Keajaiban Menulis


Oleh: Karin Wijaya

Menulis adalah suatu hal yang bermakna dalam hidupku. Tak terhitung banyaknya hal yang telah aku pelajari dengan menulis. Saat menulis ini aku sadar bahwa bukan menulis yang membutuhkan aku, tapi aku yang membutuhkan menulis.

Ini adalah 10 alasan tentang mengapa aku tetap menulis hingga saat ini.

1. Kesepian
Kesepian adalah adalah hal yang lumrah terjadi. Perasaan ini bisa dirasakan oleh siapa pun dan di mana pun. Tidak peduli tua maupun muda perasaan ini mungkin terjadi.

Kadang seseorang bisa merasakan kesepian termasuk aku dan kamu. Teman-teman maupun keluarga tak akan selalu ada untuk kita setiap saat. Merasa kesepian tidak mungkin untuk di hindari. Banyak orang membuat diri mereka sibuk dalam hobi atau pekerjaan mereka untuk mencegah mereka merasa kesepian.

Termasuk aku, aku membenamkan diriku dalam dunia menulis. Seperti sihir yang berhasil aku tidak lagi merasakan kesepian sekarang, karena aku telah memiliki para pembaca dan sebuah cerita untuk menemaniku.


2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Bagiku menulis adalah sebuah pengetahuan yang tidak memiliki akhir.

Saat aku mulai berpikir aku telah mengetahui semua hal tentang menulis. Akan ada satu hal yang menyadarkanku bahwa aku belum mengetahui segalanya.
Keinginanku yang kuat untuk belajar membuatku takjub akan banyaknya hal yang bisa aku pelajari dari menulis. Menulis tidak hanya mengutarakan pemikiran, perasaan, ataupun kata-kata indah dalam bentuk puisi, cerita pendek, maupun novel.

Tapi bagaimana cara kita untuk memandang, merangkai dan menghargai sesuatu.

Menulis adalah sebuah pengetahuan dan pengetahuan itu yang membuatku tak bisa untuk berhenti menulis.


3. Jati diri
Apa bakat yang aku miliki? Kenapa aku tidak sehebat orang lain? Pernahkah kalian memiliki pertanyaan yang sama?

Jika pernah itu berarti kalian memiliki teman. Aku pernah menanyakan pertanyaan itu pada diriku sendiri. Aku tidak bisa melukis seindah orang lain. Aku tidak bisa menyanyi sehebat orang lain. Kehebatan mereka membuat diriku mencoba untuk mencari jati diriku.

Ketika menulis aku bisa menjadi diriku sendiri. Mengungkapkan semua pemikiran dan perasaan yang aku punya untuk memperkaya cerita yang aku tulis.

Pada saat menulis akhirnya aku sadar bahwa aku tak harus menjadi seperti orang lain tapi berusaha untuk menjadi diriku sendiri.


4. Waktu
Aku adalah orang yang benar-benar memiliki kontrol buruk akan waktu. Tak akan cukup waktu yang aku miliki dalam satu kehidupan ini untuk menjelajahi segalanya.

Tapi, apa yang bisa aku lakukan sebagai seorang manusia yang memiliki tingkat rasa ingin tahu yang tinggi?

Dengan menulis aku bisa menjelajahi dunia sesukaku. Bahkan aku bisa menjelajahi dunia masa depan yang belum tentu aku bisa melihatnya sendiri. Begitu juga dunia masa lalu yang tak akan bisa aku lalui.

Alasan ini membuatku mengingat sebuah kalimat "No limitation to travel the world, because it is cycle. "
Menulis membuatku bisa memandang dunia ini dengan berbeda.


5. Cinta
Cinta adalah salah satu perasaan yang bisa di rasakan oleh seorang manusia seperti kamu dan aku.
Sekarang menulis tidak lagi aku anggap sebagai sebuah kegiatan untuk menghabiskan waktu. Aku tidak lagi menyukai menulis tapi aku mencintainya.

Cinta yang aku rasakan sepenuhnya muncul karna hari – hari yang aku lalui dengan menulis.
Menulis telah merasuk ke seluruh bagian hidupku. 

Menulis membuatku senang, rasa senang ini tumbuh menjadi cinta.
Oleh karna itu sekarang aku menulis karna rasa cintaku pada menulis.

Saat kita menyukai atau mencintai sesuatu kita akan merasa tidak lengkap tanpanya, begitu pun aku. Tanpa menulis tidak akan ada aku.


6. Imajinasi
Imajinasi adalah sebuah kerja akal dalam mengembangkan suatu pemikiran yang lebih luas dari apa yang pernah di lihat, di dengar, dan di rasakan. Dengan imajinasi, manusia mengembangkan sesuatu dari kesederhanaan menjadi lebih bernilai dalam pikiran.

Aku mungkin tetap menulis karna imajinasi.

Saat membaca novel aku selalu berpikir tentang alur yang berbeda dari cerita-cerita itu. Entah sejak kapan aku tidak lagi berpikir tentang cerita orang lain melainkan ceritaku sendiri.

Banyak ide dan gagasan yang aku pikiran membuatku tak memiliki waktu untuk memikirkan sebuah kata berhenti.

Berhenti begitu saja bukan gayaku dan berhenti bukanlah jalan untukku.


7. Pengakuan
Pada saat aku menulis, aku baru sepenuhnya yakin bahwa aku ada dan aku berguna.

Aku selalu ingin diakui oleh seseorang. Bukan hanya sebagai seorang siswa perempuan yang biasa-biasa saja. Melainkan sesuatu yang lebih.

Tapi apa? Aku tidak memiliki bakat yang menakjubkan. Aku hanya bisa meraba-raba hobiku seperti orang buta tanpa mata.

Aku ingin diakui maka aku berusaha. Aku berusaha untuk menciptakan sesuatu yang bisa membuktikan bahwa aku ini ada.

Menulis membuatku merasa dibutuhkan. Ceritaku, orang – orang yang merelakan waktunya untuk membaca tulisanku yang tak seberapa. Mereka membutuhkan aku dan aku membutuhkan mereka.


8. Hobi
Hobi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan pada waktu luang yang memiliki manfaat untuk diri kita.

Mungkin aku menulis karna hobi? Aku sendiri bingung hobiku itu apa. 

Tapi jika aku mengatakan menulis hobiku yang kedua tidak ada hobi lain yang bisa menjadi yang pertama.

Aku memiliki hobi lain selain menulis yaitu menggambar. Jika dalam satu hari ini aku menggambar mungkin hanya menghasilkan satu gambar, tetapi berbeda jika aku menulis, dalam satu hari yang sama mungkin aku bisa menulis lebih dari 3 bab dengan masing-masing 500 kata.

Hobiku mungkin bukan menulis, tapi menulis membuatku menjadikannya hobiku.


9. Cerita Hidup
Menurut Norman E. Cantor, sejarah adalah studi tentang apa yang di perbuat, di katakan, dan di pikirkan oleh manusia pada masa lampau.

Aku memang tak menulis sedari kecil, mungkin tidak menulis hingga tubuhku lemah dan tua juga. Tapi aku bisa dengan yakin berkata bahwa aku akan terus menulis selama aku mampu.

Menulis adalah salah satu bagian dari cerita hidupku. Bagian yang membuat ceritaku berwarna dan hidup. Bagian yang tak bisa dilepaskan dari hidup seorang gadis remaja ini.

Aku menulis bukan hanya untuk menciptakan sebuah cerita tapi juga untuk mengukir sejarah yang akan aku kenang nanti.


10. Mimpi
Mimpi yang selalu aku sempurnakan tapi tak pernah sempurna. Mimpi yang selalu terubah namun tak pernah berubah. Itu adalah menulis.

Aku selalu ingin untuk menulis dengan lebih dan lebih baik. Tapi aku tak pernah puas. Aku belum bisa menulis cerita yang benar-benar bagus.

Aku selalu mengubah gaya menulisku. Tapi itu tak pernah berubah. Karna tetap aku yang menulisnya.

Mimpi ini membuatku tetap berjuang selagi aku belum bisa menggapainya.

Membuatku terus berusaha hingga suatu hari nanti aku akan sadar bahwa itu tidak lagi hanya sebuah mimpi yang tak nyata. Melainkan kenyataan yang tidak bisa lebih nyata lagi.

Mungkin alasan yang paling tepat untuk semua hal adalah diri kita sendiri. Diri kita sendiri yang menginginkan hal itu dan itu cukup untuk menjadi sebuah alasan mengapa kita tetap bertahan.

Tidak ada alasan mengapa sesuatu terjadi tapi ada banyak alasan mengapa kita tetap bertahan.

Awal berarti permulaan dari segala sesuatu dan permulaan dari segala sesuatu adalah diri kita sendiri.

 
(Bandung, 7 Agustus 2020)



Tentang Penulis:
Namanya adalah Gina Aliya Astiani, Lahir di Bandung, 3 Agustus 2005, ia adalah anak pertama dari empat bersaudara, buah dari pasangan Asep Saepul Anwar dan Siti Aminah. Menggunakan nama Karin Wijaya sebagai nama penanya. Motivasinya untuk menulis adalah untuk memberikan cerita yang menghibur dan memberikan pelajaran moral yang baik.

Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis