SEMUA ORANG (HARUS) BISA MENULIS

Tapi itu sulit, 'ndak bakatku, ndak keren. 


Adalah beberapa penolakan yang timbul setelah baca judul di atas.

Padahal seperti yang kita ketahui, kehidupan tak bisa dipisahkan dari TULISAN. Coba, deh! Nengok kanan ada tulisan merk kulkas. Nengok kiri ada tulisan daftar menu. Nengok ke belakang ada iklan. Nengok ke depan ada tulisan, 'BAYAR DULU BARU MAKAN!' J

Nah, hal ini menunjukkan bahwa menulis juga sepenting membeli nasi. Asal niat dan baca 'bismillahirrohmaanirrohiim', kita semua bisa menghasilkan tulisan-tulisan keren.



Coba bulatkan tekad seraya membaca beberapa alasan mengapa semua orang harus menulis. Letakkan dulu piringnya, 'stay focus' yaa!

 

1. BERMANFAAT

Sebuah tulisan tercipta tiada lain hanya untuk kebaikan. Jangan sampai tiap huruf  justru memberatkan hisab penulisnya pada Yaumil akhir kelak. Hanya karena kemudharatan di dalam tulisan tersebut. 

 

Minimal penulislah yang bisa mengambil manfaat dari tulisan yang dihasilkan.  Karena itulah, walaupun sedikit, penulis harus menyampaikan kemuliaan. Baru ketika tulisan tersebar, banyak yang membaca, manfaat akan tersampaikan pada orang lain. Alangkah beruntungnya dia, saat tiap kosakata bisa jadi bukti bahwa dalam hidupnya, penulis telah menyebarkan hal bermanfaat. Ketika pembaca mengalami perbaikan sikap, bayangkan betapa banyak aliran pahala untuk penulisnya. MasyaaAllah.

Sudah, tinggalkan saja keburukan dan segala macam hoax. Yang baik lebih banyak. Hadits diserat dengan tujuan memperbaiki umat. Pujangga jaman dulu bersungguh-sungguh menulis untuk menghasilkan tulisan yang bisa memperhalus qolbu. Sastrawan&penulis pun melanjutkan estafet dengan menyampaikan kebaikan agar tercipta kebijaksanaan.

Maka, dengan menulis kita sedang merangkai kebaikan untuk disampaikan dengan sebaik-baiknya. Sehingga tulisan jadi ladang pahala seluas-luasnya.

 

2. MENGASAH SIKAP HATI-HATI

Nulis saja dulu, abaikan kaidah. Itulah tips mudah menulis. Alirkan dulu apa yang di dalam otak, tanpa banyak berfikir tulisan kita sudah baik atau belum. Baru setelah selesai bisa diedit.

Namun, sebelumnya ternyata ada proses penting. Yang membutuhkan sikap hati-hati, tidak sembrono. Yaitu memilih ide. Gagasan harus dipastikan benar sesuai norma atau aturan yang ada. Sehingga tak asal njeplak yang berujung jadi hoax. Darimana datangnya ide? Simak saja tulisan ini sampai akhir, ya!

Maka, hasil akhirnya tulisan jadi kuat. Bisa makin bermanfaat. Pertama kali pasti untuk penulisnya. Agar semakin terbiasa meniti dengan hati-hati. Bila akhirnya ada pembaca yang tidak sepakat, dia bisa berpendapat.

 

3. MENINGKATKAN KEDISIPLINAN   

Oprah Winfrey mengharuskan dirinya membaca satu buku dalam satu pekan. Bill Gates membaca 50 buku sebulan. Itulah dua tokoh dunia yang mendisiplinkan diri untuk membaca.

 

Sedangkan, hampir semua penulis hebat, punya rutinitas yang mendukung aktivitas menulisnya. Semisal, sehari mereka meng-HARUS-kan menulis/membaca berapa lembar/ selama berapa jam. Mereka mendisiplinkan diri, untuk meningkatkan kualitas karya. 

Selain itu, jika sudah nyemplung ke dunia ini, anda akan kenal dengan istilah 'deadline' dan 'aturan menulis'. Jika kita sedang ikut event menulis atau lomba berhadiah jutaan, kita harus disiplin mengatur waktu. Agar tak telat mengirim karya. Ada pula aturan tata letak dalam menulis. Berapa banyak kata atau halaman, pakai font jenis apa, batas kanan kiri berapa, harus dipatuhi supaya naskah kita bisa diterima penerbit.

 

4. MUDAH MENGEKSPRESIKAN PERASAAN

Memang cinta itu indah jika terbukti dalam tindakan tapi sungguh istimewa jika dikatakan. Sayangnya, kadang susah menyatakan. Apalagi saat marah/sedih melanda lalu.

Namun, ketika ego diri terus kukuh menutupi seperti itu, masalah akan semakin besar. Harus segera diselesaikan!

Cobalah menulis. Segera salurkan segala rasa. Biarkan ujung pena atau kursor anda, mewakili mulut menuangkan semua cerita. Jangan berhenti sampai lelah menghampiri. Sampai hati menjadi lega.

Jika perlu menyampaikan pada orang lain, berikan saja surat itu. Sembunyi-sembunyi atau sebaliknya. Walhasil hubunganpun semakin membaik.

           

5. MENASIHATI DENGAN RAPI

Daripada panjang lebar memberi nasihat secara lisan. Atau berlama-lama menegur orang-orang terkasih, cobalah dengan menuliskan sesuatu untuk mereka.

Misalkan pada anak-anak. Berimajinasilah dengan liar seperti kebiasaan mereka lalu masukkan norma-norma kehidupan yang luhur. Kemudian bacakan saat menjelang tidur. InsyaaAllah nasihat akan mudah masuk ke dalam hati mereka.

Begitu pula pada level usia lainnya. Cukup kenali karakteristik mereka, ramu dengan nasihat serta solusi atas permasalahan mereka. Bubuhi dengan ekspresi cinta, dan... Hopla! Sajikan tulisan anda!  

Nah, daripada susah-susah menulis, mengapa tidak langsung saja menyediakan buku, biar mereka sendiri yang membaca? Itu juga baik. Namun tidak selamanya apa yang kita hadapi dan perlukan, sudah tersedia di buku-buku yang beredar di pasaran.

Toh tulisan itu spesial kita buat untuk mereka. Pastilah hasil akhirnya juga istimewa.

 

6. SEMAKIN RAJIN DAN PEKA MEMBACA

Kalau mau menulis kudu membaca. Karena bahan bacaan mempengaruhi kebijaksanaan dan gaya menulis kita. Semakin banyak novel humoris yang dibaca, akan lebih mudah membuat seorang pemarah rajin tertawa. Hingga saat dia diminta menulis, tulisan ringan akan dihasilkan. Pembacapun bisa mudah larut dan tak sadar menyerap manfaat tulisan.

Selain itu, ketrampilan membaca bukan saja tentang mengeja,  i-en-i-INI,be-u-BU-de-i-DI-BUDI. Namun juga tentang menelisik situasi yang ada. Mentadabburi apa yang ada dan terjadi di sekitar.

Nah, bagi anda yang sering mengeluh miskin ide, inilah caranya. Sering-seringlah membaca buku, menonton film, traveling, silaturrahim. Apa yang telah dibaca dan diamati akan menambah ide/wawasan dalam tulisan.

Nyalakan tombol 'fokus' dan matikan tombol 'sotoy' untuk lebih mudah mendapatkan informasi yang barangkali bisa dikembangkan jadi tulisan. Lalu sesegera mungkin tuangkan dalam bank ide. Apa tuh, bank ide? Bukan bang Edy penjual cilok favorit anda loh, ya!

 

7. BANK IDE

Sudah membaca, mendengarkan, mengamati, ternyata sekejap kemudian informasi itu hilang dari ingatan. Pantaslah jika shahabiyah Ali bin Abi Tholib mengatakan, 'Ikatlah ilmu dengan menulis.

Kita bisa menuliskan segera, informasi yang telah kita dapatkan. Hasil rekaman tersebut di lain waktu bisa dilihat lagi. Itulah manfaat bank ide.

Tabungan di dalamnya membuat kita mendapat konsep ide lebih baik. Tiap detil informasi tak ada yang terlupa. Setelahnya, segera kembangkan dan raciklah menjadi tulisan baru, yang siap dibaca. Dipetik manfaatnya oleh pembacanya.

 

8. MEMPERPANJANG USIA

Apa yang terjadi sekarang akan jadi kenangan kelak. Segala perjuangan dan pencapaian hari ini butuh prasasti/bukti di waktu mendatang.

 

Kisah-kisah lama masih bisa dinikmati meskipun penulisnya sendiri telah tiada. Generasi selanjutnya mengenal penulis melalui olah pikir dan rasa mereka. Ibarat kata, penulis memperpanjang hidupnya dengan karya yang melegenda.

Maka jangan lupa pula, berbuatlah yang baik. Berikan kemuliaan dalam tulisan. Agar kita semakin lama menebar manfaat.         

 

9. MEMPERTEBAL DOMPET

Writerpreneur menjawab keresahan bahwa profesi penulis tak bisa kaya. Duduk diam mengetik/membaca kesannya tak bisa menghasilkan uang.

Padahal tidak. Penulis (writer) yang memiliki jiwa berbisnis (enterpreneur) bisa mengubah karyanya menjadi pundi-pundi uang. 

Royalti&beli putus, adalah jenis materi yang diterima penulis ketika mencoba menggandeng penerbit untuk 'menjual' karyanya.

Lihat juga banyaknya bayaran seorang ghostwriter tokoh-tokoh ternama. Tak sedikit pula content writer,blogger,translator, freelance writer yang kaya setelah sukses menawarkan kemampuan menulis untuk pihak lain.

Asal mau terus mengasah diri agar karya kita berhasil diterima pasar, insyaaAllah rejeki makin tebal. Tak hanya itu,manfaat tulisan juga tersebar makin luas.

 

Bagaimana? Masih ragu untuk mulai menulis? Hmm... Mungkin anda memang butuh makan dulu!           

 

 

 

Jember (27 Juli-5 Agustus 2020)

 

 


Eva Ariyani Muhadi

Adalah seorang ibu yang hobi membaca dan menulis sejak usia belia. Dia menancapkan harapan untuk bisa menjadi penulis yang mumpuni. Maka selalu bahagia, terus belajar, dan bersemangat bermanfaat adalah semboyan hari-harinya! Bersyukur, beberapa buku telah disusun bersama teman-teman penulisnya dan diterbitkan oleh penerbit mayor.

Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis