Oleh Nurul Aisah
Sebelumnya Aku ingin menceritakan awal mula aku mengenalnya, dunia tulis. Berawal dari tugas Bahasa Indonesia semasa SMA membuat sebuah cerita pendek, aku mengenal dunia ini iya dunia tulis, aku kira menulis adalah kegiatan yang sangat sulit sebelum akhirnya aku mencobanya dan menemukan alasan – alasan mengapa aku menyukai dunia ini. Berikut adalah beberapa alasan aku menulis.
1. Menulis membuat Bahagia
Tahukah kalian bahwa menceritakan kisahmu pada secarik kertas ataupun pada layar laptop bisa membuatu bahagia? Itu yang aku rasakan ketika menulis aku merasa bahagia dan terkadang sedikit merasa lega terhadap peristiwa di dunia nyata yang terkadang tak sesuai rencana tentunya disamping menyadari bahwa setiap peristiwa yang terjadi adalah takdir terbaik yang pencipta berikan pada hambaNya.
Iya aku bahagia mendengar hentakan jari-jariku yan berjalan di atas keyboard laptopku, aku bahagia ketika bisa menulis dan membacanya kembali dan ini adalah alasan pertamaku menulis karena aku bahagia melakukannya
2. Mimpi
Alasan selanjutnya aku menulis karena sebuah mimpi
Iya, setiap orang berhak bermimpi, bukan?
Aku menulis karena aku pernah punya mimpi untuk menerbitkan beberapa buku yang akan memberikan manfaat bagi orang lain. Sekecil apapun manfaat itu.
Aku bermimpi melalui tulisanku, ada hati yang terketuk untuk menjadi lebih baik, ada perasaan duka yang menjadi suka, ada sedih yang menjadi bahagia, ada tangis yang menjadi tawa, ada khawatir yang menjadi tenang, dan ada pesimis yang jadi optimis. Dan ada banyak hal negative yang menjadi positif. Aku memimpikan itu.
3. Catatan hikmah
Aku mau mengingatkan sebuah kalimat yang sudah lazim didengar. "hidup akan selalu berputar"
Kadang di atas, kadang di bawah, kadang bahagia, kadang bersedih.
Indah sekali cara Allah mengatur kehidupan, supaya hambaNya mampu menyelaraskan rasa syukur dan sabar. Tak hanya itu Allah selalu menyelipkan hikmah disetiap kejadian.
Dan rasanya sayang sekali jika melewatkan hikmah yang telah didapatkan. Oleh karenanya, aku menulis untuk mencatat hikmah yang mungkin saja suatu saat bisa dibuka kembali saat dibutuhkan.
4. Penting.
Al Qur'an, kalam Allah dalam bentuk tulisan.
Ilmu tersimpan dalam bentuk tulisan.
Berita hoax, fitnah, seringkali kita tahu dari tulisan.
Sejarah yang tidak bisa kita lihat, tapi bisa kita ketahui dari sebuah tulisan.
Dan suatu saat nanti, kita dan apa yang terjadi hari ini akan menjadi sejarah seiring berjalannya waktu.
Begitu pentingnya sebuah tulisan.
Lalu aku berfikir, mengapa kita tidak menjadi bagian untuk menuliskan sejarah yang baik, menuliskan sesuatu yang baik, dan menjadi bagian dari kebaikan kebaikan dan manfaat sebuah tulisan untuk kita dan orang lain?
Iya, aku menulis karena menulis itu penting.
5. Mengabadikan Kenangan
Pada dasarnya manusia tidak bisa menyimpan semua kenangan atau semua kejadian yang telah dilalui pada memori otaknya. Karenanya, menulis adalah salah satu alternatif terbaik untuk mengabadikan setiap kenangan yang mungkin saja akan terlupakan.
Aku memilih menuliskan perasaanku, cita citaku, dan setiap nikmat yang saat ini aku rasakan, yang suatu saat nanti mungkin hanya akan menjadi sebuah kenangan. Sehingga suatu hari nanti ketika memoriku mulai melemah, aku berharap bisa menguatkannya kembali melalui tulisan tulisanku ini
6. Menyampaikan rasa
Alasan selanjutnya aku menulis, karena dengan menulis aku bisa meluapkan perasaan-perasaan yang tidak bisa tersampaikan dalam kehidupan nyata, aku bisa marah tanpa takut menyakiti orang lain, aku bisa sedih tanpa takut orang lain terganggu, aku bisa menangis, aku bisa bahagia, dan aku bisa menjadi apapun yang aku mau.
Selain dari pada itu aku bisa menceritakan semua yang aku rasakan tanpa dibayangi rasa khawatir terhadap komentar dan respons orang lain, iya menulis akan membuatmu menjadi diri sendiri (sepenuhnya) dan mengenali dirimu lebih baik lagi
7. Bekal
Semua orang akan mati, kecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat kelak,
-Ali bin Abi Thalib.
"Jika seseorang anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali 3 perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh." (HR. Muslim).
Ini bukan hanya tentang menciptakan kalimat yang indah, tetapi juga syarat akan makna. Menulis menurutku bukan hanya tentang menghibur diri tetapi bagian dari persiapan bekal diri.
Karena ketika menulis terbuka peluang yang sangat besar untuk menyampaikan sedikit ilmu yang kita punya, kebaikan kebaikan yang mungkin saja bisa mengetuk hati diri sendiri dan orang lain. Dan aku berharap apa yang aku tulis dapat memberikan kebahagiaan dan membantuku di akhirat kelak.
8. Reminder
Salah satu alasan terpenting untuk menulis adalah sebagai reminder untuk diri sendiri. Ketika sedang terjatuh, ketika sedang putus asa, kecewa dan perasaaan sedih lainnya, kita bisa membuka tulisan tulisan motivasi yang berasal dari pengalaman kita sendiri, sehingga dapat membantu untuk menguatkan kita saat terpuruk.
Karena aku percaya motivator terbaik untuk diri kita adalah kita sendiri.
9. Belajar
Penulis adalah pembaca yang baik, aku sering mendengar kalimat tersebut dari beberapa penulis. Dan memang benar, karena semakin banyak bacaan yang kita hatamkan semakin banyak pula tabungan kosa kata yang kita miliki. Iya, menulis memang memaksa kita untuk belajar, secara tidak langsung otak kita juga akan berpikir saat menulis.
Bukan hanya itu, menulis membuat kita belajar untuk lebih mengenali diri sendiri, menulis membuat kita khususnya orang orang dengan kepribadian introvert menjadi lebih berani dan percaya diri dalam menyampaikan pendapat, menulis membuat kita belajar untuk menghargai tulisan yang kita hasilkan.
Iyaa, menulis memang memaksa kita untuk belajar banyak hal.
10. Bagian dari dunia
Ketika kita tak punya kuasa untuk melawan ketidak-adilan, kita masih bisa berkontribusi dengan tulisan.
Ketika kita tak punya kuasa untuk mencegah kejahatan, kita masih bisa berkontribusi untuk mencegahnya dengan tulisan.
Ketika kita tak punya kuasa untuk meluruskan kesalahan kita bisa berkontribusi dengan tulisan.
Ketika dunia hitam, kita bisa memberi warna dengan tulisan.
Mungkin dampaknya tidak akan terlihat secara langsung, tapi aku percaya pasti akan berguna.
Akan sayang sekali, jika hidup yang sebentar ini dilewatkan begitu saja.
Menulislah untuk menjadi bagian dari dunia, menjadi penebar kebaikan dan manfaat pada dunia. Sekecil apapun itu, sedikit apapun manfaatnya.
Tentang Penulis :
Nurul Aisah, Akrab di sapa Ais. Bagi saya menulis bukan hanya sekedar menciptkan kata yang indah tetapi juga syarat akan makna, sedang berusaha menebar kebaikan dan manfaat dari sebuah tulisan.
Penulis dapat disapa melalui instagram @n_aisyah98, email : aisyahnurul9898@gmail.com
Post a Comment