Lebam Merah Di Detak Jantung



Oleh: Alfimanzila

Alasan aku menulis adalah bercerita kepada orang lain yang ada di luar sana, ingin menunjukkan seperti inilah kondisiku. Aku ingin mereka bisa sedikit mengambil hikmah dari setiap kisah yang sudah aku torehkan. Dari mulai kisah masih SD hidupku bisa dibilang dibawah garis nol, sampai sekarang masih belajar meyimpulkan kata perkata di tiap selip kehidupan yang sering dianggap remeh.

Mungkin ceritaku tidak sangat menginspirasi seperti Kang Abik, apalagi sefantasi Tere liye tapi aku percaya cerita hidupku insyaallah bisa sedikit membantu menginspirasi orang-orang yang nota bene sederajat denganku, syukr-syukur kehidupannya melampaui diatasku

Ceritaku itu dimulai dari sini.......

1) Di era waktu aku kecil, buku mengaji yang kutahu hanya satu, yakni iqro yang cover belakangnya orang laki-laki pakai jas dan kopyah. Meskipun saat itu beberapa metode mengaji sudah ada dan tersebar luas diseluruh daerah di indonesia, nyatanya di domisiliku saat itu tidak kutemukan. Ternyata Tuhan punya planning tidak kusangka. Dulu belajar mengaji dengan cara sederhana (sorongan atau bandongan), dan sempat merasa iri dengan teman-teman karena mengaji menggunakan metode yang uwah banget saat beranjak remaja. Nyatanya iri kebaikan itu dibalas secara tidak sadar olehku sendiri. Bisa dibilang otak ku semakin bodoh, karena masih banyak metode mengaji yang harus dipelajari dan diamalkan. Mungkin sebagian orang memandang remeh bahkan rendahan kajian tentang ini. Memang iya sih! Soalnya kalau bicara mengaji disebut gampang. nyatanya gampang kalau ditinggalin hehe.
Urusan agama itu pribadi. Tapi kalau mau buka hati, insyaallah tidak ada sakit hati dikemudian hari hehe.

 

2) Aku jadi mengingat-ingat kejadian di minggu lalu. Sontak kejadian tersebut menjadi hal terpatri di sebagian pikiran. Kemudian aku menyimpulkan sendiri. Jika dalam lingkaran manusia ada 2 kejadian yang bisa jadi membangkitkan atau menggairahkan hati dan mentalnya. Yakni saat dituduh dan diremehkan.

Nah loh kok bisa? Ketika seseorang dituduh padahal dia sendiri tidak melakukannya, jelas di langkah-langkah berikutnya akan mengurangi langkah ceroboh yang justru mematikan karakternya didepan orang lain. Seseorang yang merasa dituduh padahal dia sendiri tidak melakukannya, dan tidak ada bukti menguatkan dirinya praduga tak bersalah, jelas posisinya saat itu hancur tapi tak terlihat. Nah ketika seseorang diremehkan. Sedikit pantauan dari yang kulihat, sebagian dari mereka justru tancap gas dengan kemampuannya masing-masing, atau jika merasa memiliki sesuatu khas dalam dirinya dia akan terus menjadikannya previllage bagi dirinya.

Keduanya memiliki tujuan sama, ingin membungkan mulut orang yang sudah menuduh dan meremehkan. Salah? tidak, boleh dong, itu bukti kerja keras mereka bahwa seseorang itu istimewa dengan pekerjaannya sendiri. Tidak semua hal harus menjadi istimewa di pandangan orang lain.

 

3) Tidak sengaja lupa, bisa jadi memasuk posisi yang terjerembab. Terlupa akan suatu hal, janji dengan seseorang mampu menimbulkan kerusakan tapi tak berdarah. Akibat yang ditimbulkan salah satunya kebaikan yang sudah terpatri di pikiran dia, mendadak raib. Kesalahan kelupaan membuyarkan kebaikan yang sudah terbangun selama ini.

Tapi, tidak semua lupa itu merugikan diantaranya.
a. Lupa mengoreksi hidup orang lain, Biarkan dia senang dengan gaya hidupnya dan jangan biarkan diri sendiri terpengaruh gaya hidupnya.

b. Lupa kalau pernah direndahkan seseorang, lupakan jika ada yang mengira dirimu tidak bisa apa-apa. Mungkin dia belum tahu rasanya dikatain jelek tapi pakai gambar monyet ditempel dipunggung belakang.

c. lupa bahwa tiap individu itu spesial, melupakan hinaan, nyinyiran, satire dari manapun. Berpura-pura tidak mendengar jikalau ada yang mengatakan dirimu belum seperti dirinya.
Walaupun dirimu belum menemukan bidang yang menjadi khas tersendiri. Berarti kamu belum mencoba lebih keras, supaya segera dipertemukan apa yang spesial darimu.

d. Lupa pernah disebut bodoh. Ini nih, rekam jejak banget. Kuyakin semua orang pernah dikatain seperti diatas. Rasanya gimana? Pahit? Pedas? Asam? Atau justru manis di wajah tapi perih di dada #eaakk.
Gak bisa ini, disebut bodoh. Salah masuk ini, disebut bodoh. Kayaknya cuma dia aja deh yang pernah diajari secara penuh sedangkan yang lain serasa nggak mampu belajar. Hmm.

Beberapa list lupa diatas, hanyalah pandangan subjektif yang didapat dari keadaan sekitar. Intinya gak boleh mudah tersulut hatinya. Nanti dikira baperan haha.

 

4) Dalam circle pertemanan, lingkungan masyarakat, sekolah, tempat kerja tidak bisa lepas dari penyebutan label si kaya dan miskin. Iya nggak? Sst jangan keras-keras nanti ada yang nggak terima hehe.  Walau sebagian dari clique-clique pernah bilang "Semua manusia itu sama, yang berbeda adalah ketaqwaan kepada Tuhan". Eh tapi pada realnya kalimat itu hanya berlaku disaat seseorang diterpa musibah.

Silakan boleh dibantah atau tidak. Secara tidak kasat mata masyarakat di sekitar saling berkompetisi demi sebuah label dan mendapat harga tinggi di masyarakat.  Alhasil tindakan tersebut mematikan salah satu pihak yang sudah Tuhan ciptakan. Ya, si miskin maksudnya. Walaupun dalam definisinya miskin tidak melulu soal materi. Dan sudah menjadi rahasia umum, si kaya akan mendekati si miskin saat kebutuhan mendesak dan tidak bisa dilakukan sekumpulan si kaya doang. Ketika keinginan sudah terpenuhi, si kaya entah menghilang kemana. Dan jika keadaan dibalik yang terjadi adalah mengemis belas kasihan. Si kaya dan si miskin bisa disebut sederajat jika saling toleran. Sebagai manusia yang diciptakan untuk hidup di bumi sudah selarasnya bertindak tidak egois, gila hormat, merasa uwah dari lainnya. Sesama manusia berusaha mengingatkan walaupun biasanya malah dilledek "Kalau ceramah jangan disini, di majlis masjid sana". Eh

 

5) Sudah malam sabtu aja nih. Apa kabar rutinitas minggu depan? Berharap challenge kedepannya bisa dihadapi dengan tangan terbuka. Ritme kaum muda menyambut hari sabtu itu seperti apa sih? Jangan bilang harus ketemuan? Eits bukan nggak boleh kok, boleh aja asal patuhi protokol keluarga dan masyarakat misalnya

a. Selalu ingat dimanapun kamu hangout, Tuhan selalu membersamaimu,

b. Selalu ingat waktu jika waktunya kembali,

c. Tidak boleh sampai mempertaruhkan harga diri.

Jumpa-jumpa lagi di akhir pekan awal bulan. Saatnya harapan di rilis, biasanya di twitter akan ramai #Augustwish. Warganet berbondong-bondong menulis cuitan, berharap dengan berjalannya harapan itu terwujud.


Bila ada akhir pasti ada permulaan, mungkin yang sering luput dari kita adalah saat menyambut permulaan harapan dilukis semagic mungkin. Tak jarang ketika mendekati finish lukisan itu masih berbentuk sketsa, segaris warna-warni pun belum terbentuk. Semoga kita bukan teridentifikasi orang-orang omong doang hehe.

 

6) Hari ini sepi ide. Nggak tahu mau nulis apaan. Bingung, enaknya ngomongin apa ya? Hmm ngomongin salah satu quotenya Boy Candra aja deh.

"Kadang seseorang nggak sadar kalau dia jahat. Nggak sadar apa yang dia lakukan menyakiti orang lain. Mungkin karena sudah kebiasaannya. Saat itu dilakukan, ia sama sekali tidak merasa".


Iya sih, intospeksi diri, rajin-rajin menatap wajah di cermin. Permainan lidah itu tidak terasa nikmatnya, kalau disambi nongki bareng teman. Apalagi saat getaran lidah menabrak lidah opini lawan bicara. Uh saling menyenggol kalimat, eh besoknya nggak saling bertemu.
Benang merahnya adalah nggak sadar kejadian yang sudah dia perbuat. Dan yang terkena imbasnya, ogah-ogahan ngasih tahu. Dan kalaupun ada kesempatan mengingatkan, malah jadinya dibilang "Nggak asik".

 

7) Alasan manusia tidak bisa diam hanya dirumah saja adalah pengen bercanda. Omong kosong lu? Terserah deh. Di rumah saja, ketemu orang ya itu-itu saja.

Keluar rumah, menuju lokasi yang sudah difikirkan berharap pikirnya bisa hilang, salah satunya bertemu kawan-kawan. Walau sekedar guyon, bahkan kadang sampai roasting teman sendiri hehe.

Itu memang asyik, menjadikan teman sebagai lawakan. Dan teman lainnya pintar mengolah bahan menjadi lelucon.

Teman seperti itu, bisa dibilang "Nggak ada loe nggak rame". Walau kadang guyonannya nylekit di bibir, tapi kalau ngumpul nggak ada tuh anak kayak kelas tapi kipas angin di ruangan itu rusak.

Teman macam dia tuh aset dalam sebuah ajang perkumpulan. Dari kelebihannya bisa menimbulkan tawa, kadang dimanfaatin buat minta gratisan makanan atau barang wkwk.

Sekali-kali lah becanda, besok udah Senin. Semangat mancal pedal kawan.

 

8) Misteri kematian makhluk hidup bumi.

Mungkin pagi, siang, sore, 2 jam, 5 menit yang lalu tidak sengaja bertindak semena-mena atau menyakiti orang lain.

Mungkin pada saat itu Tuhan men-sengajakan amarah menguasai diri, membiarkan emosi meluap selebar-lebarnya.

Kita dilupakan akan kejadian bernama kematian. Sebenarnya paham,kematian itu rahasia Tuhan, sebagai umatnya sudah harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, tapi ya gitu namanya manusia banyak khilafnya (sama kayak ngomong). Kalau sudah kesulut bensin, apapun dibabat habis.

Cuma pengen saling mengingatkan kalau ada bunyi toak masjid menyiarkan info kematian, saling jaga-jaga kita semua tidak punya kunci kapan gilirannya hehe.

 

9). Kecewa, marah, sedih saat suatu hal yang tidak diharapkan. Boleh disesali, boleh menangis. Mungkin itu cara Tuhan memberi hiburan versi-Nya. Walaupun pada nyatanya itu menyakitkan bagi manusia.

10) Hari terakhir challenge, cukup membuat malas untuk menulis alasan ternyata. Cari alasan tanpa baca-baca referensi itu susah ternyata, tidak bisa mengalir begitu. Sudah terlewati 10 hari challenge. Salah satu kebiasaan sebelum upload postingan, pasti membaca postingan kawan-kawan lebih dulu, biar punya gambaran, alasan apa saja yang harus ditulis hari ini. 

Ternyata postingan mereka kebanyakan berisi alasan mereka mau menulis. Waw mereka menuliskan alasan mereka menulis 10 tantangan. Wih itu benar-benar wajib diapresiasi sih, kalau seperti daku ini, mana bisa nyari alasan menulis sebanyak 10 hari hehe. 

Kemudian, salah satu alasan menulis dari mereka adalah membaca kata salah satu postingan mereka. Iya benar? Tapi kataku membaca yang dimaksud bukan cuma buku, tapi membaca keadaan sekitar kemudian mencarikan solusi, membaca dari kejadian orang lain kemudian menganalogikan sendiri.

Tulisan diatas memang tidak menjelaskan secara spesifik tentang alasannya menulis, tapi lebih dari itu tulisan-tulisan diatas hampir mewakili kondisi fikiran yang menulis bahwa menjelaskan alasan hanya akan dicibir alay tingkat dewa tapi ketika langsung memberikan contoh, orang lain akan sangggup tertarik dan meninggalkan komentar.

Sidoarjo, 9 Agustus 2020

 

Tentang penulis

Penikmat dunia malam, suka melamun pas nyetir kendaraan sendiri, sering baperan walau hanya nonton sinetroan doang. Kenalin panggilan ku Zila, asli orang Sidoarjo dari lahir. Kebiasaan halu bila dilihat di blog pribadi www.kuratailmu.com. Suka deh kalau diajak sharing, boleh lewat instagram @alfimanzila.

Share:

2 comments :

  1. Ninggalin jejak.

    Ingin belajar Bahasa Inggris?
    https://bawakamus.online

    ReplyDelete
  2. Keren artikelnya👍👍
    Kunjungi balik gan
    https://dunianetworking28.blogspot.com/2020/08/pengecekan-software-pada-cisco.html

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis