LEWAT TULISAN

LEWAT TULISAN

Oleh: Titiek Suntari

Bismillah mengawali niat baik itu perlu dan saya berniat menulis sebagai jalan untuk berbuat kebaikan Insyaallah, berawal dari setiap niat dalam melakukan apapun suatu saat akan merubah sesuatu hal yang luar biasa atas kehendak Allah SWT.

Dalam pasal 1 ayat (4) Undang-undang nomor 3 Tahun 2017 tentang  Perbukuan menyatakan bahwa: "Literasi adalah kemampuan untuk memaknai informasi secara kritis sehingga setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas hidupnya."dari Allah SWT.  Menulis merupakan salah satu bagian dari literasi.

Tingkat literasi rendah mengakibatkan kehilangan atau penurunan produktivitas, tingginya beban biaya kesehatan, kehilangan proses pendidikan baik pada tingkat individu maupun pada tingkat sosial dan terbatasnya hak advokasi akibat rendahnya partisipasi sosial dan politik.

Karena hal tersebut di atas membuat diri saya sendiri untuk menulis karena :

*       Untuk mengasah dan memacu diri saya agar terbiasa membaca dan mampu menganalisa setiap informasi baik dari buku ataupun dari media sosial dengan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 saat ini.

Dengan menulis dan menuangkan hal apapun dalam tulisan dapat mengembangkan ide - ide secara logis dan sistematis dari setiap makna yang didapatkan dari membaca, mengakses informasi dari media sosial sehingga dapat berbagi informasi dengan orang lain.


*       Lakukan dengan enjoy saja setiap kali menulis, tak ada rasa kuatir dikomentari, akan tetapi malah senang ada yang menanggapi. Sehingga pada akhirnya hanya pembaca yang dapat menyimpulkan apakah tulisan ini diterima atau tidak.

Diterima atau tidaknya tulisan berdasarkan manfaat dan informasi apa yang diperoleh setelah selesai membaca dari setiap tulisan.

 

*       Menulis menjadi sebuah hobby adalah pilihan. Senang melakukannya dan menjadi kebiasaan yang sehat yang dilakukan secara berkelanjutan.

Tulis apa yang ada dalam pikiranmu, biarkan mengalir. Tulis apa saja yang mau ditulis, jangan sekali-kali menghapusnya kembali.

Satu hal yang selalu ada pada diri saya adalah "kerja keras untuk terus belajar menulis, hingga suatu saat mampu membuat sebuah karya, menerbitkan sebuah buku." Insyaallah terus berkarya dalam menulis dan dapat menerbitkan buku-buku yang bermanfaat.

      

*    Diary menjadi sahabat tempat saya untuk menggoreskan pena menuangkan rasa yang bergejolak dan menenangkan batin. Melalui rangkaian kata saya coba mengekspresikan rasa, mimpi, dan imajinasi serta setiap asa.

Banyak hal yang saya rasakan tentang kesedihan, tentang harapan, tentang kebahagiaan, termasuk tentang sebuah perasaan yang baru hadir menyelinap dan menghadirkan getar jiwa yang berbeda.

Menulis merupakan ekspresi yang telah melaui proses nalar yang ada dalam pikiran dengan sepenuh perasaan. Dengan begitu setiap hasil tulisan merupak sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan dapat diterima oleh orang lain yang telah membacanya.

 

*       Menulis merupakan salah satu hal yang pertama diajarkan sejak duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). Setiap orang ingin memiliki keterampilan menulis. Apakah keterampilan akan datang menghampiri setiap orang? Tentu tidak. Keterampilan bukan hal yang mudah tapi juga tidaklah sulit. Yang dibutuhkan adalah niat dan ketekunan serta konsistensi.

Saat menulis dengan tangan, maka kemampuan motorik dipaksa untuk bekerja. Hal itu akan menyambungkan saraf-saraf di otak yang disebut 'lintasan membaca'. Kemampuan otak setiap orang tidaklah sama, jadi dengan menulis semua memori yang mungkin lupa masih dapat terulang dengan membaca kembali setiap tulisan yang telah ditulis.

Dengan menulis akan melatih kemampuan otak untuk terus bekerja dan mengisi setiap waktu yang luang. Yang menjadi harapan saya adalah pembaca mampu memperoleh manfaatnya dan keterampilan menulis saya semakin terasah.

 

*       Membaca dan menulis sudah lama diajarkan pada zaman nabi. Banyak sekali tokoh - tokoh Islam yang sampai saat ini hasil tulisannya masih terus dipelajari dan menjadi rujukan seperti Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Maliki, Ibnu Khaldun, Imam Ghazali, Ibnu Sina, Ibnu Taimiyah.


