Oleh : Nana
Kita pastinya memiliki hobi yang berbeda-beda, namun jika kamu memiliki hobi menulis maka kamu sama denganku. Menulis apapun yang ingin kamu tulis, mulai dari kata demi kata hingga menjadi sebuah kalimat indah memiliki makna. Ada beberapa alasan mengapa aku tetap menulis setiap harinya.
1. Aku Menyukainya
Menulis adalah kegiatan paling menyenangkan bagi seseorang yang menyukainya. Begitu juga denganku. Kita tahu bahwa hal yang kita sukai akan kita lakukan terus menerus. Aku juga melakukannya, aku menulis karena aku menyukainya.
Setiap goresan kata yang tertulis akan memberi kebahagiaan pada setiap maknanya. Menjadikannya sebuah cerita indah tuk dibaca, mungkin sekarang, esok, lusa atau bahkan saat kita tak lagi mengingatnya.
2. Berbagi Rasa
Ketika kamu telah menyukai tulisanmu maka saat itu kamu telah berbagi rasa atas apa yang kamu tulis. Tulisan ialah gambaran rasamu, namun terkadang tidak semuanya seperti itu. Ada saat dimana tulisan itu tidak sama seperti apa yang dirasa, hanya saja kamu ingin menulis atau kamu pernah melihat suatu kejadian tersebut.
Tetapi, sejatinya aku menulis karena aku ingin berbagi rasa kepada pembaca. Tentang rasa bahagia, semoga menginspirasi. Tentang rasa sedih, semoga menjadi pelajaran. Tentang suatu ilmu, semoga melekat dalam pikiran.
Ketika tak ada seseorang yang menerima keluh kesahmu, menulislah dan bagi rasamu.
3. Penyembuh Luka
Luka yang tidak berdarah namun sakitnya menyeluruh dalam jiwa. Luka yang tak pernah ingin ku rasa, tiba-tiba ia ada begitu saja. Dan ini alasan mengapa aku menulis, dengan menulis aku mampu menyembuhkan luka itu. Goresan tinta pada selembar kertas bercerita bahwa lukamu akan sembuh secara perlahan tepat pada waktunya.
4. Abadi
Hal lain yang menjadi alasan mengapa aku menulis karena ia akan abadi. Abadi sepanjang masa, ketika aku lupa akan sesuatu maka tulisan itu mengingatkan kembali. Tentang sebuah cerita usang yang mungkin indah tuk diceritakan.
Kamu boleh lupa namun tulisanmu akan abadi.
5. Menebar Manfaat
Hal penting dari sebuah tulisan ketika ia mampu menebar manfaat bagi setiap pembaca. Menjadi sebuah alasan mengapa aku menulis karena aku ingin setiap pembaca menerima manfaat dari setiap kalimat, memberi rasa bahagia, menghilangkan rasa gundah serta memetik setiap pelajarannya.
Mungkin hanya sedikit kalimat yang tertulis tetapi aku ingin setiap untaian kata demi kata memiliki ribuan makna.
6. Menambah Ilmu
Menulis bukan hanya tentang berbagi kehaluan dan ketidakpastian. Lebih dari itu, pengalaman yang berarti, ilmu yang diperoleh serta kemampuan yang terus diasah. Dengan menulis, aku mendapatkan ilmu lebih banyak. Menorehkan setiap kata membuat ku mencari tahu banyak arti tentang sesuatu.
Dengannya, ilmu semakin bertambah dan pastinya memperoleh banyak manfaat.
7. Menemukan Teman Baru
Tak bisa dipungkiri, menulis akan membawa kita pada orang-orang baru yang akan menjadi teman. Teman yang memiliki tujuan sama, kegemaran sama dan pastinya sama-sama ingin belajar. Mereka akan mendukung kita, membaca setiap tulisan dan memberi saran tuk setiap kata.
Aku sudah merasakannya, dengan menulis aku telah menemukan teman-teman baru. Meski tidak pernah bertemu namun selalu bertemu dalam setiap tulisan.
8. Menenangkan Hati dan Pikiran
Ketika hati dan pikiran sudah tak seirama, maka saat itu aku menulis. Menulis segala keresahan dan kegundahan, maksud agar hati dan pikiran menjadi tenang. Seperti halnya bercerita kepada seseorang yang terpercaya, maka setelah itu hati akan merasa tenang dan menjadi lega.
Begitulah mengapa menulis begitu penting bagi diriku. Untuk kamu yang sedang membaca tulisan ini, maukah menjadi temanku?
9. Menjalin Silaturahmi
Tanpa disadari atau tidak, menulis akan menjalin silaturahmi kepada setiap insan. Terutama, keluarga. Tuk sekadar bertanya kabar, mengucapkan selamat, atau hal lainnya. Meski tidak bisa bertemu secara langsung, aku bisa menulis kata-kata manis kepada mereka, mengungkapkan rasa rindu yang mendalam.
Ketika waktu dan keadaan tidak mendukung, aku akan mengirim beberapa kata agar tetap berhubungan dengan mereka yang tersayang.
10. Melantunkan Doa
Selain meminta pada Sang Pencipta tentang doa dan harap, seringkali doa tersebut aku rangkai indah dalam sebuah kertas. Ditulis rapi seindah impian yang ingin dicapai serta dibalut warna penuh hangat.
Menulis sebagai lantunan doaku, berharap suatu saat nanti doa tersebut menjadi nyata dan dapat dirasa.
Semoga kamu tetap semangat dalam menulis ya.
Buluh Rampai, 08 Agustus 2020
TENTANG PENULIS
Penulis bernama lengkap Ratna Kumala Sari, lebih akrab dipanggil Nana. Lahir di Hutanopan, 11 Oktober 2000. Penulis dengan tubuh mungil dan senyum manis di bibirnya memiliki hobi menulis dan membaca. Penulis dapat ditemukan melalui akun instagramnya @ratnakumalasr_.
Post a Comment