Tak Direncanakan, Berujung Kenyamanan



Oleh : Isni Sestila Pasah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Menulis, adalah sebuah aktivitas yang tak sengaja dilakukan oleh seorang "aku", kemudian berubah jadi kebiasaan lantas berujung kenyamanan. Entah darimana semua ini berasal, tapi nyatanya memang kini aku terlanjur jatuh cinta, iya… pada menulis. Dan ini, ku sertakan beberapa hal yang barangkali jadi sebuah "jawaban" untuk beberapa "mengapa" yang dilontarkan oleh sesiapa saja yang penasaran terhadap aku dan duniaku, menulis.

Pertama : Self Love

            Aku adalah seorang anak yang cenderung tak mudah menceritakan perasaan dengan lisan pun jika dipendam terus akan menghadirkan ketidak nyamanan. Aduhai, bingung kan?

Maka menulis adalah salah satu bentuk "mencintai diri sendiri" bagiku. Karena tak akan ada yang benar-benar peduli selain diri sendiri. Dengan menulis aku bisa berekspresi senyaman-senyamannya, bercerita tanpa berucap dan tak mesti menunggu sesiapapun sebagai wadah curhat. Terima kasih jemari, sudah mau menulis untuk bentuk cinta diri sendiri. Aku suka menulis dan dengan menulis aku bahagia.

Kedua : Berbagi Cinta

            Dan ini, adalah alasan lain seorang "aku" untuk menyukai dan menghuni dunia menulis. Meski tak sebagus dan sehebat tulisan para ahli, tapi aku selalu berdoa dan berupaya semoga setiap tulisan yang aku cipta bisa membawa manfaat dan tentunya "cinta". Tak mesti banyak-banyak, terpenting yaitu kadar ikhlas dan tulus didalamnya yang harus disertakan banyak-banyak. Karena apa yang dibuat dengan hati maka akan sampai kepada hati pula. Dan semoga, para pembaca tulisan ku yang tak seberapa ini merasakan pembagian cintanya melalui tulisan-tulisan ini. Aamiin paling dalam dan serius. Semoga bermanfaat.

Ketiga : Untuk Dicintai

            Selain mencintai diri sendiri dan berbagi cinta maka alasan "aku" selanjutnya yaitu untuk dicintai. Meski tak melulu ada yang cinta atau mencintai balik, tak apa. Aku menulis untuk dicintai oleh sesiapa saja yang mau, yang tak mau tak jadi masalah. Dicintai karena ketulusan itu punya kesan yang hebat, bisa beri energi tangguh untuk kembali disebar kepada yang lain. Kalau masalah yang tak suka dan membenci, itu akan selalu ada. Semulia Rasulullah saja punya haters apalah aku yang serbuk marimas ini? Tapi sekali lagi, itu bukan penghalang. Aku disini, tetap menulis untuk sesiapa saja yang mencintai setiap tulisan ku. Sekalipun itu hanya diriku sendiri. Kalau dibalas cintanya, Terima kasih.

Keempat : Memelihara Kenangan

            Dalam setiap rentang kehidupan manusia, tak akan ada satu pun yang terjadi tanpa alasan bermakna. Sedari rahim sampai liang lahat. Semua proses berjalan sesuai alurnya. Maka, dalam tiap-tiap hal yang ada pasti akan miliki kesan yang hebat karena bersejarah pernah terjadi. Sekian banyak yang hadir, tak semua bisa diingat dengan sempurna. Otak manusia terbatas, untuk ingatan singkat hanya bisa menampung sekitar 7 unit saja. Dan dengan menulis, adalah caraku mengabadikan ingatan yang terbatas sebagai bentuk memelihara kenangan. Merawat dengan baik, menyusun rapi dan dibaca sewaktu rindu menggebu-gebu.

Kelima : Mengabadikan Kamu

            Mencatatkan tiap kata pada tulisan, akan jadi sebuah cara untuk mengabadikan kamu. Bukan hanya yang dicinta, disuka, dikagumi atau disayangi. Semua "kamu" bisa aku abadikan melalui tulisan. Sekalipun kamu-kamu yang merendahkan. Mereka abadi, bukan untuk jadi pengingat dendam, bukan. Tapi mereka abadi, untuk jadi semangat ku membuktikan. Bahwa yang direndahkan tak bisa apa-apa, insyaAllah dengan se-Izin Allah... akan menghasilkan bukti nyata. Memberi suatu yang berguna. Walau dengan goresan kata-kata tak seberapa. Pun, kamu yang jadi tokoh disetiap kisah renjana-ku. Kamu abadi pada buku kehidupan seorang aku, walau pelik dan hanya separuh.

Keenam : Bermanfaat (Menjadi sebaik-baiknya manusia)

            Aku memang bukan sesiapa, tak miliki daya apa-apa. Aku adalah seorang manusia yang menghamba. Kalau bukan karena kasih dan sayang-Nya, maka tak akan berpijak kaki ini. Sebagai manusia yang sadar akan banyak ketidakmampuan, lantas aku punya satu mimpi besar, menjadi sebaik-baiknya manusia. Menjadi manusia bermanfaat untuk manusia lainnya. Maka, aku memilih jalan menulis sebagai satu jembatan mewujudkannya. Mencatatkan segores ilmu ke dalam tuangan kata. Entah siapa yang membacanya, tapi semoga bawa makna baik dan manfaat. Sejatinya aku hanya perantara, pemilik hakiki tetaplah Dia. Sang Pemilik Semesta.

Ketujuh : Biar Sibuk (Menyibukkan Diri)

            Bukan karena kekurangan kegiatan makanya mencari yang lain agar sibuk, alhamdulillah aku punya segudang aktifitas yang memang harus dilalui dari hari ke hari. Meski ya tidak besar-besar sekali gudangnya tapi cukup untuk sekedar memusingkan kepala. Dengan menulis, aku bisa menambah jadwal kepusingan. Tapi pusing yang disuka, pusing yang justru sengaja dibuat. Pusing memikirkan tema, judul bahkan isi tulisan. Tapi aku menikmati setiap prosesnya dengan khidmat. Menyibukkan diri juga jadi senjata pilihan untuk bisa melupakan dia. Iya dia, dia yang kemarin ada tapi kini memilih pergi tanpa kembali. EH

Kedelapan : Berekspresi Senyaman-nyamannya

            Seperti kalimat dalam alasan di hari pertama, yaitu "berekspresi senyaman-nyamannya" jadi poin alasan selanjutnya mengapa aku memilih untuk menulis. Kalau bercerita dengan lisan punya banyak batasan, maka menulis adalah jalan berekspresi yang paling nyaman karena tidak "seketat" pilihan yang lain. Berucap akan hilang, tulisan akan abadi. Itulah salah satu istimewanya jalan menulis. Meski kelihatannya "longgar", menulis juga pakai adab dan sopan santun kok. Yang pasti, semua tulisan harus bisa bawa manfaat dan kebaikan agar terus keabadiannya tidak sia-sia. Dengan menulis, cerita tersampaikan walau tanpa suara. Dan ini, senyaman-nyamannya bagiku.

Kesembilan : Ada yang Menunggu

Awalnya, tidak ada. Kemudian, satu per satu respon positif datang dan jadi energi baik penyemangat tersendiri untukku. Yang tak suka pasti ada, tapi fokusku pada mereka yang suka. Beberapa orang bahkan membagikan ulang tulisanku dan rasanya, amat manis sekali! merasa tersanjung atas dukungan semacam itu. Saat tidak ada tulisan baru atau tak mau menulis, beberapa diantaranya berucap kalau mereka menunggu-nunggu. Bahkan tak sedikit yang menghubungiku

"Aku nunggu tulisanmu nih"

"Yuk semangat nulis"

dan lain-lain. Maa syaa Allah tabaarakAllah, terima kasih ya para penunggu tulisanku. Terus semangati dan dukung aku, kita tulis kebaikan banyak-banyak. Insyaa Allah

Kesepuluh : Terlanjur Cinta

Sesuatu yang dilakukan karena cinta, insyaAllah akan menghasilkan sesuatu yang berlumur cinta pula. Sama seperti kebaikan, balasannya pun adalah kebaikan. Meskipun dilakukan tanpa sengaja, tapi aku terlanjur cinta. Kini, semua terlaksana dengan sungguh dan tulus hati. Sekali lagi aku terlanjur cinta. Maka, semoga keterlanjuran ini bisa datang lebih dalam lagi. Dengan cinta dan kasih yang terus tercurah sampai kepada para pembacanya. Walau tak saling mengenal, semoga cinta yang terlanjur ada bisa jadi jembatan untuk saling bersaudara. Dari ku, untuk hari kesepuluh, ini bukan akhir tantang menulis tapi awal dari pembiasaan menulis. Terima kasih, kita semua berhasil. Selamat para pejuang aksara.

 

Maka diatas ini mungkin yang dinamakan alasan mengapa aku menulis, tidak dipungkiri akan selalu ada alasan-alasan baru kelak hari yang akan hadir. Tapi sejauh ini, sekian punyaku dan ku ucapkan banyak terima kasih sudah sedia baca sampai sini.

Bogor, 27 Juli – 05 Agustus 2020

 

Tentang Penulis :

Seorang gadis yang meretas dibulan September'00, sulung yang mencintai ice cream strawberry. Manusia yang menghamba, bukan sesiapa. Berharap dengan menulis bisa bawa manfaat bagi sesama. Setiap menusia punya jodohnya, maka setiap tulisan juga ada pembacanya. Aku ingin abadi dengan menulis. Aku ingin dikenang dengan karya yang baik. Bismillah.

Share:

25 comments :

  1. MasyaAllah, semangat terus berkarya🥰

    Silakan mampir ke tulisanku juga yaa🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maa syaa Allah... terima kasih kak, semangat jugaa🥰🥰🥰

      Delete
  2. Ada motivasi lebih ketika tulisan kita dinanti

    ReplyDelete
  3. Masyaallah Tabarakallah Semangat Terus Isni Untuk Karya-Karya Terbaiknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maa syaa Allah, terima kasih Hani!🥰🥰🥰 insyaAllah...

      Delete
  4. Hai kak, semoga kita selalu semangat untuk terus berkarya💪🔥
    Jangan lupa mampir ke tulisanku yaa😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai kak, maa syaa Allah... terima kasih kak🥰

      Delete
  5. Masyaa Allah. 😀

    Semangat berkarya, Kaaak. 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maa syaa Allah tabaarakAllah, terima kasih kak🥰

      Delete
  6. MasyasAllah kak isni kuuuu, cantik dan ceria. semangatttt yowww 💙💙💙💙💙

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maa syaa Allah tabaarakAllah, terima kasih banyak ya kamu🥰🥰🥰 begitupun kamu, semangat teruuusss, BaarakAllahu fiik🌻❤️❤️❤️

      Delete
  7. Rawatlah cinta itu dengan hati, maka kamu akan selalu terjaga selamanya,, semangat y dek😘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maa syaa Allah, terimakasih kak😍🥰❤️❤️❤️

      Delete
  8. MasyaAllah, dalam sih ini .
    Semangat kak 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maa syaa Allah🥰terima kasih ya kak, semangat juga untuk kita semuaa🤗✨

      Delete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis