10 Quotes, Kenapa Menulis Itu Penting?

Oleh: Kukuh Budhi Dharma

Menulis layaknya kehidupan, ada tantangan dan tujuan pada setiap perjalanan. Berikut 10 quotes, kenapa menulis itu penting?


1. Menyusun Rencana Masa Depan


"Menulis Merupakan Sebuah Ikhtiar, Menyusun Gol-Gol di Masa Depan."

______________ 


Kita semua sama bukan? Memiliki segudang keinginan yang hendak dicapai pada usia dan waktu tertentu. Oleh karena itu, penting kiranya mencatat target besar itu dengan sebuah tulisan. Supaya kelak kita tidak lupa. Bahwa hidup kita punya tujuan besar di dalamnya.


2. Media Komunikasi


"Menulis merupakan media yang lebih disukai banyak orang hingga saat ini."

____________________


Sejak zaman dahulu hingga masa teknologi komunikasi telah ditemukan. Menulis merupakan media pilihan yang disukai banyak orang. 

Kegiatan yang sama sudah ada sejak zaman nenek moyang. Menulis surat untuk menghubungi atau memberi kabar sanak dan keluarga jauh. Meskipun teknologi super cepat telah menggeser surat saat ini. Nyatanya, kita lebih memilih chat dari pada bercakap.


Zaman boleh berubah, tapi kebiasaan tidak sepenuhnya berubah.



3. Menjaga Tradisi Keilmuan


"Menulis merupakan tradisi keilmuan yang diwariskan turun-temurun."

__________________________


Tradisi menulis merupakan warisan terpenting bagi kita semua. Berkat jasa para penulis kita bisa mengetahui pengalaman di masa lalu hingga pada saat ini.  Ini merupakan warisan penting bagi kita mari bersama-sama menjaganya. Menulis merupakan pekerjaan satu level lebih tinggi dari membaca. Sebab membaca menjadi pintu gerbang dunia, sedangkan menulis merupakan pekerjaan yang bisa mempengaruhi dunia.


Beragam bentuk keilmuan atau buku yang dapat kita jumpai saat ini. Ada kalanya dikemas dengan narasi yang serius, santai, dan jenaka. Pastinya hasil buah karya tersebut punya impact pada pembacanya.


Pernahkah kamu menjumpai beberapa baris kata mampu mempengaruhi hidupmu? Dan itu di Medsos?


4. Katarsis: Mengungkapkan Emosi


"Jika kau tidak bisa mengungkapkan perasaanmu, cukup ambil kertas dan pena."

________________


Dalam psikologi katarsis berarti menuangkan emosi; meluapkan isi hati dengan bebas. Bentuk katarsis juga beragam sesuai subjek, ia mempunyai kebiasaan tertentu untuk mengungkap perasaannya. bisa dengan melukis, menulis, mengunjungi tempat tertentu, dan membaginya pada orang tertentu.


Katarsis bukan hanya mengungkapkan problematika subjek pada objek tertentu. Namun, ungkapan rasa bahagia juga tergolong katarsis. Rasa bahagia atau rasa senang juga perlu diungkapkan agar pikiran tetap sehat.


5. Agar Tidak Lupa Hari Ini.



"Ketika kata bisa diingat dan tulisan bisa disimpan. Maka aku memilih tulisan yang bisa disimpan dalam waktu lama."


Hidup itu bagaikan menulis dalam kertas. Kita sendiri yang menentukan bentuk dan corak warnanya. Aku sangat suka menulis nama leluhur, sebab aku tidak mempunyai ingatan yang kuat. Dengan menulis nama mereka yang aku fungsikan sebagai penanda atau part layaknya pada buku fiksi. Hanya saja kisah yang aku tulis lebih hidup dari buku-buku yang pernah aku baca.


Bukankah buku terbaik hasil pengalaman empiris+rasionalis=kritis.



6. Rasa Syukur

 

"Salah satu cara bersyukur adalah tidak meninggalkan hal yang pernah diperjuangkan."

_______________


Menulis merupakan skill atau kemampuan paling kompleks dari empat kemampuan berbahasa lainnya; kemampuan mendengar, bicara, membaca, dan menulis.


Kemampuan mendengar dan bicara kita bisa memperolehnya sejak usia dini dan relatif lebih mudah. Sebab kita langsung menerima stimulus dan respon dari lingkungan. Namun, untuk dua kemampuan lainya; membaca dan menulis. Kita perlu belajar lebih banyak dari pada dua kecakapan sebelumnya. Yaitu mengenal simbol tertentu sekaligus karakteristik yang ada.


Sejarah panjang para pendahulu memberantas buta huruf di tanah air ini. Sebab tidak sembarang orang bisa belajar baca-tulis. Nah, sekarang waktu kita. Melanjutkan perjuangan. Jadi menjaga tetap menulis berarti wujud rasa syukur atas ilmu yang didapat, melalui para guru yang telah mendidik kita.


7. Berterima Kasih pada Penulis


"Merubah ilmu pengetahuan menjadi kebiasaan memang sulit. Namun, tetap harus diusahakan."_ Budhi Dharma

_________________________________


Menulis merupakan hal yang biasa pada saat ini. Sebab jarang sekali ditemui orang buta aksara atau tidak mampu membaca-tulis. Namun, sayangnya kemampuan tersebut hanya sebagai ilmu pengetahuan, bukan sebagai kebiasaan. Jadi hanya digunakan pada saat tertentu saja; membaca teks book,  mengerjakan tugas, mengirim atau membalas pesan, dan seterusnya.


Apresiasi untuk kalian, para penulis yang luar biasa. Mulai penulis sebaris-dua baris kata di Medsos, buku , dan jurnal.

Ragam tulisan dengan karakteristik dan ide cemerlang. Tentunya penulis yang produktif, berawal dari para pembaca juga.




8. Menantang Diri


"Menulis Layaknya Sekolah Ada Ujian Untuk Naik Kelas."

_________________

Karya fiksi dan nonfiksi merupakan perwujudan kehidupan. Bisa dikatakan bertolak belakang atau justru saling melengkapi. Keduanya memiliki keunikan tersendiri; antara bentuk narasi khayalan dengan kenyataan. Dua jenis tulisan tersebut memiliki aturan berbeda. Menyesuaikan kebutuhan dan tujuan.


Memang menarik mendalami fiksi maupun nonfiksi. Jika ingin bisa menulis keduanya pastikan saja kita tidak stagnan dan naik jenjang selanjutnya.



9. Membuat Kata-Kata yang Indah



"Kebanyakan orang suka kata-kata indah, sebab lebih enak didengar dan mudah dipahami."

____________________


Membuat kata- kata indah bukan hanya untuk si doi saja ya! Namun, juga untuk pembaca. Keindahan kata merupakan pemilihan diksi tertentu yang mudah dipahami khalayak umum. Memang kebanyakan orang bisa menggunakan kata yang indah saat suasana hati senang atau sedih. Bahkan juga ada orang yang mampu bermain imajinasi akhirnya membuat kata-kata yang amat indah. Bagiku membuat susunan kata indah, punya nilai tersendiri. Sebab pembaca akan mudah paham dan mengerti dengan apa yang kita tulis. Sebab menulis tidak hanya mengandalkan kaidah bahasa saja, jika demikian tulisan akan nampak kering. Perlu sedikit rasa agar lebih hidup.


10. Merajut Mimpi


"Mimpi Tak Akan Pernah Berakhir, Selama Kita memilikinya."

___________________


Setiap kita punya keinginan bukan? Entah itu tertimbun di masa lalu, atau akan dilakukan di masa akan datang. Hingga saat ini pun sudah ribuan yang berubah, Dan salah satunya, adanya the serendipity yang tidak terduga hari ini. Pena layaknya jarum dan benang,  merajut kembali mimpi-mimpi yang belum sempat dilakukan. 


Yuk! Tulis semua mimpi itu, meskipun sudah lama berlalu.



Kukuh Budhi Dharma
Asli Kediri Jatim, yang ingin kenal bisa melalui @budhidharma1 atau email. Kukuhbudhidharma@gmail.com



Share:

4 comments :

  1. Semangat kak!
    Quote-nya menarik 😊
    semoga kita semua #MengingatiNiatMenulis masing-masing 😊

    ReplyDelete
  2. Keren kak >...< kalau mau kuy mampir di karya saya judulnya melodi imajinasi dalam untaian kata

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis