Kenapa Harus Menulis?

Oleh: Gustepu

Ada beberapa alasan yang menguatkanku untuk terus menulis, diantaranya;


1. Karna Kamu

Ya, kamu yang membaca tulisanku. Kamu yang telah menginspirasi dan memotivasi agar aku terus berkarya.

Menulis adalah caraku berkomunikasi denganmu. Jarak dan waktu bisa saja memisahkan kita. Namun, aku akan tetap bisa menemanimu sepanjang masa dengan menuliskan sesuatu yang berharga untukmu. Itu pun jika kamu berkenan. 

"Sebuah kebahagiaan apabila dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk banyak orang." 


2. Karna Cinta

Cinta menginspirasi untuk menulis banyak hal. Banyak diksi tercipta ketika seseorang sedang jatuh cinta, apalagi jatuh cinta pada dunia literasi. Cinta membuat seseorang menulis dengan hati, menjadikan yang sulit jadi tantangan, rela berkorban untuk yang dicintai. 

Cinta membuat seseorang betah duduk berlama-lama hanya untuk menuliskan sesuatu yang ada di pikiran dan hatinya. Dia membuat seseorang mampu bertahan meskipun badai datang menerjang. Cinta mampu mengubah segalanya, mengubah apapun menjadi sebuah karya yang bermakna.  

3. Mengabadikan Kenangan

Waktu tak kan mampu kita ulang. Setiap detik yang terlewat pasti akan menyisakan kenangan dan aku tak ingin kenangan tersebut berlalu begitu saja. Oleh sebab itu, salah satu cara mengabadikannya ialah dengan menulis. 

Menulis membantuku untuk selalu ingat bahwa mereka pernah menjadi bagian dari kisah ini. Walau terkadang tidak semua kisah terasa manis, setidaknya ada pelajaran berharga dari setiap episode yang dilewati. Menuliskannya bak alarm agar kita tak terjebak di lubang yang sama di kemudian hari.


4. Menghindari Stres

Pernahkah kamu merasa, berada di titik terendah dalam hidupmu? 

Merasa kehadiranmu di dunia ini tak lagi berarti dan tak ada seorang pun yang bisa kamu jadikan tempat berbagi. Jika perasaan itu dipendam sendiri, pasti akan membuat dadamu sesak bahkan bisa stres. 

Nah, di saat itulah kamu butuh sebuah media untuk mengekspresikan segala rasa yang membelenggu jiwa, baik perasaan sedih, kecewa, merana, dan sebagainya. Selain berdoa kepada yang Maha Kuasa, menulis dapat dijadikan sebuah sarana untuk terapi diri, menumpahkan segala emosi sehingga membuat suasana hati dan pikiran akan lebih baik dan lega, serta dapat menghindarkanmu dari stres tentunya.


5. Meluruskan yang Keliru

Kita bisa menyampaikan pendapat, gagasan, dan kritikan terhadap sesuatu melalui sebuah tulisan. Saat ini, banyak kita temukan tulisan yang menyimpang, seperti sebuah tulisan yang mengatakan bahwa klepon itu tidak islami. Tentu yang paham soal ini perlu membuat tulisan klarifikasi. 

Bila tidak segera diluruskan, pandangan tersebut bisa saja menyesatkan beberapa orang yang tidak paham. Begitulah sebuah tulisan. Sependek apapun tulisan tersebut pasti akan membawa pengaruh terhadap para pembacanya. 

Selain itu, terkadang ada suatu hal yang sulit untuk diungkapkan secara langsung. Namun, bisa disampaikan lewat sebuah tulisan.


6. Memperkenalkan Budaya Daerah

Kita bisa memperkenalkan ragam budaya dan keunikan daerah melalui sebuah tulisan, seperti karya Kak Dede Permana Nugraha yang berjudul, "Berkelana ke Timur Tengah". Sebuah buku yang menceritakan perjalanan penulis mengunjungi beberapa daerah di Timur Tengah.

Dari buku tersebut, pembaca bisa mengenal gaya hidup orang Maroko, keunikan daerah Tunisia dan Mesir walaupun belum pernah berkunjung secara langsung ke sana.

Kita pun bisa melakukan hal yang serupa, memperkenalkan daerah dan budaya masing-masing pada dunia lewat sebuah tulisan.


7. Mengikat Ilmu

Sifat manusia itu pelupa. Agar ilmu yang kita peroleh tidak hilang begitu saja, maka ikatlah ia dengan menuliskannya. Selain memperkuat ingatan, ilmu yang kita tulis dapat kita baca kembali di saat kita membutuhkannya. 

Seperti kata Imam Asy Syafi'i rahimahullah bahwa Ilmu itu ibarat buruan dan tulisan adalah ikatannya. Seekor buruan jika tidak diikat dengan erat, pasti akan kabur. Begitu juga dengan ilmu, jika tidak segera ditulis, maka ia bisa hilang dari ingatan. 


8. Menebar Kebaikan

Setiap kisah ada makna. Setiap tulisan ada pesan kebaikan. Semakin luas tulisan kita berjalan, maka semakin banyak pula dia mampu menebar kebaikan. Lewat tulisan, kita bisa menyisipkan hal-hal kebaikan tanpa berkoar-koar.

Mengutip dari pernyataan Uda Ahmad Fuadi bahwa kata-kata itu sesungguhnya bisa lebih ampuh dari sebuah peluru. Peluru bisa menembus ke satu kepala, sedangkan kata-kata yang ampuh bisa menembus ke banyak kepala. 

Bayangkan, bila kata-kata yang kita torehkan dalam sebuah karya yang kita buat mampu mengubah paradigma seseorang ke arah kebaikan dan dapat memberikan manfaat untuk hidupnya, maka pasti akan ada kepuasan tersendiri yang muncul di dalam dada. Selain itu, dengan izin-Nya, kamu pun akan dapat tabungan pahala.  


9. Ladang Pahala

Ada tiga amalan yang pahalanya akan terus mengalir, diantaranya doa anak yang saleh, ilmu yang bermanfaat dan sedekah jariyah. Ilmu yang bermanfaat dapat disampaikan dengan cara menulis.

Menulis ibarat sebuah lahan kosong yang kemudian ditanami berbagai tumbuhan. Si penanam akan memanen sesuai dengan apa yang dia tanam. Bila tanaman itu berupa kebaikan, maka buahnya juga berupa kebaikan, pahala yang tak putus selama masih ada yang mengambil hikmah dari tulisan yang ditorehkan. Begitu pun sebaliknya.


10. Mengubah Peradaban

Bila nanti Tuhan memanggilku pulang, apa yang bisa kuwariskan untuk generasi masa depan? Hartaku tak 'kan berarti untuk mereka, apalagi tahta yang tak kupunya. Oleh sebab itu, jika ingin menjadi bagian dari sebuah peradaban, maka aku harus menulis.

Sebuah tulisan akan mampu memberikan pengaruh kepada para pembacanya. Pengaruh tersebut akan menimbulkan perubahan. Nah, perubahan yang terjadi pada jutaan orang akan mengubah wajah sebuah peradaban.  

"jika kamu ingin mengenal dunia, maka banyak bacalah dan jika kamu ingin mengubah dunia, maka menulislah!"





Tentang Penulis:

Gustepu, alias Agustia Eka Putri adalah gadis minang yang lahir tepat pada hari perayaan kemerdekaan Indonesia tahun 1993. Dia mulai aktif menulis sejak menjadi tim jurnalistik dan KIR di SMAN 1 Lubuk Alung. Penulis bisa disapa lewat Instagram: @gustepu_ dan Facebook: Gustepu.


Share:

26 comments :

  1. MasyaAllah, kita berkarya bersama yaa🥰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap, Bund..
      Terima kasih telah membersamai perjalanan ini, Bunda..❤

      Delete
  2. Keren, semangat terus kak Tiaa :)

    ReplyDelete
  3. Keren, semangat terus kak Tiaa :)

    ReplyDelete
  4. Suka sama penulisannya... Gak bikin jenuh baca... Pilihan spasi dan penulisannya juga nyaman dimata... ��

    ReplyDelete
  5. Halo kak...ini kunjungan kedua apa ketiga ya ternyata..he..smangaaat trus

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maa syaa Allah, terima kasih sudah mampir, Kak..😇

      Delete
    2. Maa syaa Allah, terima kasih sudah mampir, Kak..😇

      Delete
    3. Maa syaa Allah, terima kasih sudah mampir, Kak..😇

      Delete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis