Alasan Aku Menulis Oleh Lulu Nelul Janah Nurrohmah


Oleh: Lulu Nelul Janah Nurrohmah

  • Senang membaca

Membaca seringkali menjadi kegiatan ketika tengah bosan. Namun, tak sedikit pula yang menjadikan membaca sebagai hobi. Sehingga para readers bisa saja membaca kapanpun dan dimanapun. Mereka bisa bertahan selama berjam-jam hanya untuk membaca satu buah buku hingga selesai.

Seringnya membaca membuat banyak ide yang bermunculan tanpa diduga. Dengan begitu, harus selalu tersedia media disekitar kita untuk menuangkan setiap ide. Sehingga dari banyaknya ide yang didapat, seseorang memutuskan untuk menuangkan ide itu menjadi sebuah tulisan.

Harapan pun perlahan muncul, suatu hari nanti bukan hanya karya orang lain yang bisa kita baca. Akan ada masanya, karya kita yang berjejer indah di "gramedia" dan menunggu orang lain untuk memeluknya.


  • Mengabadikan momen

Setiap keping kehidupan pasti mempunyai momen yang sangat berarti. Baik itu sedih maupun bahagia, namun lebih banyak momen bahagia yang akan selalu diingat. Mungkin untuk sekarang akan banyak momen yang diabadikan dengan gambar atau video, namun ada cara lain untuk mengabadikan momen, yaitu dengan tulisan.

Lewat tulisan kita bisa mengekspresikan momen yang pernah kita alami, menuangkan emosi yang pernah tercipta dalam cerita itu. Baik dipublikasikan atau tidak, tulisan itu akan sangat berarti bagi kita. Jika orang lain membacanya, mereka bisa mengambil pelajaran dari hal yang pernah kita alami. Kalaupun hanya kita yang membacanya, itu akan menjadi bukti adanya sejarah dalam hidup kita.

Hingga suatu hari nanti "anak" atau "cucu" kita bisa mengetahui momen-momen penting dalam hidup kita, bahkan mungkin mereka akan mengambil ibrah dari cerita kita.


  • Mengungkapkan rasa

Setiap insan pasti pernah merasakan indahnya jatuh cinta. Namun tak sedikit juga yang memilih cinta dalam diam. Entah karena malu mengungkapkan atau ada euporia tersendiri saat kita memendam rasa itu seorang diri. Terlalu takut dengan kemungkinan yang kita ciptakan sendiri.

Dengan begitu aku memilih "mengungkapkan rasa" itu dalam sebuah tulisan. Orang tak akan tahu kepada siapa rasa ini ditujukan atau bahkan mereka merasakan hal yang sama. Banyak orang merasa terwakili perasaanya oleh tulisan kita.

Dengan menulis aku merasa bebas mengekspresikan perasaanku. Menyampaikan rasa sakit yang pernah terukir, bukan untuk menghakimi tapi untuk menguraikan supaya sakit hati itu mereda.


  •  Menumbuhkan Percaya Diri

Pernahkan kamu merasa insecure?

Merasa menjadi orang yang paling berbeda dari orang lain, merasa paling banyak memiliki kekurangan. Apalagi bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan. Pasti pernah merasa tidak percaya diri tampil di depan banyak orang, bahkan hanya lewat di depan mereka pun enggan.

Kurang percaya diri itu memanglah sangat mengganggu, karena itulah aku lebih senang berdiam diri di rumah. Dengan begitu aku mulai mengungkapkan semua yang kurasakan dalam tulisan dan mencoba untuk mem-publish-nya.

Percayakah kamu, bahkan untuk mem-publish tulisan pun awalnya tak percaya diri? Namun dengan segenap keberanian aku mencobanya.

Dari tulisan itu ada orang yang mengkritik, memberi saran, memuji, bahkan menghujat. Saat itulah mulai tumbuh semangat baru dan rasa percaya diri itu muncul. Karena mereka orang yang bahkan tak mengenal pun menghargai apa yang kita lakukan.

Sejak itulah aku lebih suka menulis.


  • Meluapkan Emosi

Hidup memang tak selalu tentang senyum bahagia ataupun kesedihan semata. Terdapat beragam rasa didalamnya yang senantiasa kita alami setiap harinya. Ujian datang bisa dari mana saja dan dari siapa saja.

Terkadang orang yang baru mengenal, membuat first impression yang kurang baik. Teman yang berkhianat, atau bahkan orang yang datang saat membutuhkan saja.

Hal itu sering terjadi dan terus berputar dalam hidup kita, dan saya lebih banyak diam akan hal-hal seperti itu. Bukan tak berani untuk menegur, namun rasa tak enak lebih banyak mendominasi.

Maka jalan keluar yang ku ambil adalah meluapkan semuanya dalam tulisan. Mengeluarkan amarah yang membuat sesak di dada tanpa berhadapan langsung dengan si pembuat salah.

Buku menjadi sasaran si pena untuk meluapkan semua emosi yang ada.

Itu berhasil membuatku  lebih tenang. Lalu setelah itu aku merenungkan semuanya.


  •  Menemani Sepi

Semakin dewasa rasanya intensitas untuk bersama dengan teman atau berada dalam lingkup orang banyak semakin sedikit. Bukan karena sudah bosan, tapi kesibukan menjadi alasan paling tepat. Tak jarang aku merasa hidup sendiri di dunia ini.

Terkadang aku lebih sering mengurung diri di kamar, entah untuk sekedar membaca buku atau menuangkan isi hati dalam tulisan.

Kesepian? Ya, itu yang sering aku rasakan saat ini. Lalu untuk menghilangkan rasa sepi itu aku memilih "menulis".

Rasanya tenang bukan saat sepi, dan itu menjadi kenyamanan tersendiri untuk menulis.

Apapun yang ada di pikiran dan dirasakan oleh hati aku coba tuangkan disana. Sehingga sepiku terasa lebih berharga karenanya.


  •  Mengurai Beban

Terkadang selain sajadah untuk bersujud, kita juga butuh telinga yang "nyaman" untuk mendengar. Namun tak semua orang ingin mendengar, kebanyakan orang lebih suka didengarkan. Begitu pun aku, memiliki teman yang lebih suka didengarkan dari pada mendengarkan. Bukan aku tak suka, justru aku senang mereka percaya padaku untuk bercerita. Namun dampaknya, semakin lama aku merasa tak nyaman jika bercerita pada mereka.

Lalu bagaimana solusinya?

Menulis. Ya, dengan menuangkannya dalam tulisan aku tak perlu orang lain untuk mendengar, karena kertas tak akan pernah protes saat tintanya terus menggoreskan cerita disana.

Rasanya jadi lebih nyaman, walaupun tak ada yang memberikan respon tapi aku merasa beban ini lebih ringan.

Sehingga setelah ketenangan aku dapatkan, aku bisa berpikir solusi apa yang bisa menjadi jalan keluar untuk setiap beban.


  • Membuka wawasan

Selama ini duniaku terasa sempit, hanya berputar di satu sisi saja. Tak ada yang menarik karena hanya rutinitas monoton yang selalu ku jalani. Bukan aku tak bersyukur, namun aku perlu warna baru untuk hidup ini.

Semua berawal dari sebuah kebetulan, bukan, semua ini sudah tercatat dalam rencana baik Allah.

Masuk dalam suatu komunitas menulis dan bertemu banyak orang dengan berbagai karakter. Hingga membuka wawasanku untuk melihat dunia ini dari segala sisi. Belajar dari orang-orang yang belum pernah ku temui sama, hingga menumbuhkan semangat membara untuk menulis lagi dan lagi.

Dulu menjadi penulis hanyalah sebuah angan, dan sekarang aku akan membuatnya jadi kenyataan.


  • Menambah banyak teman

Sebagai makhluk sosial tak pernah ada yang bisa hidup sendiri saja. Apapun profesi yang kita jalani pasti membutuhkan partner tersendiri.

Entah itu untuk tempat berkeluh kesah, meminta saran, atau bahkan diskusi.

Saat memutuskan untuk menulis, teman mulai bertambah. Walau belum pernah bertatap muka, tapi itu menjadi energi tersendiri untuk terus menulis.

Apalagi menemukan teman yang satu frekuensi itu membuat kita nyaman. Berbagi pengalaman dan bertukar pikiran, semakin menambah wawasan.


  • Melatih Komunikasi

Bagiku yang tidak bisa banyak bicara, menulis adalah salah satu cara untuk melatih komunikasi.

Mengapa begitu?

Karena ketika menulis kita berusaha menuangkan isi hati dan pikiran kita di sana.

Menuangkan segala keresahan dalam hati yang tak bisa diungkapkan dengan lisan.

Ketika tulisan kita di-publish maka akan ada orang yang memberi tanggapan, hal itu menimbulkan adanya interaksi di sana.

Sehingga memberi dampak setiap apa yang akan kita bicarakan, maka akan dipikirkan terlebih dahulu apa yang perlu disampaikan.

 

 

Lulu N Janah itu nama disetiap tulisanku. Lahir di Bandung pada 21 September 1997, dan sekarang berdomisili di Kampung Seni Jelekong, Baleendah, Bandung. Kegiatan sehari-hariku kuliah di UNINUS. Selain itu aku juga bekerja di lembaga pendidikan. Jika ingin menghubungiku secara langsung boleh banget, e-mail: lulunelulj@gmail.com, ig: @lneluljanah, FB: Lulu Naelul Jannah.

Share:

8 comments :

  1. semangat terus menulisnya lu
    semoga ini menjadi busur panah yang akan melesat sejauh mungkin hingga ke hati pembacanya ya.

    ReplyDelete
  2. Terus menulis, Kak Lulu. Semoga seiring dengan banyaknya tulisan yg kamu buat, semakin bertambah juga semangat untuk tetap menulis dan menebar kebaikan.

    ReplyDelete
  3. Hai kak, semoga kita selalu semangat untuk terus berkarya💪🔥
    Jangan lupa mampir ke tulisanku yaa😍

    ReplyDelete
  4. Sama" pejuang tulisan kita kak.. Mampir juga ke tulisanku ya kak "dengan menulis, melalui tulisan, bacalah aku"..💚

    ReplyDelete
  5. Hai kak, semoga kita selalu semangat untuk terus berkarya💪🔥
    Jangan lupa mampir ke tulisanku yaa😍

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis