tersimpan dalam qalbu,  dan sebuah rindu yang tersekat oleh waktu.

Semua orang bebas untuk menulis dalam sebuah buku. Namun,  kebebasan yang masih   dalam jalur, agar tak salah alur atau babakbelur.

 

Belajar

Belajar bukan hanya membaca dan mendengarkan. Tidak lengkap rasanya belajar tanpa menulis. Menulis adalah media belajar, dengan menulis akan mendorong dan menuntut kita untuk menambah wawasan.

Menulis mengajarkan kita untuk belajar mengolah kata, agar tidak ada yang terluka,  meskipun kita tak saling bertatap muka. Menulis mengajarkan kita untuk menggoreskan pena,  menyusun setiap kata menjadi penuh makna, dan berkesan di hati para pembaca.

Mari kita belajar menulis dan menulis untuk belajar.

  

Keabadian

Memang tidak ada yang abadi di dunia ini. Tapi, ada yang tetap ada setelah manusia itu tiada. Inilah yang disebut dengan Menulis untuk Keabadian.

Pramoedya Ananta Toer pernah mengatakan,"Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"

Setiap yang hidup pasti akan meninggal, tapi meski nanti kita telah tiada, setidaknya karya kita akan bermanfaat bagi dunia.  Tak hilang meski di makan zaman, tak hilang meski waktu terus berputar, tak hilang meski hari silih berganti.

Semua penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang akan abadi. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu diakhirat nanti. " Ali bin Abi Thalib

 

Mimpi

Alasan aku dan goresan pena penutup kali ini adalah sebuah mimpi. Tentu saja bukan hanya diri sendiri yang memeliki sebuah mimpi,  aku yakin semua orang punya mimpi.

Tapi…

Tak semua orang menuliskan mimpi-mimpinya.

Dalam sebuah pencapaian perlu proses, yang kadang mudah, bahkan susah.  Mimpi yang ku tulis agar menjadi sebuah pengingat dikala lelah atau mampir rasa ingin menyerah. Merangkai kata dalam balutan kertas penuh makna adalah bagian dari mimpi.

Sebuah goresan bukan tanpa alasan, pasti punya tujuan baik itu tersembunyi dalam perasaan atau mengungkapkan secara terang-terangan. Setiap orang punya potensi untuk menulis, tulisan yang tersimpan rapi di dalam diary atau memilih untuk dipublikasi. Pada dasar aku, kamu, dia, bahkan mereka bisa menulis dan punya alasan tersendiri.

Penulis tidak pernah dilahirkan, tetapi dia diciptakan. Bakat menulis tidak selalu dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh oleh satu motivasi dan gagasan". Bambang Trimansyah

Garut, 8 Agustus 2020


Tentang Penulis :

Sipa Maulani, gadis Sunda si pengagum senja yang lahir pada tanggal 5 Mei di kota dodol, Garut. Saat ini tercatat sebagai Mahasiswi tingkat akhir Jurusan Keperawatan di Yogyakarta. Punya hobi membaca, menggambar dan menulis yang masih seumur jagung serta aktif di beberapa aktivitas literasi. Jejaknya biasa dilacak melalui instagram @sipamaulani.

 

 

Share:

10 comments :

  1. MasyaAllah 😍

    "Melalui tulisan, akan ada banyak orang yg menjadi semangat dan termotivasi". Bener banget in. Kaya aku menjadi termotivasi banget setelah baca tulisan @sipamaulani.

    "Dalam sebuah pencapaian perlu proses. Karenanya mimpi perlu ditulis agar menjadi pengingat dikala lelah atau muncul rasa ingin menyerah". Bener bangetttt

    "Sebuah goresan bukan tanpa alasan, pasti punya tujuan". Yaaa sesimple, sesingkat apapun sebuah tulisan, pasti mempunyai tujuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maasyaa Allah sangat bermanfaat. Semangat terus untuk menulis teteh

      Delete
  2. Maasyaa Allah sangat bermanfaat. Semangat terus untuk menulis teteh

    ReplyDelete
  3. Dari membaca sebuah tulisan banyak yang termotivasi, entah termotivasi dengan apa yang kamu tulis, atau termotivasi untuk menulis sendiri. Semoga saja,

    ReplyDelete
  4. Dari membaca sebuah tulisan banyak yang termotivasi, entah termotivasi dengan apa yang kamu tulis, atau termotivasi untuk menulis sendiri. Semoga saja,

    ReplyDelete
  5. Iyaa benar sekali seseorang menulis bukan tanpa alasan , karena sebuah tulisan yang di publikasikan punya alasan tersendiri untuk di bagikan pada dunia. Dan setiap dari kita adalah penulis dari buku kehidupan kita masing-masing, entah bagaimana jalan juang yang kita tempuh, suka duka, ikhtiar dan tawakal yang dilangitkan pastikan bahwa buku kehidupan kita layak di baca oleh orang lain.

    Yeeeeee semangat sipoooooonnnggggg 😘😘😘

    ReplyDelete
  6. Kerennn pisann masya allah. Setuju banget sama tulisan ini. Bahwa sebuah tulisan menyirat satu atau banyak alasan. Semangat selalu untuk menebar kebaikan dan kebermanfaatan teh cantik😍😍😍😍

    ReplyDelete
  7. Maa syaa Allah, semangat terus menulisnya semoga benar2 menjadi salah satu jalan dakwah, sehingga hobi menulis = hobi dakwah ��

    ReplyDelete
  8. Masyallah tabarakallah ... Semangat teruss menulisnya .. 😊😊😊

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis