Oleh: Wahyuningtyas Fany Puspita
Setiap pilihan hidup yang kita jalani pasti memiliki sebuah alasan. Salah satunya keputusanku untuk mengambil pilihan sebagai seorang penulis tersebab beberapa hal. Dan mungkin banyak yang bertanya, kenapa harus menulis? Kenapa tidak denga hal lain? Berikut beberapa alasan kenapa aku harus menulis :
1. Menulis Ibarat Sebuah Air Terjun
Menulis bagiku ibarat sebuah air terjun. Dengan menulis kita dapat terjun bebas untuk mengutarakan setiap asa yang kita punya. Kita dapat terjun bebas ke ranah apa yang kita inginkan. Terjun bebas menyelami dunia nyata maupun maya dengan sebuah karya.
Maka alasan aku menulis adalah dengannya aku dapat terjun bebas mengekspresikan apa yang sedang aku rasakan. Terjun bebas untuk menebar kebermanfaatan. Terjun bebas untuk terkenang, abadi sepanjang masa.
2. Titik Terang
Jika kalian pernah merasakan kebingungan dalam menentukan suatu kegemaran, sama aku juga pernah merasakannya. Saat itu rasanya dibuat pusing sendiri mencari jati diri, bingung apa tools yang akan digunakan untuk ajang pengembangan diri.
Segala cara telah dicoba. Melakukan suatu hal ke hal lain. Haus menggali keahlian didalam diri. Namun pada akhirnya diri hanya bisa fokus disatu kegemaran agar diri semakin ahli dalam bidang tersebut.
Menulis adalah titik terang dari aku yang bingung menentukan apa kegemaranku. Berharap, menulis menjadi tools untuk diri menebar kebermanfaatan. Karena sebaik baiknya manusia dialah yang dapat bermanfaat untuk sesama.
3. Kendala
Memilik kendala berbicara dengan lancar bukan berarti membuat diri fokus akan kelemahan tersebut. Mencoba mencari cara apa yang bisa membantu diri untuk berdamai dengan kelemahan itu. Ternyata Allah menjawab dengan mengarahkanku pada dunia kepenulisan. Alhamdulillah, dengan menulis dapat membantuku dalam mengekspresikan sesuatu.
4. Abadi
Usia kita memang tak abadi, namun dengan menulis kita akan tetap abadi walaupun kematian menghampiri. Meninggalkan jejak untuk orang terkasih bahwa kita pernah ada didalam kehidupan ini.
"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak" - Ali bin Abi Thalib
5. Pelipur Lara
Dalam bercerita, kepada Allah lah tempat paling pas untuk menceritakan segala keresahan yang ada. Sang Maha Pendengar, Dia yang paling tau apa yang sedang dirasakan oleh hamba Nya. Dan hanya Dia lah yang dapat memberikan sebuah jawaban dari segala keresahan yang ada.
Dengan tulisan, ini jadi pelengkap. Menggoreskan tinta luka pada lembar asa. Tanpa khawatir terkhianati oleh jiwa yang tak bertanggung jawab, yang terkadang mendengar hanya sekedar ingin tahu. Atau sebagai bahan perbincangan dilain waktu. Yang katanya diri hanya datang pada saat sedih saja? Haha.
Dengan menulis, jiwaku tenang. Tanpa perlu memedulikan sebuah pengkhianatan.
6. Menolak Lupa
Setiap kita pasti sering lupa. Jangan kan mengingat kejadian kemarin, baru beberapa jam yang lalu saja hal yang sudah terjadi mudah untuk terlupakan. Kecuali goresan luka ya, kalau itu pasti diingat seumur hidup.
Menulis menjadi jalan ninjaku untuk menolak lupa. Menceritakan kembali apa yang telah dilalui lewat sebuah tulisan adalah hal yang sangat menyenangkan. Berharap beberapa tahun kemudian ketika membuka tulisan lama, diri akan senantiasa mengingat segala peristiwa penting yang dialami selama menjalani hidup.
7. Fastabiqul Khoirot
Allah berfirman :
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah 2:148)
"Berlomba lombalah dalam kebaikan". Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menebarkan kebaikan di era sekarang ini. Dan menulis adalah sarana untukku dalam fastabiqul khoirot. Karena sesungguhnya apa yang dilakukan diri ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. Jangan malu berbuat baik saat yang menebar keburukan saja bisa begitu percaya diri. Semangat, semoga istiqomah!
8. Sharing Is Caring
Bukan untuk mengumbar kalau diri sedang lemah, bukan juga untuk mengumbar kalau diri sedang bahagia. Menulis adalah cara untuk berbagi kepedulian. Berbagi pengalaman. Saat berbagi tentang kesedihan, berharap supaya orang lain tidak akan merasakannya karena sudah membaca cerita kita. Saat berbagi tentang kebahagiaan berharap supaya orang lain merasakan energi positif dari kita yang sedang bahagia. Ini tentang sharing and caring. Bukan tentang pamer atau riya.
9. Menanam
"Siapa yang menanam, Dia yang akan menuai." Sudah tak asing kan dengan peribahasa ini? Memang benar, apa yang kita lakukan sekarang untuk mewujudkan suatu impian, suatu saat nanti kita yang akan menikmati hasilnya.
Sama halnya dengan menulis. Aku berharap, semoga dengan menanam tulisan kebaikan, suatu saat nanti akan menuai keberkahan. Terus menanam kebaikan lewat tulisan, suatu saat nanti dirilah yang memperoleh hasil dari apa yang sudah ditanam. Bukan lagi mengharapkan hasil perihal dunia, namun hasil perihal akhirat yang nyata adanya.
10. Catatan Pribadi
"Manusia tempatnya salah dan lupa." Benar kita adalah tempatnya salah dan lupa. Dari keseluruhan alasan aku menulis selama 10 hari ini, hal yang paling utama kenapa aku menulis adalah untuk catatan pribadi.
Membuka dan membaca lembaran terdahulu tentang segala kesalahan yang telah diperbuat, untuk kembali dipelajari agar tidak mengalami kejadian yang sama. Membaca dan mengingat kembali tentang ilmu yang mulai terlupakan agar hal tersebut tak benar-benar menghilang dari hidup ini. Catatan ini sebagai bahan muhasabah diri, sebagai pengingat diri.
Begitulah kira kira. Terima kasih atas waktunya untuk membaca artikel ini. Semoga bermanfaat. Salam Literasi.
Jum'at, 7 Agustus 2020
Tentang Penulis:
Wahyuningtyas Fany Puspita, sering disapa Ayu atau Dyoyu. Cewek berkacamata yang senang Traveling dan Fotografi. Baginya menulis adalah cara untuk menebar kebermanfaatan. Lebih dekat dengan Penulis melalui akun instagramnya @dyoyu_ayu
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSemangat selalu kakkk
ReplyDeleteI’m so proud of you 😘😘
ReplyDeleteSemangkaaaa ( semangat kaka )
Pepatah mengatakan :
"Jika kamu ingin melihat dunia maka membacalah , dan jika kamu ingin terlihat oleh dunia maka menulislah "
Berkarya dan berkarya, sukses selalu ayu...
ReplyDeleteSemangat selalu anakku
ReplyDelete