Oleh : Muhammad Faiz Nurahyan
1. Menulis adalah kebebasan
Setiap manusia pasti menginginkan kebebasan dalam hidupnya. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan kebahagiaan. Namun sayangnya, sehebat apapun manusia tidak akan bisa mendapatkan kebebasan sepenuhnya karena di dunia ini agar bisa saling menghargai dibutuhkan rasa saling mengerti dan memberi yang pada akhirnya setiap individu manusia harus bisa membatasi dirinya sendiri agar kebebasannya tidak melampaui batas yang bisa merugikan orang lain.
Namun ada satu kebebasan yang tidak merugikan bahkan bisa memberi keuntungan bagi banyak manusia. Menulis, adalah kebebasan setiap individu dalam berekspresi, menuangkan pikiran dan bisa memberi manfaat bagi manusia lainnya.
2. Berani dengan menulis.
Dalam kehidupan manusia setiap waktunya selalu ada kejadian yang menuai pro dan kontra. Setelah itu ada tanggung jawab dan pengecut. Beberapa kelompok yang pro berani mendukung dan yang didukung semakin menjadi dalam beraksi, lalu kemudian ada kelompok kontra yang terbagi menjadi dua. Pertama, kontra dan berani mengeluarkan argumen. Kedua, kontra tapi tak berani mengeluarkan argumen dan hanya bisa menjadi pengecut.
Dalam posisi kontra, manusia di hadapkan pada dua pilihan, berani atau pengecut. Tentulah pasti semua ingin menjadi yang berani. Maka dari itu mulai dari yang terkecil, tulis dan tuangkan semua keresahan yang ada.
3. Ingin berperan? Menulislah!
Setiap manusia ingin menjadi bagian dari roda kehidupan. Seseorang akan merasa berharga ketika dirinya bisa berperan dalam kehidupan. Karena berperan adalah ciri bahwa manusia itu ada.
Menulis, adalah salah satu cara agar seseorang bisa berperan. Dengan memberi tulisan yang kemudian dibaca dan diaplikasikan dalam kehidupan. Banyak hal yang bisa digunakan agar bisa berperan dengan menulis, beberapa diantaranya adalah memberi motivasi, wawasan ilmu pengetahuan, pendidikan moral, bimbingan usaha, dan masih banyak yang lainnya.
Dengan menulis, seseorang bisa dikenal sesuai apa yang ditulisnya. Inilah bukti bahwa jalan untuk menjadi manusia yang berharga itu sangat banyak, salah satunya dengan menulis.
4. Inspirasi? Nulisaja dulu.
Sebagian orang mungkin sering mengalami ketika sedang ingin menulis namun rasanya seperti bingung akan menulis apa. Padahal keinginan menulis itu ada, kerangka cerita atau isi dari tulisan itu ada, namun masih bingung mau mulai dari mana.
Salah satu penyebabnya mungkin karena terlalu banyak memikirkan apa yang akan ditulis hingga tak sadar membuat bingung mau memulai dari mana. Kuncinya adalah memulainya, memulai menulis dengan apa yang ada dalam pikiran hingga pada saat menulis muncul berbagai inspirasi yang terus mengalir. Berani menulis adalah salah satu kunci untuk mengalirkan inspirasi.
5. Menulis melatih kepekaan.
Menulis adalah kegiatan yang kompleks, karena pada saat menulis otak kita terus berfikir, tangan kita bergerak, hati kita bergumam dan wawasan kita berkelana. Tak bisa dipungkiri, bahwa menulis adalah salah satu cara untuk menambah wawasan,mengasah pikiran, dan melatih kepekaan.
Saat menulis seseorang harus bisa merasakan apa yang sedang terjadi di sekitarnya agar tulisannya bisa dipahami dan dirasakan yang pada akhirnya akan membuka pikiran. Maka tak heran jika orang yang sering menulis gemar membaca, baik membaca buku atau pun membaca setiap kejadian yang ada di masyarakat.
6. Menulis dan berbicara.
Bersosial adalah kebutuhan manusia paling utama. Karena manusia tidak mungkin bisa hidup individualis. Apapun alasannya bersosial selalu menjadi bagian penting dari kehidupan.Berbicara adalah modal terbaik untuk menjalin hubungan sesama manusia, namun sayangnya tidak semua manusia bisa mahir dalam berbicara.
Seorang introvert misalnya, seseorang yang memiliki kepribadian introvert kebanyakan sulit untuk mahir berbicara dengan orang baru dikenal dan juga berbicara di depan banyak orang.Tuhan memang maha adil, seorang introvert tetap diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pikiran-pikiran supernya dalam bentuk tulisan. Dan menulis bisa menjadi cara seseorang agar kemudian bisa mahir dalam berbicara.
7. Kritik.
Setiap perbuatan manusia selalu memiliki sisi baik dan buruk, tergantung dari perspektif mana seseorang itu melihat perbuatan orang lain. Jika baik maka akan mendapat apresiasi pengharigaan dari orang lain. Sedangkan perbuatan buruk akan mendapat kritikan bahkan hujatan dari orang lain.
Sebenarnya baik buruknya perbuatan berhak mendapat kritik. Perbuatan baik pun harus tetap dikritik agar bisa menjadi lebih baik. Untuk apa kritik? Kritik adalah cara untuk memberikan pendapat tentang suatu perbuatan agar jadi lebih baik.
Menulis adalah cara mengkritik yang baik, karena mengkritik dengan menulis masih bisa dipertimbangkan dan tetap menjaga etika ketimbang mengkritik dengan berbicara langsung.
8. Mengingat.
Hidup adalah sebuah perjalanan, di setiap perjalana selalu ada kejadian yang tujuannya memperbaiki kualitas kehidupan. Baik untuk kelompok, atau pun untuk individu manusia.Sudah pasti jika kita mengetahui makna dan maksud dari setiap kejadian pasti seseorang akan merasakan kesan berharga dari kejadian hidup tersebut.
Menulis adalah cara untuk selalu mengingat dan mengenang bahwa seseorang pernah ada dalam posisi terendah hingga tertinggi, dari terlemah hingga terkuat, dari sedih hingga senang. Sangat disayangkan jika sesuatu yang bisa menjadi motivasi dan intropeksi itu tidak ditulis, karena dengan menulis bisa membuat seseorang konsisten pada jalurnya.
9. Introspeksi.
Agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik, seseorang membutuhkan dukungan dari berbagai aspek. Dan yang terpenting adalah bagaimana diri seseorang tersebut bisa menjadikan setiap hal menjadi suatu dukungan atau motivasi dalam hidupnya.
Introspeksi diri menjadi bagian penting agar seseorang selalu bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Introspeksi juga bisa dilakukan melalui tulisan yang telah ditulis pada waktu yang telah lalu, artinya seseorang bisa lebih mengingat pikiran-pikiran berharganya yang telah ditulis dengan membacanya kembali, juga bisa memperbaiki gagasan yang telah ditulis untuk diaplikasikan lebih sempurna.
10. Berterima kasih.
Pengakuan dari dan kepada orang lain menjadi hal penting bagi setiap orang. Bukan tanpa alasan, karena dengan pengakuan orang lain, seseorang bisa memaksimalkan dirinya. Dan dengan mengakui orang lain, seseorang bisa hidup bersama saling membantu.
Berterima kasih menjadi pengakuan diri sendiri kepada orang lain yang sangat sederhana namun kadang sulit dilakukan. Berterima kasih kepada hal yang terkecil adalah bentuk pengakuan seseorang terhadap kehidupannya.
Agar ungkapan terima kasih itu bisa menjangkau banyak orang dan bisa diketahui dalam jangka waktu lama, maka salah satu cara terbaik adalah dengan menulisnya. Ini bertujuan untuk menyebarkan rasa dan ungkapan terima kasih.
Kuningan, 7 Agustus 2020
Tentang penulis :
Muhammad Faiz Nurahyan, lahir di Jakarta pada tanggal 20 Mei 2001. Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 jurusan akidah dan filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Akun social media dalam instagram @faiznurahyan, twitter @f_nurahyan, facebook Faiz Nurahyan
Post a Comment