Hikmah 10 Hari Menulis

LINDA SEPTIANI

 


Seringkali kita menemukan kisah-kisah indah dan inspiratif, namun sedikit dari kita yang mengabadikannya lewat tulisan. Dan lewat tulisan ini saya akan memberitahukan kepada pembaca tercinta beberapa alasan yang mengharuskan kita tetap menulis. Saya sadar bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanya milik-Nya.

1.      Menulis Itu Sebuah Tantangan

Menulis adalah tantangan baru bagi saya. Awalnya saya benar-benar tidak menyukai dunia kepenulisan hingga akhirnya memaksa untuk mengikuti sebuat tantangan menulis. Mulai dari situlah saya memulai untuk menulis. Walaupun saat menulis itu penuh tantangan yang saya hadapi, terkadang suka bermalas-malasan, setengah-setengah, dan terasa berat sekali. Tapi, saya percaya bahwa saya yang tidak suka menulis itu hanya karena belum biasa. Sebenarnya menulis itu sebuah tantangan indah. Tak akan menjadi sebuah kata, jika tidak memulainya dengan satu huruf. Tak akan menjadi kalimat, jika tidak memulainya dengan satu kata. Dan tidak akan menjadi satu paragraph, jika tidak memulainya dengan satu kalimat.


2.      Menulis Itu Keharusan

Menulis menjadi kegiatan yang wajib bagi seorang pelajar dan mahasiswa. Terlebih ditingkat perguruan tinggi yang mewajibkan kita untuk menulis baik artikel, laporan, dan tugas lainnya. Mau tidak mau seorang penuntut ilmu itu harus menulis. Seperti halnya pesan Imam Syafi'I, "Ikatlah ilmu dengan tulisan". Jika penuntut ilmu diibaratkan seperti pengembara domba, maka domba-domba itu harus dijaga dan diikatnya. Seperti halnya ilmu yang harus kita ikat dengan tulisan. Menulis itu sebuah keharusan yang harus dilakukan oleh para penuntut ilmu. Karena jika kita menilik lagi menulis menjadi pertanggung jawaban seorang mahasiswa untuk mencapai gelar sarjanah. Bukankah seperti itu?


3.      Menulis Adalah Mengenang

Banyak kisah yang kita lalui begitu saja. Padahal kisah itu sangat istimewa, unik, dan mungkin hanya sedikit orang yang pernah mengalami. Begitu indahnya kenangan yang telah kita lalui. Namun, lambat laun ingatan kita tak mampu merekamnya. sehingga saat tua nanti kita tak dapat menceritakan kisah yang indah nan penuh inspirasi. Maka mulailah menulis, karena tulisanlah yang akan bercerita kepada anak cucu kita kelak. Biarkan mereka mengenang seperti apa kita dulu lewat beberapa kalimat yang kita tinggalkan. Menulis itu memulai dan istiqomah.  Jadi menulis itu soal bagaimana memulainya. Makanya menulis itu tantangan yang indah tersirat makna untuk selalu mencoba dan membelajarkan untuk tetap istiqomah.


4.      Menulis, Ekspresi Diri

Hampir semua orang hafal dari huruf A sampai Z, tapi mengapa menulis menjadi suatu hal yang sangat sulit? Sebenarnya pertanyaan itu muncul dalam benak saya sendiri. Padahal kita telah memegang kunci, yaitu 26 huruf. Coba anggaplah bahwa menulis bukan bakat, tapi skill yang dapat diasah. Masing-masing dari kita itu bisa menjadi seorang penulis. Menulis itu sangatlah membuka kebebasan, karena sejatinya setiap individu memiliki ciri khas dalam rangkaian katanya. Menulis adalah salah satu bentuk mengekspresikan diri. Lewat huruf yang tersusun selalu ada makna yang ingin aku sampaikan, walaupun secara tidak terus terang. Setidaknya lewat tulisanlah aku dapat meluapkan berbagai rasa.


5.      Menulis Untuk Berbagi

Menulis menjadi salah satu ladang untuk kita berbagi. Lewat tulisan kita dapat membagikan berbagai pengalaman baik ataupun buruk yang pernah kita alami. Karena bisa jadi pengalaman kita sangat di butuhkan oleh orang lain. Nah, sosial media saat ini bisa menjadi salah satu tempatnya. Bahkan jika kita menjadi  penulis yang terkenal kita dapat menyelipkan pesan cinta-NYA. Tiada yang lebih baik dari setiap kata yang kita tulisan, melainkan setiap darinya ada maksud tersirat. Jika jarak memisahkan kita, semoga tulisan sederhana ini menjadi salah satu cara saya untuk berbagi kepada sahabat semua.


6.      Menulis Itu Melatih Fokus

Sejatinya menulis membutuhkan pengetahuan yang luas serta hati yang penuh keikhlasan. Tak akan menjadi sebuah paragraf yang bermakna jika kita menulis dengan asal-asalan. Maka dari itu menulis itu membutuhkan tingkat fokus yang tinggi. Karena sebenarnya dalam menulis itu kita tidak sedang dihadapkan dengan satu hal saja. Melainkan ketika kita menulis itu ujian fokus datang, kita harus tetap membaca pikiran kita, lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Fokus sebenarnya bukan ketika kita dihadapkan dalam satu hal saja. Tetapi, hakikatnya bagaimana kita dapat tetap fokus dalam banyak hal dan menghasilkan karya yang tetap berkualitas. Dari menulis saya belajar dan berlatih untuk selalu fokus.


7.      Menulis Itu Hiburan

Dalam hiruk pikuk kehidupan, sudah pasti kita akan mengalami rasa penat, jenuh, dan bosan. Sering kali kita menghilangkan semua rasa itu dengan bersenang-senang hingga terlena. Apa pun caranya untuk menghilangkan perasaan buruk  adalah pilihan kita sendiri. Namun orang dengan tipe pendiam akan lebih senang dengan suasana yang lebih tenang. Bagi saya pribadi menulis itu sebuah hiburan, karena lewat tulisan saya bisa merasa puas dan nyaman. Hiburan terindah adalah ketika saya mendapatkan ketenangan dan bisa mencurahkan segala rasa. Menulis hiburan tanpa berbayar.


8.      Menulis, Sarana Untuk Mengembangkan Diri

Menulis itu salah satu sarana untuk mengembangkan diri. Karena setiap manusia itu terlahir dengan berbagai kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Dengan kita menulis kita akan mengetahui bahwa menulis adalah sebuah kelebihan untuk diri kita. Namun sering kali kita tidak dapat mengoptimalkan anugerah tersebut, karena kita tidak pernah tahu atau bahkan tidak pernah mencobanya. Sebagai rasa syukur kita kepada sang pencipta Allah SWT, kita tidak boleh berputus asa atau pun insecure dengan anugerah terbaik yang kita dapatkan. Terus mencoba adalah salah satu bentuk ikhtiar kita untuk mendaptkan apa yang kita inginkan.  Tidak ada usaha yang sia-sia.


9.      Menulis Itu Membuat Nyaman

Pernahkah diantara teman-teman semua yang merasa galau, sepi, dan marah? Tapi tidak memiliki teman curhat yang dipercayai atau merasa tidak enak karena sering banget curhat. Nah, menulis menjadi salah satu solusinya, karena pena dan kertas tidak akan menghentikan kita untuk bercerita. Selain itu menulis itu tempat ternyaman untuk kita meluapkan segala rasa dan emosi. Coba ingat kembali berapa banyak coretan yang tertinggal di buku pelajaran. Entah coretan keluh kesah disekolah ataupun puisi yang kita buat ketika jam kosong. Setidaknya pena telah menari-nari indah diselembar kertas putih. Mereka mengobati luka dan selalu menjadi tempat ternyaman.


10.  Dengan Menulis Aku Hidup

Menulis menjadi salah satu tanda bahwa kita sebagai manusia masih berada di bumi tercinta. Menulis dapat membelajarkan diri, membuka pemikiran, dan menjadi jejak yang tak akan terhapuskan.  Coba kita tenggok para pendahulu yang namanya masih berkeliaran ditelinga kita. Mereka dikenang lewat tulisan. Setidaknya lewat coretan kata setiap harinya kita mampu berkata pada semua orang bahwa kita masih hidup. Dan menulis  itu mampu menghidupkan kembali setiap pemikiran kita yang terpendam. Kelak jika ajal telah menjemput setidaknya tulisan kita yang menjadi kenangan indah. Maka dari itu, alasan saya menulis adalah bahwa "Urip Iku Urup" (Hidup Itu Menyala). Menyalakan  hidup lewat tulisan. Namun, jika aku telah tiada tulisan inilah yang akan masih hidup. Yang memberitakan bahwa aku pernah hidup di dunia ini.


Gunungkidul, 7 Agustus 2020


Tentang Penulis:

Linda Septiani, lahir 23 September di Gunungkidul. Seorang mahasiswa disalah satu Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta. Selain sebagai mahasiswa dirinya juga berperan sebagai santri di PONPES Aqwamu Qila. Untuk mencari pengalaman baru dirinya menyukai hal-hal yang menantang. Salah satunya dengan aktif dibeberapa organisasi. Dan saat ini sedang belajar didunia kepenulisan.

 

 

 

 

Share:

2 comments :

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis