Oleh: Siti Mahrida
Menulis itu adalah teman tanpa khianat. Ia diam seribu bahasa, tidak pernah membeberkan curhat. Karena ketika kita memiliki masalah, kadang sebagian orang lebih suka menyendiri daripada berbagi ke teman sendiri. Bagi mereka yang sulit berbagi, ia cukup diam dan menyendiri. Maka dengan menulis semua masalah yang mengganjal di dalam hati melebur dengan sendiri.
Mungkin sebagian orang beranggapan, bahwa menulis membosankan. Namun bagi ku, dengan menulis maka segala kebermanfaatan akan kau temukan. Ingatlah teman, hidup bukan sekadar tentang rasa takut, buanglah rasa itu lalu temukan manis nya ilmu yang kau dapat dari tulisan.
Jadilah guru untuk dirimu,
kuatkan semangat mu
Bulatkan tekad.
Jadilah hero untuk meyakinkan ragu mu
Berdirilah dengan kaki mu.
1.Tentang Rasa
Bersyukur atas kehidupan di hari ini adalah sebuah keharusan, agar menjalani hidup dengan keceriaan. Menulis tentang kebahagiaan ku di hari ini akan menjadi penyemangat untuk ku di hari esok.
Ketika kebahagiaan itu datang, maka abadikan lah. Tulis bahagiamu. Karena rasa syukur harus selalu abadi dan tertanam di relung hati.
Hari ini mungkin mimpi kita sama. Sama-sama bermimpi menjadi orang yang sukses, menjadi orang yang berbahagia dengan hidup tenang.
Maka pilihan ku adalah dengan menulis, mengapa begitu?
Menurut ku dengan menulis hati menjadi tenang dan damai. Sedamai suasana pagi saat berada di kebun teh. Segala keluh kesah, dan rasa gelisah dapat kita ungkapkan lewat tulisan, dengan begitu pikiran akan kembali segar.
Sukses pun akan kita dapat dengan menulis, kunci nya dengan ikhtiar dan sabar tak bertepi.
Maka kita pun dapat merasakan aroma ketenangan dan kesuksesan, selama kita sabar dengan proses yang menghantarkan kita kepada kebahagiaan.
Selama kita berada di bumi yang sama
Izinkan aku memandang mu
Dengan pandangan yang sayu
Berharap kamulah satu-satunya pasangan yang tepat
Merajut hari dengan keikhlasan yang diliputi oleh Rahmat.
(Siti Mahrida)
Teman, siapa sih yang tidak menginginkan kehidupan baik dengan orang yang tepat? Sudah tentu semua menginginkan nya. Aku dan kamu, kita semua berpikiran yang sama.
Hidup dengan kebahagiaan. Dengan orang yang selalu memahami bagaimana keadaan kita, begitupun sebaliknya kita juga harus memahami bagaimana dia memahami keadaan kita.
Menulis pun sama. Kita harus memahami keadaan si pembaca. Apakah dia seorang anak, ataukah dia remaja, atau orang dewasa?
Apakah tulisan kita dapat dipahami oleh mereka?
Jika kamu penulis yang pengertian, maka si pembaca dengan mudah memahami tulisan mu.
Lalu bagaimana dengan diriku?
Apakah aku termasuk seseorang yang pengertian?
Argh diriku.
Aku masih dalam tahap belajar memahami kamu, dengan cara memandang kamu. Bolehkah?
2.Pembiasaan
Sebagian orang memang merasa kesulitan dalam menulis. Sulit dalam mengarahkan maksud dan tujuan kepada si pembaca. Namun, jika kita menulis dengan hati dan perasaan. Juga memperdalam ilmu kepenulisan, maka apa yang menjadi pencapaian kita akan tersampaikan.
Yang seharusnya kita lakukan adalah pembiasaan. Karena jika kita tidak terbiasa maka akan merasa sangat sulit walaupun itu mudah bagi orang-orang yang sudah terbiasa. Jadi yang kita lakukan adalah pembiasaan.
Ayo, bersemangatlah!
Kamu hanya perlu pembiasaan saja. Jadi, nikmati saja prosesnya. Jangan lupa untuk selalu rendah hati.
Bukan tidak ada maksud atau tujuan, masih mencoba menyisipkan sebuah kebaikan untuk setiap kata yang di rangkai. Karena selain bermanfaat untuk mereka yang membaca, menjadi motivasi pula bagi kita yang menulis.
Tujuan serta harapan menjadi modal utama untuk menulis. Harapannya agar mereka yang membaca, memahami apa yang kita tulis. Meresapi setiap kata dan mengambil manfaat apa yang telah kita tulis.
Aku ingin menulis dengan hati, hingga merasuk dalam diri. Membangun harapan dan mencoba menggali potensi.
Teman, harapan apa juga yang kamu inginkan dalam menulis?
Jika aku dan kamu memiliki harapan yang berbeda maka tidak apa. Akan tetapi, jangan berhenti berkarya, dan jangan berhenti berharap.
Karena harapan akan membuat terlaksanya sebuah tujuan. kembangkan lagi potensi mu, kita sama-sama berusaha dengan lebih giat lagi.
Semoga harapan kita mengarah kepada tujuan yang mencapai kepada kesuksesan.
3.Dentang Waktu
Sudah berapa lama kita membersamai ?
Menulis kata demi kata,
Menghitung waktu yang tinggal beberapa saat.
Meski tertatih, jika kamu menikmati maka hilang rasa letih.
Teman, bukankah waktu terus berjalan?
Maka
Jadikan di setiap waktu yang kita miliki menjadi momentum untuk membenahi diri.
Aku biarkan dentang waktu berjalan sesuai poros nya. Hanya saja terkadang kelalaian tak ubah nya menjelma menjadi harimau, menerkam mangsa secepat kilat. Begitupun dengan waktu, ia akan cepat berlalu, tanpa mau menunggu.
Aku ingin menulis dari setiap dentingan waktu. pengharapan ku, agar setiap waktu dipenuhi kebermanfaatn tanpa ke sia-siaan.
Adakalanya ketika kehilangan konsentrasi, pikiran akan kalut, semuanya menjadi semrawut. Maka ketika mendapat inspirasi, tulis.
Cepat ditulis!
Seperti hari ini, seketika mendapat ide. Cepat-cepat aku tulis. Karena buah pikir bagaikan kuda, sudah susah-susah ditangkap eh malah lari, makanya diikat biar tidak kabur. Betul tidak?
Lalu kita ikat ide dengan pulpen dan kertas atau dengan handphone. Sesuka kamu lah, hehe.
Jika tidak dicatat akhirnya bingung, dan semua menjadi buntu. Terhalang oleh pikiran kelu, yang akan terasa kaku. Oleh karena itu, jadilah dirimu segenggam ruang dan waktu untuk peroleh hasil yang membantu. Sukses inspirasi hingga menjadi buku.
Karena ini bukanlah akhir perjuangan kita teman.
Tapi setidaknya kamu telah berhasil menemani hari-hari dengan cerita dan inspirasi yang kau bagi.
Disini kita berbagi bersama, saling menyemangati dan memotivasi, aku akan merindukan hal ini.
Merindu kata yang belum sempat terucap.
Terima kasih telah menginspirasiku teman.
Aku ingin menulis di setiap torehan rindu,
Karena bagiku
Merindumu adalah keharusan yang semu.
Semua berlalu
Dengan menulis tentang mu, akan menjadi kenangan yang abadi untuk ku.
Semoga kamu juga merindukan ku, dengan kata yang membuat diri terpaku. Indah memang, namun satu yang harus kau tahu. Bahwa aku akan selalu mengenang dan mengingat setiap bait yang kau kirim untuk ku Dan aku akan memberikan satu kenangan syahdu. Agar kau selalu ingat bahwa aku menulis untuk mu, agar teobati segala rindu.
Pesan ku,
Teruslah menulis dan berbahagia. Walaupun harus lebih banyak menabung rindu yang terasa menyesakkan kalbu.
4.Finally
Setelah hari-hari berlalu, akhirnya terbiasalah dengan segenap rangkaian kata. Yang berawal dari kebingungan di hari pertama. Seperti aku waktu pertama kali bertemu kamu, kaku dan kikuk gitu, hehe.
Ketidaksempurnaan tertuju kepadaku, karena proses belajar tidak semudah membalik telapak tangan, pun tidak semudah angin meniup dedaunan kering.
Proses belajar itu memerlukan kesabaran, dan sebuah usaha kuat agar mampu bertahan, juga mampu menjaga kesetiaan menulis, hingga kita benar-benar mencintai dan menjiwai proses itu sendiri. Hingga pada akhirnya ketidaksempurnaan itu akan berubah seiring berjalan nya waktu. Ini adalah tugas terakhir ku, jika kau dapati keliru
Maka, maafkan diriku yang hanya menginginkan satu. Yaitu agar semua menulis tentang mereda luka ketika duka menyelimuti kalbu.
Berbahagialah untuk kita semua teman-teman ku.
Tentang Penulis:
Ida lahir di Martapura, Kalimantan Selatan. Ia dilahirkan pada 27 Juli 1996. Mempunyai hobi menulis sejak SD dan bercita-cita ingin mempunyai perpustakaan sendiri di dalam rumah. Ia mengikuti Club menulis KMO Indonesia dan KOMMA.
Untuk lebih mengenal.
Instagram : @Cidahanina
Facebook : SitiMahridha
Email : idamahrida82@gmail.com
teruslah menulis...
ReplyDeletekrna ulun katuju haja membacai...menulis tuhuk ggra otak kd inovatif kaya urang wkwwkwk semangatt adink ...nnti suatu saat pengen ai jdi konsumen bukumu mun beduit labihan wkwkwkwk by ; kaka sanah ππ
Semoga rezeqi kakak lancar dan muluss. Amiin hehe.
DeleteTerimakasih kak cantik ❤❤
Succes ibu lah lawan coretan nyaππππ...menyentuh bnr kata2 nya...jangan menepi bu dpt kritikan yg pedas dan jangan berbangga hati dpt comment yg bagus....maju terus ibu pantang mundurπππ
ReplyDeleteMasya Allah. Terimakasih mamah Aliqaπ
DeleteInsya Allah, selalu bersemangat belajar. Sambil berproses ππ
Yup, Semangat! Semoga tercapai semua cita2 nya π
ReplyDeleteAmin amiin. Terimakasih ππ
DeleteYup, Semangat! Semoga tercapai semua cita2 nya π
ReplyDeleteππ semangatt idaaa, tulisan ny luar biasa menyentuhh π
ReplyDeleteTerimakasih sayang. Mohon doa yaa π
DeleteSuksesss Kaaa π Keren keren tulisannya....... Semangat!!! Semoga tercapai cita-citanya aamiin..
ReplyDeleteAmiinn. Masya Allah. Terima kasih kakπ❤
DeleteSemangat semangat semangaaaaaat, jangan pakai kendooorπ€©π€©π€©
ReplyDeleteGercep yaa hihii. Thankyouu ππ
DeleteSangat bagus tulisannya, semangat ya succes dalam menulis, ditunggu tulisannya lagiππ
ReplyDeleteMasya Allah. Iya ditunggu yaa, mohon doa nya π
DeleteTerimakasiih ❤
Suka dgn tulisannya :")
ReplyDelete*menulis adalah teman tanpa khianat ..
Bener, aq juga suka curhat dgn lewat tulisan , seakan mengurangi apa yg dipendam :") aplg org yg cuek sperti aq , bisa dikatakan introvert .. perlu teman untuk curhat , tp tidak ada keberanian untuk melampiaskan , melainkan hny bisa curhat lwt tulisan , nth it masalah percintaan , suka duka yg terjadi dlm hidup ..hhe jd curhat .. semangat kka dgn karya nya :)
Terus berkaryaa dan tetap semagat
ReplyDelete