Di Balik Alasanku Menulis



Oleh: Yani Dayanti

 


    Menulis merupakah salah satu media yang bisa kita gunakan untuk mengekspresikan diri, mengungkapkan pendapat, keinginan dan minat diri. Banyak yang dapat kita peroleh ketika kita mulai memantapkan diri untuk menulis. Menulis bukan hanya sekedap untuk menebar kebermanfaatan, namun juga untuk mengasah kemampuan dan mengembangkan diri. 

    Ada beberapa alasan yang menjadi motivasi saya untuk terus menulis dan menghasilkan sebuah karya, yaitu:


Pertama,



Umar bin Al-Khaththab Radliyallahu 'anhu berkata,

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

 "Ikatlah ilmu dengan tulisan." (Abdur Ra'uf Al-Munawi, Faidlul Qadir, Juz 4, hlm. 530, no. 6167)

Kebanyakan ilmu adalah hasil mendengar, sedangkan hati terkadang tidak kuasa untuk menghafalnya maka tulisan hadir sebagai pengikat dan pengingat.

Lupa pun manusiawi, Bahasa Arabnya "lupa" yaitu "nisyan" yang seakar kata dengan lafadz "insan" artinya manusia, tempatnya salah dan lupa.

Bahkan Allah Ta'ala memerintahkan untuk menuliskan permasalahan yang penting seperti utang piutang. Rasulullah SAW pun setiap menerima wahyu Alquran, memerintahkan Zaid bin Tsabit Radliyallahu 'anhu untuk mencatat ayat demi ayat dalam mushafnya. Menulislah untuk keabadian.

 

Kedua,



Abu Sai'd Al-Khudri Radliyallahu 'anhu mengatakan: Rasulullah Saw. bersabda,

"لَا تَكْتُبُوْا عَنِّي غَيْرُ القُرْآنِ".

"Janganlah kalian menulis dariku selain Alquran." (HR. Muslim)

Ibnu Al-Atsir (606 H) menjelaskan maksud hadis ini adalah larangan mencatat hadis disatukan dengan Alquran dalam satu mushaf hingga bercampur dan menjadikan pembaca menganggap semuanya sama. (Jami' al-Ushul, 8:32)

Hikmah adanya sebuah tulisan adalah kita mampu membedakan antara yang asli dan palsu, obat dan penyakit, kebaikan dan keburukan. Tulisan kita goreskan agar dunia membacanya, kemudian mereka mampu membedakan yang hak dan batil. Karena sebuah tulisan meskipun itu hanya satu kata, pasti bisa merubah dunia.

 

Ketiga,

 



Rasulullah Saw bersabda:

« إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ ».

"Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah darinya amalnya kecuali tiga. Shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkannya, atau anak salih yang mendoakannya." (HR. Muslim, Sahih Muslim, 5:73:4310).

Ilmu menjadi tolak ukur dalam memahami segala sesuatu. Ilmu dikatakan bermanfaat, apabila orang yang berilmu dapat mengamalkan ilmunya untuk di terapkan.

 

Apabila ilmu tidak diabadikan dalam sebuah tulisan baik itu berbentuk buku ataupun media lain, maka bagaimana orang lain akan mempelajari ilmu tersebut? Sehingga manfaat ilmu dapat tersebar secara terus menerus dengan menorehkannya ke dalam tulisan yang baik dan benar.

 

Keempat,



Firman Allah Swt.:

وَالْقَلَمِ

"…demi qalam." (Al-Qalam: 1)

Makna lahiriah menunjukkan jenis qalam (pena) yaitu sarana yang dipakai untuk menulis, semakna dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya (Al-'Alaq: 3-5).

Sebegitu pentingnya hal ini sampai Allah Swt bersumpah dengan menyebut qalam, untuk mengingatkan makhluk-Nya akan nikmat yang telah Dia berikan kepada mereka, yaitu Dia telah mengajarkan kepada mereka menulis yang dengan melaluinya ilmu pengetahuan dapat diraih. ... (Tafsir Ibnu Katsir, 14:83).

Wahyu pertama yang turun kepada Rasulullah SAW adalah perintah membaca, yakni bacalah dari hafalanmu. Jika tidak ada, maka dari tulisanmu. Maka Allah SWT pun menjelaskan bagaimana hendaknya kita mengobati penyakit lupa, yaitu dengan menulis.

 

Kelima,



Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

"Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak." (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Ilmu adalah warisan terbaik yang dapat diberikan oleh orang tua untuk anaknya. Mewariskan ilmu yang sangat bermanfaat untuk kehidupan anak- anak kita di masa yang akan datang.

Tidak di pungkiri, kita bisa mengtahui sejarah kehidupan di masalalu adalah dengan tulisan-tulisan dari masa lalu, bahkan kita belajar segala hal dari warisan para orangtua terdahulu.

Menulislah untuk meninggalkan warisan terbaik bagi generasi kita selanjutnya, menulislah untuk memperbaiki peradaban.

 

Keenam,

 



Louanne Brizendine(2006) Dalam bukunya "The Female Brain", menyatakan bahwa perempuan mengeluarkan 20.000 kata perhari dibandingkan laki-laki yang hanya menggunakan rata-rata sebanyak 7.000 kata setiap harinya.

Hal inilah yang menjadikan kita semua perempuan membutuhkan sarana untuk menyalurkan kelebihan kita ini dalam bentuk lain yang lebih bermanfaat.

Salah satunya dengan menulis, dari pada kita berbicara tidak penting, memikirkan hal yang tidak bermanfaat, lebih baik kita tulis semua yang ingin kita sampaikan melalui sebuah tulisan yang dapat menginspirasi orang lain.

 


Ketujuh,

 


Aktifitas menulis tidak dapat terlepas dari kebiasaan membaca, karena dengan membaca kita mampu melahirkan tulisan-tulisan yang luar biasa. Semakin banyak membaca, semakin kaya wawasan yang mencerdaskan.

Selain mencerdaskan, menulis juga dapat menstabilkan emosi. Di balik sibuknya diri dalam keseharian, kita perlu adanya sarana untuk mengeluarkan unek-unek dan beban di jiwa. Salah satunya dengan menulis kita ungkapkan semua unek-unek dan beban dalam hidup serta harapan dalam hidup.

 

Kedelapan,

 



Nabi Muhammad bersabda:

"Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." (HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Di balik kesibukan kita dalam keseharian, kita harus mampu memanfaatkan waktu luang. Mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat untuk diri dan orang lain.

Menulis menjadi salah satu pilihan saya dalam mengisi waktu luang, di tengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga dan seorang pendidik.

Harus mampu membagi waktu dan terus berkarya meski kadang merasa lelah, tapi dengan menulis melewati hari-hari terasa begitu ringan.

 

Kesembilan,



Allah Ta'ala berfirman,

ﻟَّﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻟِّﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍْﻷَﺧِﺮَ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS. Al-Ahzab: 21).

 

Para ulama dahulu sangat paham bahwa murid mereka tidak hanya mengambil ilmu darinya, tetapi juga mencontoh bagaimana penerapan ilmu mereka.

Sebagai seorang pendidik ataupun bukan, kita harus bisa menjadi pemberi motivasi yang menginspirasi bagi orang lain untuk mereka berani melangkah, berubah dan menebar kebiasaan menulis.

 

Menjadi seseorang yang mampu memotivasi dan menginspirasi orang lain, melalui karya-karya kita yang nyata dan mengunggah hati. Karena mungkin saja hidayah Allah datang kepada seseorang ketika mereka membaca sebuah tulisan atau karya kita.

 

Kesepuluh,



Pada hakikatnya, apapun tujuan kita menulis, selama itu dilakukan dengan tujuan yang baik, Insya Allah akan menghasilkan kebaikan pula.

Di mana pun kita berada, apapun atribut yang kita sandang tidak menjadi sebuah permasalahkan, karena yang paling penting adalah kita menulis sesuatu secara maksimal sesuai dengan apa yang menjadi minat kita dan terus menerus belajar serta memperbaiki kualitas tulisan kita sepanjang waktu.

Sebuah riwayat menyebutkan: "Sebaik-baik manusia di antara kamu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari).

Menebar kebermanfaatan bisa dilakukan melalui berbagai hal dan berbagai cara. Sedikit ikhtiar kita semoga selalu menjadi sebuah kebaikan untuk diri dan orang lain. Aamiin.

 

Pangalengan, 07 Agustus 2020.

 

 

Bionarasi Penulis:


Assalamualaikum, salam silaturahmi bagi para pembaca semua. Perkenalkan nama saya Yani Dayanti, perempuan kelahiran Bandung 15 Mei 1994. Kesibukan saya sehari-hari sebagai seorang pendidik.

Alhamdulillah menulis sudah menjadi hoby keseharian saya, menyempatkan diri untuk selalu menghasilkan sebuah karya yang bisa memberikan sedikit motivasi serta menginspirasi yang lain.

Motto hidup : "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling baik akhlaqnya dan bermanfaat bagi manusia lainnya"

Akun Sosmed : Fb @Yani Dayanti IG (@yani_dayanti

 

Share:

4 comments :

  1. Kerenn.
    Semangat terus untuk nulisnya kak..

    ReplyDelete
  2. masya allah kak, tabarakallah. Keren banget tulisannya :) eh sempat baca biodatanya tadi, kakak Pendidik ya? Semangat mendidik hehe

    ReplyDelete
  3. Alhadulillah, hebaat

    Tetap semangat menulis ya

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis