Oleh : Ika Kasuarina Samiasih
Menulis bagiku adalah kegiatan menyampaikan pikiran,gagasan bahkan perasaan yang ada pada diri kita. Setiap orang mempunyai cara masing-masing dalam hal pengungkapan perasaannya, ada yang menangis meraung-raung, ada yang makan tak henti-henti dan ada juga yang bikin tulisan biar dibaca banyak orang. Setidaknya kalau aku lagi senang, sedih, galau, tidak bisa menyampaikan sesuatu dengan ucapan aku buat tulisan. Tulisan ini bisa aku nikmati sendiri kalau aku nulisnya di buku diary, tapi kalau aku post di sosial media akhirnya banyak yang baca dan banyak yang tahu. Dengan menulis perasaanku lega dan seolah-olah perasaan yang terpendam sudah tersampaikan.
Alasan aku menulis karena suka. Namanya orang sudah suka apa pun yang dirasakan apa pun yang dilakukan pasti dengan senang hati. Seperti kita suka sama seseorang, mau seseorang itu cuek ke kita mau seseorang itu bikin capek hati dasarnya sudah suka kita bakalan menikmati setiap rasa yang diberikan. Begitu juga dengan menulis, ada menulis karena iseng karena memang hobinya coret-coret kertas putih. Ada yang menulis serius seperti menerbitkan naskah yang otomatis di kejar-kejar deadline. Tetapi balik lagi karena sudah suka apa yang dilakukan tanpa tekanan dan bebas saja menikmati setiap prosesnya.
Selama menulis aku menjadi diriku sendiri tanpa topeng yang harus ditutup-tutupi. Menulis itu seperti curhat tanpa segan, seperti ngomong tanpa batasan dalam mengeluarkan pikiran yang tidak karuan. Rasanya aku berada dalam duniaku sendiri. Bebas mengungkapkan yang aku rasakan. Menulis itu seperti air mengalir, selagi ada ide tidak henti-henti pena ini tergores di kertas. Hal yang selama ini tersimpan dalam hati tertuang dalam barisan kalimat indah yang membuat berkaca-kaca bila dibaca diberulang kali.
Tanpa beban tangan ini menggoreskan pena di kertas putih. Rasanya bebas berekspresi lewat tulisan itu lega. Seperti mengungkapkan yang selama ini terpendam dalam hati. Tak jarang ide yang mengalir itu berasal dari hati. Kalau hati yang bicara tulisan itu lebih bermakna.
Menulis itu tidak mudah, paling sulit dalam menjaga mood. Kadang kala mood lagi baik ide terus mengalir tanpa henti. Tetapi di saat mood sedang kacau rasanya jari pun ikut macet bergerak. Menulis itu gampang-gampang susah. Menulis itu tidak butuh modal mahal tetapi susahnya adalah menuangkan pikiran yang berkecamuk menjadi barisan kalimat indah yang menarik untuk dibaca. Tidak mudah menerjemahkan ide di kepala menjadi tulisan yang nantinya pembaca tidak akan salah paham. Meskipun mendapatkan rintangan tetapi bagiku menulis adalah hal yang paling menyenangkan.
Menulis itu membuat kita mengenal banyak hal. Sebelum kita menuliskan sesuatu, kita harus tahu hal yang mendasari tulisan tersebut. Apalagi kalau kita mau menulis non fiksi. Banyak fakta -fakta ilmiah yang ada di dalamnya. Tidak hanya sebagai penikmat tulisan kita dapat menambah banyak ilmu, tetapi kita sebagai penulis sendiri akan memperoleh jauh lebih banyak ilmu sebelum kita menggoreskan tinta. Semakin banyak hal baru yang di peroleh dalam suatu tulisan, semakin menarik naskah itu untuk disuguhkan.
Sebuah tulisan atau karya dapat menjadi bukti sejarah di masa datang. Tulisan tidak dapat terhapus oleh waktu, semakin tua tulisan tersebut, semakin mempunyai daya nilai yang sangat tinggi. Tulisan juga dapat kita wariskan ke anak cucu. Tulisan yang pernah kita tulis di masa sekarang bisa menjadi bukti karya kita kepada anak cucu nanti.
Banyak cara kita menebar kebaikan. Salah satu cara sebagai pejuang pena menebar kebaikan dengan cara membuat tulisan. Karena dari tulisan kita bisa memberikan informasi yang positif, membuat quote yang memotivasi orang lain bahkan menuliskan kisah yang bisa menjadi sumber inspirasi. Bukan hanya pahala yang mengalir, tetapi tulisan juga bisa membuat penulis bangga apabila karyanya bisa mempengaruhi orang lain.
Lewat tulisan kita bisa dikenal orang lain. Apalagi kalau barisan kalimatnya dapat menyentuh banyak orang, pasti banyak yang mengkonsumsi tulisan tersebut. Banyak pembaca-pembaca yang menjadi teman baru kita. Tak jarang mereka merupakan support system untuk kita semakin banyak berkarya. Selain pembaca, jelas teman kita juga bisa bertambah dari kalangan penulis sendiri, kita bisa membangun relasi dan saling bertukar ilmu serta pengalaman lewat tulisan.
Menjadi seorang penulis merupakan suatu impianku sejak lama. Menghasilkan suatu karya yang dapat dinikmati banyak orang adalah suatu rasa bangga. Mewujudkan mimpi itu bukan perkara mudah. Aku harus gigih mengejar sesuatu yang awalnya hanya sebuah angan-angan bisa berubah menjadi kenyataan.
Malang, 7 Agustus 2020
Tentang Penulis:
Ika Kasuarina Samiasih merupakan seorang karyawati di salah satu Instansi Pemerintah di Malang. Perempuan kelahiran Malang, 11 April 1992 ini mempunyai ketertarikan dengan dunia tulis menulis sejak SD. Ika sudah membuat beberapa karya lewat beberapa buku antologi yang sudah diterbitkan. Ingin lebih mengenal Ika bisa dililhat di akun IG @ikakasuarina
inspiratif :)
ReplyDeleteKeren,semangat ya nulisnya.. Semoga sukses 😘
ReplyDeleteIstimewa 👍👍
ReplyDeleteKereen semangaat....lanjuut y
ReplyDeleteKeren! Selamat menggapai cita-citanya yaa.. Sukses selalu dan ditunggu karya-karya selanjutnya.. :)
ReplyDeleteSemangat menulis..semangat gerakin pena utk merangkai kata jadi kalimat,kalimat jadi paragraf,paragraf jadi cerita..ditunggu karya selanjutnya yaaa
ReplyDeleteKeren...
ReplyDeleteMantap kak!! 😆😆
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletekereenn kak smangatt
ReplyDelete