Setiap penulis lewat tulisannya akan terkenang dengan utuh dari setiap gagasan pemikirannya dan tersampaikan apa yang dituliskan, karena menulis akan menghasilkan sebuah karya yang akan abadi dan terus mengalir manfaatnya walaupun penulis sudah tidak di dunia lagi. Dari hal tersebut di atas, maka Insyaallah saya banyak belajar dan terus memacu serta mengasah setiap pemahaman saya untuk menulis.

 

*       Setiap orang pasti punya masa lalu atau mungkin pernah mengalami trauma yang membuat sedih dan merasa hidupnya seakan berakhir, atau tidak berguna akibat gangguan psikologis. Kesedihan yang terus berkelanjutan akan mengakibatkan energi negatif bagi kesehatan tubuh. Hal ini harus segera diatasi agar tidak terlambat dalam penanganannya dengan bantuan dokter dan psikolog serta dukungan dari keluarga dan teman.

Psikolog Katharina Amelia Hirawan mengemukakan bahwa menulis merupakan sebuah terapi terutama bagi penderita gangguan psikologis.

Seorang Psikolog dari Universitas New South Wales, Keren Baikie mengemukakan bahwa ketika kita menuliskan peristiwa-peristiwa yang penuh tekanan, emosi dan bersifat traumatis, kesehatan fisik dan mental kita dapat menjadi lebih baik dibandingkan ketika kita menulis dengan topik yang netral.

Karena menulis merupakan sebuah terapi dan dapat memjadi obat hati, oleh karena itu saya terus berusaha dan mencoba untuk terus menulis sehingga dengan sukarela saya dapat memberi solusi atau paling tidak memberi penguatan agar saya pribadi sabar, tabah dan lebih kuat menghadapi setiap masalah serta dapat memberi manfaat bagi yang membaca setiap tulisan saya Insyaallah untuk menjalani kehidupan ini.

 

*       Dengan perkembangan teknologi yang canggih dewasa ini semua orang bekerja lebih efektif dan dapat memanfaatkan setiap waktunya.

Ilmuwan legendaris Thomas Alva Edison mengatakan, bakat diperoleh 1%, selebihnya 99% latihan. Jadi bakat merupakan perpaduan kerja keras, tekad dan kemaun. Tak perlu bingung untuk mencari inspirasi awal untuk memulai menulis, ketika waktu senggang datang saya manfaatkan untuk menulis.

Manfaatkanlah dan isilah setiap waktu sambil mengumpulkan bahan dari berbagai sumber, ditambah menampung pendapat dari orang lain. Mari menuang ide,  mari menulis, dan mari belajar!

 

*       Dalam literatur menulis ada kaidah - kaidah yang harus diikuti dalam setiap penulisan meliputi penggunaan huruf kapital dan huruf miring; tertib penulisan kata; unsur serapan; dan aturan umum penggunaan tanda baca. Dengan menerapkan kaidah tersebut, maka saya dapat mengenali dan menerapkan kaidah kebahasaan yang dipakai. Dengan menulis saya dapat mengukur kemampuan berbahasa baik bahasa Indonesia ataupun penggunaan bahasa asing. Selain itu dalam penulisan di media sosial ada aturan yang tidak boleh dilanggar yaitu Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU Ini) No. 11 tahun 2008.

 

*       Keseluruhan rangkaian bagi saya menulis merupakan panggilan hidup yang telah diniatkan agar dapat memberi manfaat bagi orang lain yang membaca serta dapat meningkatkan keterampilan saya pribadi dalam menulis sesuai kaidah penulisan serta dibutuhkan konsistensi dalam setiap penulisan dengan terus mengembangkan ide melalui media literasi. Menulis sebagai panggilan hidup memiliki makna yang sangat tinggi bagi saya, karena tujuan menulis bukan hanya sekedar mencari ketenaran sebagai penulis best seller, mencari uang atau urusan duniawi semata, melainkan lebih mengarah ke dalam tujuan spiritual yaitu menulis sebagai bentuk perjuangan demi kebaikan umat manusia.

Terima kasih ruang nulis telah menjadi wadah bagi saya untuk menulis, seluruh media literasi dan teman - teman seperjuangan tetap semangat, berjuang terus dalam menulis saling support dan mengingatkan. Lewati dan nikmati setiap perjalanan  prosesnya menuju setiap impian, harapan dengan terus tetap berdoa kepada Allah SWT sang Pencipta alam semesta.

 

                                                Purworejo, 08 Agustus 2020

Tentang Penulis:

Titiek Suntari lahir di Purworejo, 12 Maret. Lulusan STIAMAK Barunawati, Surabaya tahun 2019. Lewat tulisannya ditorehkan  ide dan ungkapan rasa untuk menggapai mimpi. Dia terus belajar dan berusaha untuk berkarya lewat tulisan. Karya antologi pertama dalam komunitas menulis: Muslimah Zaman Now (2020).  Kontak komunikasi melalui IG: @tari6584


Brgds,

Titiek S






 

Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis