PERIHAL MENULIS

PERIHAL MENULIS

Oleh Paul Jalvins Solissa

 

Menulis adalah salah satu kegiatan hidup manusia setiap hari. Setelah mengenal huruf, kita akan diajarkan untuk membaca dan menulis. Tentu saja, menulis kemudian menjadi salah satu rutinitas hidup terutama dalam proses belajar mengajar dan bekerja. Dalam perkembangan selanjutnya, menulis ternyata tidak hanya dilakukan sebagai sebuah rutinitas kehidupan, tetapi juga sebab pilihan-pilihan diri untuk terus menulis. Adapun pilihan-pilihan itu, seringkali berbeda satu dengan yang lain. Tentu saja, perbedaan pilihan itu didasari oleh alasan-alasan yang berbeda pula. Nah, apa saja alasan saya untuk terus menulis? Inilah beberapa diantaranya :

1.        KEGEMARAN

Sejak kecil, saya begitu mengemari dunia kata-kata. Bermain-main dengan huruf dan kata adalah suatu hal yang istimewa. Mulai dari merangkai kata, menulis huruf-huruf sambung, menyusun kalimat-kalimat pendek, menulis catatan sekolah, menulis pantun, menulis karangan hingga menulis puisi.

Setiap hari, saya selalu larut dalam kegiatan ini. Lambat laun, menulis berubah menjadi sebuah kegemaran. Saya bahkan bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menulis sebuah karangan dengan huruf sambung. Sampai akhirnya, menulis karangan benar-benar menjadi dunia tersendiri bagi saya. Mungkin, perihal menulis karangan adalah yang paling besar pengaruhnya sehingga saya menjadi gemar menulis.

2.        CARA PALING TENANG MENGATAKAN ISI KEPALA

Tidak setiap orang bisa mengatakan dengan lugas apa yang ada dalam kepala kita kepada orang lain. Kita seringkali ragu-ragu untuk mengatakan apa yang kita pikirkan secara langsung kepada mereka. Selain karena ketidak-beranian diri, kemungkinan lain adalah kita mencoba menghindari pertengkaran-pertengkaran akibat kesalahpahaman dari perkataan-perkataan kita. Oleh sebab itulah maka menulis tampaknya menjadi cara paling ampuh dan tenang untuk mengatakan isi kepala kita kepada orang lain tanpa takut terhadap persetujuan mereka. Dengan menulis, kita bisa menguraikan semua isi kepala kita dengan bebas dan lepas.

3.        BERBAGI PENGETAHUAN

Berbagi pengetahuan adalah kewajiban setiap manusia. Secara pribadi, saya merasa berkewajiban untuk berbagi ilmu pengetahuan dengan orang lain di sekitar saya. Ini adalah salah satu prinsip hidup yang paling dasar.

Ada banyak cara untuk memperoleh dan berbagi pengetahuan. Menulis adalah salah satunya. Dengan menulis, kita bisa membagikan ilmu yang kita pelajari, pengetahuan yang kita miliki, ketrampilan yang kita punyai dan hal-hal yang kita ketahui dengan sesama. Terkadang, kita ingin berbagi ilmu dan pengetahuan dengan orang lain. Namun, kita berhadapan dengan berbagai masalah mulai dari krisis kepercayaan diri (ketidakberanian berbicara di depan umum) sampai keterbatasan (ketiadaan) akses untuk bisa berkomunikasi secara verbal. Pada titik inilah, menulis menjadi salah satu cara paling efektif untuk berbagi (transfer) ilmu pengetahuan.

4.        MEDIA BELAJAR

Belajar adalah sebuah proses. Sebagai suatu proses, belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan pun dan dengan media apa saja. Setiap orang memiliki cara-cara tersendiri dalam belajar, termasuk memilih media bagi setiap proses pembelajaran.

Menulis adalah salah satu media terbaik untuk belajar. Dengan menulis, kita bisa belajar mengkonstruksikan ide dan gagasan yang dimiliki. Melalui menulis, kita pun belajar  agar bernalar dengan baik. Pada setiap tulisan-tulisan, kita belajar meninggalkan legacy kepada orang lain dan anak cucu kita.

5.        IBADAH

Ibadah adalah sebuah ekspresi iman dari manusia kepada Tuhan sang pencipta. Kita beribadah karena menaruh kepercayaan kepada Tuhan. Kita berada sebagai sebuah ungkapan syukur akan kebaikan Tuhan bagi hidup ini. Beribadah adalah salah satu perbuatan baik dalam diri.

Pada sisi ini, saya percaya bahwa menulis adalah sebuah ibadah. Menulis adalah wujud kita mengapresiasi setiap talenta dan karunia pemberian Tuhan. Menulis adalah wujud ungkapan terima kasih kepada Tuhan. Menulis adalah ekspresi iman yang nyata. Menulis juga merupakan satu perbuatan baik. karena itulah, saya memaknai menulis sebagai sebuah Ibadah. Jadi, mari kita terus merayakan ibadah menulis.

6.        BERTUKAR PIKIRAN

Bertukar pikiran adalah sebuah kegiatan produktif manusia yang tidak dapat dilakukan seorang diri. Bertukar pikiran tidak hanya berarti berbagi cerita atau ilmu, tapi juga sebuah upaya saling memberi dorongan atau motivasi agar tumbuh dan berkembang bersama. Bertukar pikiran adalah cara kita berinteraksi. Dan menulis adalah salah satu cara terbaik dalam bertukar pikiran. Adapun kita dapat melakukannya melalui kegiatan menulis bersama, saling membuat review terhadap suatu pandangan (pendapat) bahkan saling mengkritisi pikiran masing-masing. Kita tidak perlu menuliskan tulisan-tulisan yang panjang dengan kata-kata filsafat kental, namun cukup dengan kalimat-kalimat pendek dan sederhana yang jelas maksud pikirannya. Dengan begitu, kita telah mencoba untuk bertukar pikiran dengan orang lain.

7.        MENGISI WAKTU

Waktu adalah hal yang paling berharga bagi kehidupan. Kata pepatah "waktu itu emas". Karena itu, perihal mengisi waktu sangatlah penting. Umumnya, kita mesti mengisi waktu dengan bijaksana dan sebaik-baiknya.

Menulis adalah salah satu cara paling produktif dan bijaksana untuk mengisi waktu. Menulis memberi kepada diri, waktu-waktu penuh manfaat. Menulis menolong kita melewati waktu demi waktu dengan positif dan berguna. Setidaknya, kita akan meninggalkan tulisan-tulisan yang dapat dibaca oleh orang lain. Apalagi, jika tulisan-tulisan kita itu baik dan berkualitas, maka tentu saja akan semakin diminati untuk dibaca. Belum lagi, jika tulisan-tulisan kita dapat menolong ornag lain untuk memiliki kembali semangat dan gariah hidup, memperkokoh motivasi diri orang lain atau bahkan menyelamatkan hidup mereka. Hal ini dapat menjadi pahala dan berkah tersediri kepada kita.

8.      CARA MENANTANG DIRI SENDIRI

Menatang diri adalah cara hidup yang tidak banyak dipilih orang. Padahal menantang diri sendiri merupakan salah satu alternatif yang baik untuk berkembang. Menantang diri dapat memberi kita pijakan untuk mengukur seberapa kuat diri.

Saya berpendapat bahwa menulis adalah salah satu cara menantang diri yang baik. Sebab saya tidak hanya mengasah kemampuan diri tetapi juga menantang diri untuk berlaku tekun, tabah, serius dan disiplin. Menulis menantang kita untuk belajar taat dan tidak memilih menyerah dari  rasa jenuh dan bosan. Sebab itu, ketika kita sanggup terus menulis, maka itu artinya kita akan mampu pula bertahan dalam badai hidup ini.

9.        MEMBANGUN JEJARING

Salah satu kebutuhan utama manusia sebagai makhluk sosial adalah membangun hubungan atau relasi satu dengan yang lain. Tak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain agar bersama hidup.

Ada banyak cara untuk membangun relasi antara kita dan sesama manusia. Menulis adalah salah satunya. Dengan menulis, kita bisa bertemu dengan orang-orang baru di berbagai tempat. Orang-orang yang sebeumnya tidak kita kenal tetapi kemudian bisa menjadi sahabat dekat. Orang-orang yang tak hanya memiliki kesamaan cara pandang atau kegemaran tetapi juga yang berbeda budaya, falsafah, agama dan sebagainya. Menulis, dapat menghubungkan kita semua di seluruh dunia ini.

10.    CINTA

Cinta adalah sebuah aktualisasi diri. Salah satu nilai diri seorang manusia. Cinta membuat kita bisa menikmati hari demi hari tanpa takut. Cinta dapat mendorong diri untuk maju dan menjadi lebih baik setiap saat. Cinta adalah kekuatan untuk terus hidup.

Salah satu wujud mengekpresikan cinta dalam diri adalah dengan menulis. Menulis bukan sekadar menyatakan perasaan kepada lawan jenis melalui surat cinta atau puisi cinta, melainkan juga rasa cinta kepada Tuhan, diri sendiri, orang tua, sanak saudara, alam lingkungan dan lainnya. Karena cintalah, aku akan terus menulis sepanjang hidup ini. Sebab cinta adalah alasan terbesarku terus menulis.

 

 

Ambon, 06 Agustus 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 






TENTANG PENULIS

 

Paul Jalvins Solissa (_Paul JS). Kelahiran Ambon, 16 Feb 1987, dari orang tua berdarah Buru-Aboru. Pencinta Warna Hitam, Malam, Boys II Men, LA Lakers, Juventus, Pramoedya Ananda Toer, Sapardi Djoko Damono dan Joko Pinurbo. Menyukai dunia tulis menulis sejak SMP. Beberapa tulisan dapat dibaca pada bukanpuisi2020@gmail.com & IG pjals_87. Penulis dapat juga dihubungi melalui akun FB  (Paul Solissa) dan WA 081254652618.

 

Share:

1 comment :

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis