Belajar Nulis

Oleh: Lulik Auliyah

Saya seorang ibu rumah tangga yang sebelum nikah aktiv bekerja dan menjadi aktivis kegiatan sosial. Setelah menikah, pekerjaan dan kegiatan-kegiatan saya tinggalkan untuk berfokus mengurus anak-anak dan suami.  Di sela-sela waktu senggang itulah, saya ingin menciptakan karya yang nantinya akan bisa berguna untuk orang lain, salah satunya yakni karya tulis. Dengan mengungkapkan alasan saya menulis disini, mudah-mudahan kelak akan terus memberi suntikan-suntikan semangat kembali, dan sekaligus menjadi  pengingat saat saya lelah atau kemalasan melanda. 

Alasan pertama saya menulis yakni Bisa berkarya untuk masyarakat.
Dilemanya seorang ibu seringkali sulit saat dihadapkan kondisi harus berbagi dan memilih. Iya, berbagi dan memilih. Berbagi dengan diri dan pilihannya, dan memilih untuk terus berbagi atau berhenti pada satu titik pilihan. Dan saya, mungkin satu diantara berjuta ibu yang berdilema untuk memilih antara berkarir, berfokus rumah tangga atau keduanya. 
semua pilihan itu indah, dan saya telah memutuskan untuk memilih tanpa berbagi. meninggalkan karir demi keluarga. 
Namun bukan berarti ibu rumah tangga tak memiliki karya selain membuat rumah tangga yang diurusnya menjadi indah. Beliau berhak berkarya untuk masyarakat. Dan saya ibu rumah tangga yang akan berkarya untuk masyarakat lewat tulisan. 

Alasan kedua yakni, dengan tulisan saya saya ingin bisa menginspirasi ibu-ibu tanah air. 
Saya suka membaca karya tulis emak-emak luar biasa yang dengan tulisannya bisa menginspirasi ibu-ibu tanah air. Dan dengan tulisannya bisa membantu ibu-ibu yang awalnya kurang mengerti cara mendidik anak jadi semakin ahli, ibu-ibu yang awalnya hanya menjadi ibu rumah tangga akhirnya bisa sukses menjadi ibu rumah tangga plus bisnisman hebat, dan keahlian-keahlian lain.
kedepan, dengan tulisan saya, semoga akan membuka jendela wacana ibu-ibu tanah air untuk menjadi ibu yang hebat. Tulisan saya akan menyihir saya dan ibu-ibu yang lain untuk bisa berkembang.

Alasan ketiga yakni menuliskan cinta dan kasih sayang 
kata kebanyakan orang, menjadi seorang istri akan sempurna saat di karuniai seorang anak. kehadiran anak bisa merubah kebiasaan, pola pikir serta kepentingan orang tua nya. 
Iya, itu pula yang terjadi padaku. kehadiran si kecil menjadi warna dalam kehidupan kami. Tidak semuanya indah, karena warna itu juga ada gelap dan terangnya. Banyak kesedihan dan air mata, tapi tak sedikit pula tawa mengiringi perjalanan kami.
Melalui tulisan, cinta dan kasih sayang akan kami tulis dsana. Agar kelak, saat engkau sudah besar tulisan ibu akan menjadi bukti sejarah cinta dan kasih sayang kami padamu. 

Alasan ke empat, ingin menjadikan Hoby positif menjadi kebiasaan.
Sejak kecil aku suka memiliki buku diary. Dia layaknya teman yang selalu setia saya curhati apapun dan dimanapun. Saat bongkar-bongkar gudang saya menemukan buku-buku kecil yang berisi tulisan-tulisan ala anak SD dan bahasa yang sangat sederhana kala itu. Tak terasa memory seperti terekam lagi, ah saya begitu lucunya dulu ya hihihi. Kembali saya bongkar gudang dan menemukan diary besar yang berisi salam perpisahan dari teman-teman MTsN di pondok pesantren ternama di Jombang. Iya, diary itu saya beli untuk kenang-kenangan bahwa saya memiliki teman-teman luar biasa saat saya duduk di bangku SMP. 
Saya baru menyadari, sejak kecil saya punya hobby menulis. Dan hobby itu akan saya biasakan dalam sisa usia saya untuk menulis hal-hal bermanfaat yang bisa berguna untuk orang lain. semoga....

Alasan kelima yakni Mengisi kekosongan dengan produktivitas
Perubahan aktivitas seringkali membuat orang kebingungan. Apalagi perubahan drastis yang dirasakan seorang ibu yang sebelumnya adalah seorang pekerja dan aktivis sosial dengan segudang kegitannya. 
Bila sebelumnya waktu, tenaga dan pikirannya banyak tercurahkan untuk pekerjaan dan dunia sosial harus berubah menjadi ibu rumah tangga, dunia baru dan kadang sebagian orang menyepelehkan. Tapi tidak dengan saya. Saya bangga dengan peran ini, karena saya akan menjadi ibu rumah tangga yang produktif, waktu saya akan saya curahkan untuk keluarga dan tulisan. 

Yang keenam, ingin Meningkatkan semangat membaca.
Menulis adalah salah satu cara menuangkan ide, gagasan, ataupun curahan jiwa. Dan dengan melalui tulisan, semesta bisa dipelajari oleh manusia. 
Memang, menulis tidak mudah, apalagi untuk pemula. Seperti saya misalnya. Harus mempelajari ini itu untuk hanya sekedar menuangkan sekelumit ide. 
Tapi, itulah seni. yang membuat saya semakin mencintai menulis. karena dengan menulis akan menuntut saya untuk membaca. Membaca semesta dari karya tulisan orang lain. Dari membaca itulah wawasan akan tumbuh yang suatu saat akan saya tulis dengan tinta pena.
 
Alasan ketujuh menulis adalah, melawan pikun.
 Saya seorang Ibu rumah tangga, dengan segudang keahlian yang harus melekat. kadang menjadi pembantu dirumah, menjadi guru buat anaknya, menjadi sopir pengantar sekolah dan tak jarang harus berperan menjadi manager keuangan yang dituntut untuk bisa mengelola keuangan rumah tangganya. Bukan hanya mengelola, tapi bagaimana bisa berkembangbiak. mantap kan yak wkwkwkw
Untuk mempermudah pekerjaan saya, saya dibantu asisten pribadi yang selalu setia pada saya. Iya, asisten pribadi sekaligus merangkap sebagai staf kepercayaan untuk saya curhati, tentang apapun !!
Dia bernama note, yang selalu membantu keseharian saya, sehingga saya tidak pernah lupa terhadap target pekerjaan saya, tentang apa yang saya lalukan seminggu yang lalu bahkan setahun yang lalu. 

Alasan kedelapan adalah membukukan ide. 

Manusia di takdirkan memiliki akal yang kemampuannya mampu menjawab dinamika permasalahan hidup. Baik permaslahan mudah atau pelik sekalipun.
Hasil karya akal yang tertung berbentuk ide. Kadang ide muncul secara tiba-tiba, dan terkadang sulit di raih walaupun sudah berupaya berbagai cara untuk menemukan ide. Saat mandi atau saat mencuci baju kadang suatu ide tiba-tiba muncul, pernah mengalamin yak?
Menulis salah satu bagian saya untuk membukukan ide-ide saya agar kedepan ide saya  ukan hanya bersayang di kepala, tapi akan menjadi karya nyata.

Alasan ke sembilan menulis, ingin menggoreskan suratan cinta melalui tulisan. 
Hidup penuh liku. Ada kalanya kita begitu bahagia, ada kalanya duka menyertai perjalanan kita. Ada kalanya kita berada di atas, ada kalanya kita sangat berada di posisi terbawah. 
Pun juga perjalanan hidup saya. Bahagia dan duka, posisi atas dan bawah hanyalah soal waktu. Dengan merekalah kita bisa belajar, karena merekalah kita bisa lebih dewasa dan karena merekalah hidup kita jadi berwarna. 
Dan, terima kasih untuk orang yang selalu disampingku. Yang selalu menemani bahagia dukaku, yang selalu memberikan support atas lemahku dan memberikan peringatan atas tinggiku. Untukmu, akan kupersembahkan goresan cinta terindah. 

Yang terakhir adalah sebagai warisan. 
Kelak saat raga ini sudah tiada, tulisan saya akan menjadi saksi bahwa saya pernah dilahirkan ke dunia ini, bahwa saya pernah menjalani hari-hari terindah saya bersama orang-orang tersayang. Dan saya pernah memberikan karya terindah kepada masyarakat melalui hasil karya tulis. 
Kelak walaupun raga ini telah tiada, biarlah tulisan saya selalu abadi dan selalu memberikan manfaat ke banyak orang.
Kelak saat raga ini telah tiada, tulisan saya akan menjadi warisan terindah yang akan kupersembahkan untuk anak, cucu dan masyarakat luas. 
Semoga dengan alasan menuis yang saya ungkapkan ini, akan menjadi semangat dalam diri untuk senantiasa menelurkan karya-karya besar melalui tulisan. 

Sidoarjo, 5 Agustus 2020 



Tentang Penulis
Saya Lulik Auliyah, seorang perempuan asal Sidoarjo Jawa Timur yang sekarang sudah menjadi istri dari suami super bernama kang Dedy dan di karuniai seorang anak laki-laki yang biasa saya panggil Faza. Lagi mencoba belajar Menulis sekaligus belajar mengembangkan bisnis yang bisa memberikan maslahat untuk umat.
Share:

4 comments :

  1. Aamiin semoga tercapai bisa memberikan maslahat bagi umat

    ReplyDelete
  2. teruslah berkarya untuk masyarakat

    ReplyDelete
  3. Semangat mbaaaa ♥️♥️
    Ditunggu karyaa selanjutnyaa mbaaa 😇

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis