Pertama
"Menuangkan Ide."
Ide/idé/ dalam KBBI V
1.n. rancangan yang tersusun di dalam pikiran; gagasan; cita-cita: ia mempunyai—yang bagus, tetapi sukar dilaksanakan.
Menuangkan Ide berarti mengemukakan; menuliskan gagasan-gagasan yang berada dalam pikiran ke dalam sebuah bentuk tulisan.
Informasi-informasi yang kita dapatkan bisa kita olah, lalu kita tuangkan kembali dalam bentuk tulisan itu sendiri, dengan gaya dan karakter diri sendiri.
Apalagi jika orang-orang sepertiku yang (terkadang) sulit untuk menyampaikan informasi atau gagasan dengan baik.
Menuangkan Ide bisa melatih otak dan pikiran agar cekatan dalam menangkap informasi. Menuliskan hal-hal yang dianggap penting atau istimewa.
Dengan begitu, kita dapat menyimpan hal-hal berharga dalam hidup kita, dengan mengabadikannya dalam bentuk tulisan.
Kedua
"Mengekspresikan Perasaan."
Mengekspresikan dalam KBBI V
v mengungkapkan (gagasan, maksud, perasaan, dan sebagainya.)
Dengan menulis aku bisa mengekspresikan perasaan yang sedang aku rasakan.
Pernah gak kalian merasa sangat bahagia?
Atau perasaan sangat sedih?
Galau? Bahkan sampai pusing?
Pasti pernah kan!
Aku sangat sering merasakan yang namanya "Moody." Perasaan yang sedang bahagia lalu tiba-tiba berubah menjadi perasaan sedih.
Dan satu-satunya cara untuk mengekspresikan perasaan yang sedang dirasakan yaitu dengan menulis. Karena aku bebas mengekspresikan perasaan apapun dalam tulisan.
Galau? Nulis.
Bahagia? Nulis.
Capek? Nulis.
Bete? Nulis.
Kadang sedikit apapun tulisan ketika kita sedang moody bisa menjadi hiburan ketika dibaca setelah perasaan kita sudah kembali normal.
Ibarat lagi bahagia, tulisannya cinta-cintaan.
Lagi sedih, tulisannya galau-galauan.
Tulisan tidak pernah berkhianat bukan?
Tapi serius, setidaknya ketika kita mengekspresikan perasaan dalam bentuk tulisan, kita bisa punya referensi hidup kita sendiri.
Bagaimana kita mengatasinya, bagaimana kita mencegahnya, dan bagaimana cara kita mengendalikan emosi perasaan kita sendiri.
Maka dari itu, aku menulis untuk mengekspresikan perasaan.
Ketiga
"Menuliskan Hal-hal Penting."
Siapa yang sewaktu kecil pernah mempunyai buku diary?
Aku?
Kamu?
Kita?
Dulu, waktu masih sekolah aku juga punya buku diary!
Di dalam buku itu, aku sering menuliskan hal-hal yang anggap penting.
Bukan hanya jadwal yang akan dikerjakan, bukan cuman perasaan yang sedang dirasakan. Tapi dalam buku diary itu juga aku menuliskan hal-hal yang aku anggap penting.
Bahkan sampai sekarang, cuman bedanya sekarang bukan dalam buku diary.
Aku sering menulis mengenai pengeluaranku selama kuliah. Menuliskan pemasukan yang diberi oleh orang tua, atau keluarga.
Sudah macam anak akuntansi saja, ya?
Tapi, dengan begitu aku jadi tau, pengeluaranku (misal) tahun 2015 pengeluaranku selama satu tahun berapa, 2016 berapa, 2017 berapa. Dengan begitu, aku bisa jadi lebih hemat dalam menggunakan uang.
Kenapa begitu? Agar aku punya referensi gambaran tentang hidupku di masa depan. Ketika aku menjadi orang tua, aku bisa lebih dari itu.
Selain itu, aku juga menuliskan kejadian-kejadian setiap harinya. Bukan karena aku pelupa, tapi aku senang jika menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Contoh :
Hari ini, tanggal 29 Juli 2020 aku pergi bersama teman-temanku ke tempat yang aku sukai, "gramedia."
Diatas ini contoh ya, tapi aku senang aja. Karena dengan begitu aku jadi tau kalo ternyata aku banyak diam di rumah.
Karena aku senang mengingat, maka dari itu aku menulis.
Keempat
"Menambah Ilmu."
Sadar enggak sih dengan menulis kita bisa menambah ilmu?
Proses menulis tidak akan terlepas dari proses membaca. Baca-tulis.
Sadar enggak sadar jika kita sering menulis, proses menulis itu sendiri akan kita dapatkan.
Jika kita sering berlatih menulis skill kita pasti akan bertambah.
Entah itu dalam memperbanyak kosa kata, melatih kemampuan menganalisis, melatih daya ingat dan kemampuan berbahasa, penulisan yang benar sesuai PUEBI atau EYD, juga diksi-diksi yang kita tau bakal lebih banyak karena proses baca-tulis itu sendiri.
Orang yang sering menulis pasti ajan berbeda dengan orang yang jarang menulis. Dan hal itu dapat terlihat dalam bahasa yang digunakannya.
Karena aku ingin ilmuku bertambah, maka dari itu aku menulis.
Kelima
"Menghilangkan gabut."
Siapa yang sering merasakan gabut? Atau bosan?
Padahal kerjaan banyak?
Aku?
Kamu?
Kita?
Aku sering sekali merasakan gabut, kalau lagi gabut alangkah lebih baik waktunya digunakan untuk menulis.
Dengan menulis setidaknya kita bisa menghasilkan sebuah tulisan. Tulisan tersebut bisa menjadi sebuah karya, jika kita bisa mengemasnya dengan baik.
Terkadang juga bingung harus ngapain kalau lagi gabut, dan satu-satunya yang terlintas dalam pikiran yaitu menulis.
Menulis apapun. Pelajaran, masalah perasaan, emosi, harapan, suka dan duka, cita-cita, atau bahkan Cuma sekedar curhat-curhat keluhan biasa.
Aku sangat senang ketika halaman-halaman dalam buku berisikan coretan-coretan tulisanku.
Karena aku sering gabut, maka dari itu aku menulis.
Keenam
"Ingin didengar."
Siapa yang merasa bahwa dirinya bawel?
Atau selalu ingin bercerita?
Ya! Aku termasuk dalam salah satu di antara banyaknya orang yang seperti itu.
Tiap kali bercerita, aku pasti ingin selalu didengar.
Tapi terkadang tiap orang itu beda-beda.
Ada orang yang memang pendengar yang baik.
Ada juga orang yang terlihat cuek, tapi mau memberi solusi.
Atau bahkan orang yang sama sekali tidak bisa diajak bercerita.
Kadangkan bingung juga, karena enggak selalu keluh kesah bisa kita ceritakan pada orang lain.
Nah! Salah satu solusinya yaitu dengan menulis.
Aku bisa meluapkan semua masalah yang ingin aku ceritakan pada tulisan.
Karena aku adalah orang yang selalu ingin didengar, maka dari itu aku menulis.
Ketujuh
"Perjalanan hidup."
Perjalanan hidup merupakan serangkaian kegiatan, atau hal-hal yang dialami semasa kita hidup.
Dalam perjalanan hidup tentu pasti akan ada banyak hal yang harus diperjuangkan.
Dengan menulis, kita bisa mengabadikan perjalanan hidup kita dalam bentuk tulisan.
Dimana, tulisan perjalanan hidup kita bisa memberi gambaran sejarah dam referensi dalam kehidupan.
Karena aku ingin mengabadikan pelajaran hidupku, maka dari itu aku menulis.
Kedelapan
"Menyimpan kenangan."
Menulis untuk menyimpan kenangan. Tulisan bisa menjadi memori untuk diingat di masa depan.
Hal-hal yang kita tulis tentu akan menjadi kenangan yang abadi.
Entah itu hal yang membahagiakan, atau hal-hal yang menyedihkan.
Namun aku percaya, setiap hal adalah kenangan.
Bisa jadi, di masa depan kita cepat lupa, atau hanya mengingatnya samar-samar. Namun ketika kita membaca kembali sebuah tulisan, tentu memori otak kita bisa mengingatnya walau hanya sebagian ataupun sedikit.
Maka dari itu aku menulis untuk menyimpan kenangan.
Kesembilan
"Mengasah Otak."
Menulis untuk mengasah otak. Benar atau benar?
Jika kita sering belajar menulis, tentu akan mengasah otak. Pernah enggak ketika kita mau mengarang sebuah karya, baik itu puisi maupun prosa, tentu saja kita akan mengalami proses berpikir bukan? Nah proses tersebut merupakan bagian dari mengasah otak.
Ingat, bukan hanya menghitung matematika, statiskika, atau akutansi saja ya kita berpikir.
Tapi mengarang sebuah tulisan juga tentu saja menggunakan proses berpikir.
Karena aku ingin selalu mengasah otak, maka dari itu aku menulis.
Kesepuluh
"Istiqamah."
Alasan kesepuluh aku menulis, aku ingin menjadikan diriku istiqamah dalam menulis.
Aku ingin agar bisa konsisten dan terus melanjutkan menulis.
Karena aku sadar, bahwa dengan menulis aku bisa banyak belajar.
Banyak alasan yang mendorongku untuk menulis, karena setelahnya, setelah aku bisa istiqamah dalam menulis aku bisa mendapatkan lingkungan dan teman-teman yang luar biasa mendukung jalanku menulis.
Setelah aku bisa belajar istiqamah dalam menulis, aku menjadi tak pandang bulu untuk berteman. Entah itu anak kecil, orang dewasa, kakak-kakak, teteh-teteh, Ibu-ibu, dan semuanya.
Ada banyak hal yang bisa dipelajari.
Aku ingin terus istiqamah dalam menulis, karena aku mempunyai cita-cita setelah itu.
Aku ingin menjadi seseorang ketika tulisan-tulisanku bisa membuka pemikiran, dan hati nurani.
Aku ingin tulisanku dibaca oleh banyak orang. aku ingin dengan keistiqamahanku dalam menulis bisa membawaku selalu dalam kebaikan.
Aku ingin mengubah peradaban menjadi hal-hal yang penuh kebaikan.
aku ingin cita-citaku ini tercapai, maka dari itu aku istiqamah dalam menulis.
Cianjur, Jumat 07 Agustus 2020
Ane Ainun Nurlaela
Ih mantap gini doi akuu
ReplyDeleteHai, Kak terus semangat, ya.
ReplyDeleteAlangkah baiknya kalau point-nya di-bold supaya lebih terlihat jelas.
Yuk, mampir di karyaku.
PERBINCANGAN AKSARA oleh Iis Muala Wati
Semangat selalu smg tercapai cita-citanya. Salam
ReplyDeleteSudah bagus,, hanya kurang rapih sedikit
ReplyDeleteBagus Kak, terus semangat berkarya😊
ReplyDeleteMampir juga yu ke tulisan saya☺
Semangat ya.. Jangan lupa mampir di Dibalik Deretan Kata oleh Musyorafah
ReplyDeleteMantap, semangat kakak...
ReplyDeleteMantaaap, terus lanjutkan dan semangaaat.
ReplyDeleteSemangat beb! Yukk terus berkarya 😉 supaya bisa menginspirasi banyak orang juga menambah wawasan lebih luas lagi! 🙌
ReplyDeleteSumangettt teteh, jngan cepet puas, harus belajar teruss. Fighting
ReplyDeleteSemangat teteh terus menulis teh💪
ReplyDeleteMantapp teh, ttep smngat yaa 😚
ReplyDeleteMasya Allah, mantap teteh, sumanget nulisnya teh🤗
ReplyDeleteahhh kerennn bangettt, semangat terus berkarya😘😘😍
ReplyDeleteSemangat beb yuhuuu
ReplyDeletesemangat teh anekuuu💕💕💕💕💕
ReplyDeleteKerennn, semangat yaaa💞
ReplyDeleteMantap sekali kakaaaa, semangaat selalu!😍
ReplyDeleteMantap sekali kakaaaa, semangaat selalu!😍
ReplyDeleteSemoga Allah selalu menyertai hari2 mu🖤
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMaa Syaa Alloh sangat bermanfaat😍 semangat selalu author terus menginspirasi banyak orang🥰💪🏻🔥
ReplyDeleteMantap, semangat syg
ReplyDeleteKerennn!! Semangat terus sahabat surga💕
ReplyDeleteBismillah, semangat selalu aneku🤗🤗🤗
ReplyDelete