Apa alasan aku menulis?
Tentu saja banyak
Maka akan ku urai satu persatu apa alasan aku menulis, lebih tepatnya apa alasan aku begitu menyukai kegiatan menulis.
1. Motivasi
Berawal dari pertanyaan seorang teman di bangku kuliah yang juga suka menulis, dia bilang "kamu suka nulis gak?" Saat itu hanya kujawab dengan gelengan kepala disertai dengan pernyataan bahwa aku hanya suka membaca tapi tidak suka menulis. Bahkan saat masih sekolah aku tidak punya buku diary sebagaimana lazimnya dimiliki oleh remaja perempuan untuk mencurahkan isi hatinya. Ya, murni aku hanya suka membaca.
Kemudian temanku menambahkan "oh gitu ya, biasanya orang yang suka baca itu suka nulis juga, gak semuanya sih, tapi seenggaknya dia pasti bisa nulis karena terbiasa membaca"
Dari situ aku termotivasi dan berfikir "ah iya kenapa gak aku coba aja untuk menulis, meski masih berupa tulisan receh. Aku sendiri sangat terhibur dengan tulisan-tulisan sederhana milik orang lain yang kubaca, lalu kenapa gak aku coba untuk membahagiakan orang lain melalui tulisan yang aku buat".
Itulah awal mula, mengapa aku senang menulis.
2. Menebar Kebaikan
"Sampaikanlah walau satu ayat" (HR. Bukhari)
Salah satu alasan saya menulis adalah ingin menebar kebaikan. Menjadikan media sosial sebagai sarana adalah salah satu caranya.
Sampaikanlah kebaikan meski kita baru tahu sedikit. Sampaikanlah kebaikan meski kita belum baik. Karena untuk menyampaikan kebaikan tak harus dulu menjadi baik
Namun, dengan menulis hal yang baik bukan berarti ingin menunjukkan bahwa diri ini sudah baik. Karena sejatinya salah satu cara terampuh menasihati diri sendiri adalah dengan menulis
Kelak kebaikan-kebaikan dan nasihat yang kita tulis akan kembali kepada diri kita sendiri 😊
3. Wadah Untuk Bercerita
Ada yang pernah bertanya kepadaku "bagaimana caranya agar mudah untuk menulis?"
Aku yang juga masih dalam tahap belajar, saat itu tidak bisa memberikan banyak masukan. Tapi selama aku menulis yang selalu aku lakukan adalah; anggaplah saat menulis seperti kita sedang bercerita kepada orang lain.
Pernah gak saat ingin bercerita tapi gak ada teman yang bisa diajak bicara? Aku sering di posisi seperti itu, maka pelampiasanku adalah bercerita melalui tulisan.
Membayangkan sambil menulis layaknya sedang bercerita kepada sahabat dekat, menumpahkan semua yang ada di hati tanpa sekat.
Itulah yang menjadi alasan aku senang menulis. Menulis itu asyik, kita bisa sesuka hati menumpahkan isi hati semau kita tanpa ada yang tahu xixixi
4. Mengikat Ilmu
Rasulullah pernah bersabda "ikatlah ilmu dengan tulisan". Sementara Imam Syafi'i rahimahullah berkata "Jika dirimu mendengar faidah ilmu, maka catatlah meskipun di tembok!"
Alasan ke empat mengapa aku menulis adalah untuk mengikat ilmu. Manusia tempatnya salah dan lupa. Jadi sudah semestinya senantiasa mencatat apa yang telah didapatkan termasuk ilmu syar'i dan ilmu pengetahuan.
Karena ilmu itu ibarat binatang buruan, sementara tulisan adalah pengikatnya. Maka, jangan biarkan ilmu yang kita dapatkan menguap begitu saja tanpa meninggalkan jejak 💕
5. Agar Tetap Membaca
Coba deh kalau kamu gak pernah baca kemudian mau nulis, pasti bingung apa yang mau ditulis. Karena kita itu ibarat teko sementara buku bacaan ibarat isi tekonya, maka agar bisa menuangkan isi teko ke dalam cangkir harus senantiasa terisi tekonya.
Sama kayak pikiran kita, saat kita ingin menuangkan isi pikiran kita ke dalam sebuah tulisan, namun kita malas membaca, lalu apa yang ingin kita tuliskan?
Dengan menulis keinginan untuk terus membaca akan tetap ada. Karena menulis membutuhkan ilmu agar tulisan kita bisa mencerahkan orang lain yang membaca.
6. Mengisi Waktu Luang
Aku percaya bahwa waktu yang Allah berikan kepada kita kelak akan dimintai pertanggung jawabannya, untuk apa ia dihabiskan.
Tak mau menyia-nyiakan waktu, kuisi waktu luangku untuk merangkai aksara dan menyulam kata. Benarlah dalam sebuah perkataan yang disampaikan oleh Imam Syafi'i: "Waktu itu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya, maka ia yang akan menebasmu."
Memang perkataan tersebut mudah untuk diucapkan namun sulit untuk dilaksanakan. Maka, janganlah menyia-nyiakan waktumu isilah dengan kegiatan yang bermanfaat😊
7. Mengabadikan Kenangan
Pernah gak pas buka timeline di media sosial, tiba-tiba ada notifikasi "kenangan anda sekian tahun lalu". Yang isinya kadang status alay zaman abege dulu, status galau karena belum bertemu jodoh, atau status emosi gegara listrik naik mulu 😁
Begitulah hebatnya sebuah tulisan, sekalipun hanya tulisan receh tapi mampu menghidupkan kenangan. Ya asal jangan kenangan bersama mantan aja ya 😂
Itulah alasanku yang ke 7 mengapa aku menulis. Untuk menghidupkan kenangan. Kelak saat sudah bertahun-tahun terlewati, kita masih akan tetap bisa tersenyum saat membaca goresan pena yang kita ayunkan pada hari ini.
8. Menulis Adalah Ibadah
Alasan lain mengapa aku menulis adalah karena bagiku menulis adalah ibadah
Kenapa? Karena ketika kita menulis kebaikan kemudian banyak orang yang mengamalkan atau terinspirasi untuk menjadi baik karena tulisan-tulisan kita, maka secara tidak langsung kita telah beramal jariyah. Dapat pahala, insya Allah. Bukankah itu merupakan ibadah?
Maka, tulislah banyak kebaikan. Jangan menulis sesuatu yang bisa menebar kebencian. Karena siapa diri kita, bisa tercermin melalui apa yang kita tulis 😊
9. Melatih Imajinasi
Saat menulis sama saja kita sedang melatih otak kanan kita. Maka, diperlukan kreatifitas setinggi mungkin. Intinya kalau mau nulis terutama nulisnya fiksi harus mengkhayal lah xixixi.
Biasanya ada orang yang pandai bercerita namun tak pandai menuangkannya ke dalam bentuk tulisan.
Aku sendiri sampai saat ini justru kesulitan menulis dengan tema fiksi. Karena itu tadi terkadang ide sudah ada di kepala, tapi untuk menuangkannya ke dalam sebuah tulisan qo susah 😂. Itulah salah satu yang menjadi alasan mengapa aku menulis, karena dengan menulis daya imajinasi kita akan terlatih
10. Karena Cinta
Tapi, dari semua alasan-alasan yang kutulis selama sembilan hari kemarin. Alasan yang paling kuat mengapa aku menulis adalah karena cinta
Ya kalo sudah cinta mau gimana lagi. Gak peduli bagaimana pun keadaannya. Contohnya saat aku mengikuti challenge ini, kondisiku baru saja melahirkan anak kedua. Nekat aja ikutan, padahal kondisi anak bayik itu kan gak bisa diprediksi. Makanya sering banget nulis di akhir waktu xixixi. Tapi ya itu, gak akan kerasa berat karena sudah cinta 😍
Terimakasih @ruang_nulis sudah mewadahi untuk menyulam aksara selama 10 hari ini. Semoga bisa ikutan lagi di challenge berikutnya 😊
Bekasi, 27 Juli-05 Agustus 2020
Post a Comment