Oleh: Bima Kholiq Ridho
Sebuah cerita dan pengajakan dalam menulis bagi kita makhluk yang tak mungkin bisa lepas dari menulis baik langsung maupun virtual. Disini ada beberapa alasan yang saya miliki untuk menulis, namun sebelum itu izinkan saya memeberi beberapa pembukaan pada beberapa bagian pertama kemudian dilanjut dengan alasan yang dapat dibilang umum, dan ada juga beberapa yang dapat dikategorikan khusus dalam menulis.
Langsung saja… Mari kita nikmati alurnya.
Menulis itu salah satu cara untuk kita menyimpan berbagai kenangan baik berupa pelajaran, keinginan, curahan hati dan pikiran, menghilangkan kegabutan, bahkan dapat menjadi kewajiban saat sedang belajar.
Menulis bukan persoalan indah atau jelek sebuah tulisan walau terkadang itu menjadi poin lebih yang dapat meningkatkan rasa saat membacanya, tetapi yang terpenting adalah isi dan tujuan dari tulisan itu sendiri.
Tulisan adalah hasil dari menulis, mereka yang menulis adalah yang menciptakan sebuah karya berupa tulisan, jika benar-benar didalami dan menggunakan perasaan. Seperti puisi, pantun, novel, syair, lirik lagu, dan banyak lagi
.
Izinkan kami Bima, Kholiq, Ridho, dan kawan-kawan seperprosesan lainnya untuk bersabar dalam kegiatan menulis di "Tantangan 10 Hari Menulis bersama @ruangnulis" agar dapat mendapat pengalaman, keinginan lebih dalam menulis, serta meraih sebuah kepuasan selepasnya.
Menulis itu tentu memakan waktu dan pikiran sehingga dibutuhkan rasa sabar dalam melakukannya. Setelah selesai penulisan pertama di baca ulang kembali apakah ada yang harus di perbaiki baik diksi, tanda baca, ejaan, dsb. agar dapat menuangkan goresan tinta yang terbaik tanpa ada sebuah penyesalan yang tertinggal.
Mereka yang sabar maka mereka akan menjadi raja.
Sabar dalam menulis
Sabar dalam berproses
Sabar dalam merevisi
And wait a miracle...
Oh iya… Sudah seharusnya saya mencamtumkan hal-hal seperti ini dalam argument saya tentang alasan menulis.
Sudah seharusnya bagi pencari ilmu untuk menulis hal-hal yang telah ia pelajari.
Sudah seharusnya bagi guru untuk menulis hal yang akan diterangkan.
Sudah seharusnya bagi pedagang dan pebisnis untuk menulis segala pemasukan dan pengeluaran.
Sudah seharusnya bagi profesor dan ilmuwan untuk mencatat hal-hal baru yang ia temukan.
Sudah seharusnya bagi manusia untuk menulis segala hal yang mungkin ia lupakan atau ingin selalu dikenang.
Sudah seharusnya bagi diriku untuk menulis hal besar atau kecil yang penting bagiku dalam melanjutkan kehidupan ini.
Sudah seharusnya kita penerima "Tantangan 10 Hari Menulis bersama Ruang Nulis" untuk bersemangat dalam mengikutinya.
Nah beranjak kepada alasan-alasan yang dapat dibilang sudah mulai dapat masuk akal atau tidak terlalu ambigu, walau nanti ada beberapa yang menjadi sedikit… begitulah, lanjut bacanya mari…
Budayakan Membaca
Tempat Berekspresi
Ketika suasana hati sedang senang, sedih, rindu, galau, marah, berantusias, maupun campur aduk dsb.
Menggoreskan tinta adalah salah satu cara untuk mengekspresikan suasana tersebut dengan beragam pemilihan kata, majas, istilah, dan perumpamaan sehingga tersampaikanlah isi hatinya, walau kadang yang memahami hanya kita sendiri dan segelintir orang.
Yap... mengekspresikan hal itu adalah salah satu alasan aku menulis, baik secara fisik lewat goresan tinta maupun non fisik lewat ketikan di sebuah layar dan media lainnya selain dengan kertas.
"Ekspresikanlah perasaan dan suasana hati dengan menulis dikala kau ingin menyimpan sebuah memori untuk dikenang kembali"
Pelarian
Yap... siapa saja yang sedang bosan, penat pikiran, gabut, atau pingin senang tenang sendiri terkadang membutuhkan pelarian. Nah... alasan aku menulis salah satunya menjadi pelarianku selain game dan menonton film. Saat menulis aku mencoba mencari kesenangan dan ketenangan diri meski kadang yang ditulis bukan sesuatu yang layak dibaca, tetapi itulah letak keseruannya dikala menjadi alternatif daripada game dan film. Pelarian bukan berarti lari dari kenyataan tapi mencoba berlari ke kenyataan lainnya.
So... Stay Classy at our Condition.
Need Some Support for this Reason.
Tantangan
Dikala rasa malas datang, saat ada event, belajar, hari libur, maupun selesai libur panjang tangan ini terkadang terasa berat untuk mencoba meneteskan tinta agar tercipta goresan yang diinginkan.
Alasan aku menulis terkadang karena tantangan untuk melawan rasa malas ini, sebab jika dilewatkan rasanya ada yang hilang, kurang, serta tertinggal akan suatu hal. Kemudian jika berhasil melakukannya rasanya lega dan puas bahkan bisa jadi ketagihan karena mulai terbiasa.
"Tantangan yang ibarat dinding maupun pintu terhadap tantangan lainnya adalah jalan be better and better"
Mudah
Alasan aku menulis sebab menulis itu mudah, tidak perlu ada waktu khusus dan bakat tertentu jika hanya sekedar menulis biasa. Apalagi di jaman sekarang kita kadang bisa menulis apapun dengan mudahnya di gawai masing-masing terutama pada aplikasi media sosial.
Menulis yang biasa ini dapat berupa curahan hati, menyebar motivasi, kata-kata puitis saat galau atau gabut dsb
Mudah tetapi jangan di remehkan, terkadang itulah hal yang harus dicamkan sebelum hal itu menjadi sulit.
Mari menulis...
Takut
Alasan aku menulis karena takut...
Takut kehilangan pelajaran yang didapat tuk esok.
Takut tidak ada catatan untuk mengingat.
Takut tak ada bukti saat dibutuhkan.
Takut pikiran yang tak tersampaikan oleh lisan hanyut seketika.
Takut tinta lekas mengering sebelum digoreskan.
Takut tak bisa ikut "Tantangan 10 Hari Menulis bersama Ruang Nulis".
"Takut ada sebagai pisau bermata dua, semangat,dorongan dalam positif atau tekanan, ancaman dalam negatif"
Nyaman
Rasa nyaman yang datang saat menulis ketika kita meluapkan berbagai pikiran, rasa, maupun hati dalam sebuah goresan tinta yang kadang sulit untuk dirangkaikan namun kadang akhirnya dapat tersampaikan adalah hal nyaman lainnya selain melepas beban juga menarik sebuah pemikiran untuk berpikir bagaimana merangkaikan beragam kata yang ada dari 26 huruf alfabet A-Z.
Nyaman inilah yang menjadi salah satu alasan aku masih terus menulis. Karena itu izinkan aku untuk terus menulis dengan diselimuti rasa nyamannya.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."
Pramoedya Ananta Toer
Investasi
Alasan aku menulis selanjutnya sebagai investasi, karena... Kita telah ikut serta menjadi bagian dari sejarah dunia walau entah dunia mana.
Menjadi cuitan, ide atau hal lainnya dalam beberapa karya kita, yang mungkin berguna di masa esok seperti quote Bapak Pramoedya Ananta Toer "Menulislah, apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang lain, yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat nanti pasti akan berguna"
Menjadi jawaban dan alasanmu seperti quote Bapak Pramoedya "Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari apapun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi sampai jauh, jauh di kemudian hari"
(Cirebon, 07 Agustus 2020)
Tentang Penulis:
Penulis adalah seorang pemuda bernama Bima Kholiq Ridho yang terlahir di Bandung pada 31 Mei 2001, bertempat tinggal di Cirebon, dan kini tengah menduduki bangku perkuliahan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Temukan saya di instagram @bimakridho, maupun twitter @BiKhoRi_131/JustIce.
Terimakasih
Post a Comment