ALASAN AKU MENULIS

Oleh : Imanta Alifia Octavira



Seperti yang kita ketahui, dunia literasi sudah sering tegaungkan namun jarang diaplikasikan, padahal betapa perlunya hal tersebut. Dengan literasi, ilmu tersampaikan. Dengan literasi rasa peduli, empati, dan simpati tercurahkan. Bahkan, kita dapat membangun generasi masa depan pembela Agama, Bangsa, dan Negara yang tak hanya modal opini namun didasarkan ilmu yang falid serta sesuai Syariat Islam. Selain itu, dengan literasi kita dapat menuangkan beragam kosa kata indah dalam goresan yang melahirkan kebermanfaatan bagi Ummat. Melihat beragamnya manfaat literasi tersebut, tidak ada alasan untuk tidak menulis.

Disamping itu, ada beberapa hal yang menjadi alasan untuk menulis antara lain :

1. Amal Jariyah

Dari aktivitas menulis, Allah izinkan untuk berbagi cerita, pengalaman, dan ilmu yang dapat menginspirasi banyak orang. Kita tak akan pernah tahu dari arah mana Allah akan datangkan hidayah pada setiap hati. Mungkin saja dari tulisan kita yang terpatri. Amal jariyah yang Allah janjikan, dapat diperoleh dari berbagai arah yang mestinya jika ingin mendapatkannya, maka sudah selayaknya dilakukan. Walau ilmu tak dapat tersampaikan melalui lisan, maka Allah izinkan melalui tulisan. Pahala akan terus mengalir berkat ilmu Allah dalam setiap goresan sederhana, namun menanamkan  ikhlas dan keindahan di setiap katanya.

2.  Menjadikan muslimah yang cerdas, aktif, dan produktif

Muslimah masa kini, adalah rahim peradaban kejayaan Islam. Manajemen waktu dan aktifitas yang baik sangat diperlukan khususnya bagi para Muslimah. Menulis adalah salah satu aktifitas yang menjadikan hari produktif dengan banyak manfaat yang terkandung. Rebahan, waktu yang didominasi untuk bermain gadget, dan aktifitas lain yang notabene sia-sia dapat diswitch dengan aktifitas menulis. Menulis juga melatih kecerdasan otak dan aktifitas motorik dalam mewujudkan suatu ide yang kreatif dengan merangkai kata yang harapannya dapat dinikmati khalayak ramai.


Dilansir dari kumparan.com, Dr. Jordan Peterson berkata pada Forbes, "Menulis merupakan bentuk pemikiran yang dapat membantu orang memperoleh informasi dan pengalaman mereka. Itu bisa memandu persepsi, tindakan, pemikiran, dan emosi mereka sekaligus memperjelas tujuan di masa depan, dengan mengingat target-target penting yang dilakukan."

 

3. Sarana untuk muhasabah diri

Setiap manusia, tentu pernah melakukan kesalahan baik yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, dan tak menutup kemungkinan lupa ataupun mengabaikan kesalahan tersebut, sehingga mengulang untuk yang kedua kalinya. Oleh karena itu, menulis dapat mewujudkan memory hal-hal lalu yang pernah terlampaui sehingga menuntut kita untuk mengevaluasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah maha mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."

(QS. Al-Hasyr 59 : ayat 18).


 4. Memiliki banyak sahabat shalihah


(Gambar Foto Profil Group Whatsaap NDOT)

Saat memantapkan hati untuk menulis, saat itu pula memutuskan mencari kelas bimbingan online. Selain ingin mendapatkan ilmu dan didampingi oleh mentor ahli dan berpengalaman dalam bidang kepenulisan, harapannya akan bertemu dengan sahabat yang sevisi misi, selalu mengingatkan dalam kebaikan, dan tak segan menasihati dikala kesalahan menghampiri. Alhamdulillah harapan itu terukir, hingga pada akhirnya setiap dari kita melantunkan do'a satu dengan yang lain agar suatu saat Allah izinkan untuk bersama menebar manfaat dalam goresan indah penuh makna.

 

Umar Bin Khattab berkata,

"Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat saleh maka peganglah erat-erat." (Quutul Qulub 2/17).

5.      Sarana komunikasi dengan alam

Pribadi  setiap orang dalam mengungkapkan perasaan berbeda-beda. Ada yang memilih berbicara dengan cekatan, ada pula dengan menuangkan dalam tulisan. Bukan karena public speaking kurang, namun  pilihan itulah yang ternyaman. Setiap manusia memiliki hikmah yang dianugerahkan Allah untuk menjadi pribadi yang terus naik level. Dia yang memilih diam, akan mudah untuk mengekspresikan isi hati melalui tulisan, dan Allah izinkan untuk berkomunikasi dengan alam melalui titik yang dikembangkan menjadi sebuah garis bermakna kehidupan.

Berkomunikasi melalui tulisan melatih untuk berpikir panjang dan tenang dalam mengambil keputusan. Pesan dan kesan yang tersampaikan melalui tulisan, akan lebih meluas bahkan menjadi sarana pembelajaran yang terus mengalir bagi setiap pandang mata yang membaca.

 

6. Membantu dalam manajemen tata bahasa yang baik dan benar 

Lisan yang terarah adalah hal yang patut dikonsistenkan. Selektif dalam tutur kata didapat salah satunya dengan aktifitas menulis. Menulis dapat melatih pemilihan kosa kata yang tepat dalam mengasah kemampuan public speaking, memahami keberagaman tata bahasa yang benar, serta mampu bersikap tenang dalam memberikan solusi terhadap suatu permasalahan. Sebagai seorang Muslim, sudah selayaknya memelihara lisan dengan baik. Bersikap dan bertutur kata sesuai syariat, tak menyakiti hati saudara, dan harapannya lisan akan mewujudkan kebaikan, bukan menimbulkan fitnah yang mencengkam.

 

Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

"Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat." (HR. Muslim).


7.  Mengikat ilmu 

Manusia adalah tempat lupa dan salah. Terkadang, ilmu dapat masuk telinga kanan keluar telinga kiri, atau hanya menjadi angin lewat. Salah satu solusi agar ilmu selalu terpatri dalam hati dan pikiran adalah dengan menulis. Menulis juga merupakan salah satu adab dalam majelis ilmu. Dengan menulis, ilmu tersebut bukan hanya terikat terhadap diri sendiri, namun terhadap orang lain dalam hal saling berbagi walaupun penulis telah tiada sekalipun. Lebih baiknya, jika diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Imam Asy Syafi'i Rahimahullah berkata,

"Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang, setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja."


8.      Ikhtiar membanggakan orang tua 

Jasa orang tua terhadap anak tak dapat diukur dengan apapun. Sebagai seorang anak, membalasnya dengan hal yang menakjubkan sekalipun belum dikatakan sebanding. Namun, adakalanya ikhtiar dan doa tersampaikan. Salah satunya dengan izin Allah Subhanahu wa ta'ala mewujudkan sebuah karya tulis dengan berjuta makna. Lebih-lebih jika dalam makna tulisan tersebut mengandung doa untuk mereka. Orang tua mana yang tak ingin melihat sang anak menjadi figure sukses dunia dan akhirat, serta menginspirasi Masyarakat dalam hal kebaikan. Berusahalah untuk menulis hal-hal baik, sehingga suatu saat kebaikanpun akan tercurahkan terhadap diri dan juga keluarga. In syaa Allah.

 

Allah ta'ala berfirman,

"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (QS. Al-Isra' : 23).

     

Alasanku, adalah Motivasiku. Allah menguatkan dan memberikan keistiqomahan melalui hal-hal baik yang menjadi alasanku untuk menulis. Maka tetapkanlah selalu di hati agar suatu saat jika hambatan menghampiri, ingatlah alasan menulis karena kebaikan, sehingga badaipun sanggup diterjang atas kehendak Allah. Hadirkan Allah disetiap goresan indah penuh makna, karena pesan tersampaikan atas seizin-Nya.

Lombok, 10 Agustus 2020


Tentang Penulis :

Imanta Alifia Octavira, Lahir 2 Oktober 1999 di Lombok. Seorang Mahasiswi D-IV Analis Kesehatan, Politeknik Kesehatan Mataram yang sedang belajar menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain dalam bidang kepenulisan. Rekam jejaknya dapat dilihat di Instagram @Ummukhadijah99.


Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis