Manusia Bumi
Sama halnya dengan memasak, menulis juga memerlukan bumbu pelengkap sebagai penyedap agar sebagus apapun cover dan dan isinya tidak hambar dan nikmat untuk dibaca.
Berikut resep rahasia sedap menulis:
1. Sehat dengan Menulis
Tidak semua yang ada di dunia,diri bahkan hati mampu diekspresikan dengan suara. Ada satu,dua dan beberapa hal begitu sensitive oleh telinga. Penolakan misalnya,tentu tidak mudah menerima. Akan lebih menyakitkan apabila terdengar daripada terbaca.
Aku tidak tahu kapan mula aku bercinta dengan permainan aksara. Meski dengan menulis cukup terikat oleh aturan tata bahasa,tanda baca,keruntutan cerita sampai estetika. Justru disitulah aku menemukan letak kebebasan berpendapat. Aku bisa mengemukakan apa yang berkecamuk dalam logika tanpa gaduhan sudah dan tidak berguna. Seperti obat dalam bentuk terapi. tanpa efek samping berlebih aku merasa ada luka yang pulih secara alami.
2. Mengikat Memori
Selain menulis dapat menjadi terapi, dan obat alami pikiran dan hati. Menulis juga bisa sebagai media mengingat peristiwa yang terjadi dalam hidup untuk diabadikan dan dikenang suatu hari nanti. Perjalanan terindah dan terburuk sekalipun adakalanya perlu untuk kita jadikan kenangan sebagai pembelajaran di masa depan, bahwa kita pernah menjadi seperti siapa,bagaimana dan apa dimasa silam. Bahkan meski kita sudah tiada lagi di dunia. Dengan menulis kita akan tetap hidup dan abadi dalam cerita kita. Bukan tentang apa yang sanggup kita lupakan,tapi bagaimana kita mengikhlaskan apa yang sudah membahagiakan bahkan menyakitkan.
3. Meredakan Stres
Menulis kok bisa meredakan stres? Bukannya malah bikin pening menghadap papan ketik. Bisa juga kok.
Pernah gak sih kalian punya masalah yang pelik,tugas numpuk,masalah keluarga,pekerjaan yang penatnya level atas. Di saat membutuhkan seseorang untuk bersandar,membutuhkan seorang untuk mendengar malah pengabaian yang bikin masalah tambah ambyar.
Dengan menulis kita bebas berekspresi,tulis apa saja yang berkecamuk dalam jiwa, tanpa kata jeda dan titik cerita pun tak masalah. Mau menulis seratus,seribu,sejuta kata pun hak asasi penulis. Tidak ada yang melarang sekalipun pembaca. Menulis akan menyenangkan apabila penuh perhatian bukan karena terpaksa tidak akan sampai menjadi beban.
4. Melatih Kesabaran
Memangnya bisa,menulis melatih kesabaran? Kenapa tidak.
Pasti diantara kita ada yang pernah marah dong. Entah dengan sebab apapun itu. Marah yang tidak terkendali bikin suasana makin berapi. Sudah bikin orang sakit hati,bikin sakit diri dan efek lainnya. Agama sudah memperingatkan kita dengan berbagai hadist agar kita jangan sampai marah. Juga kiat meredam marah dengan agamis.
Nahh, menulis juga bisa dijadikan referensi meredam marah,bolehlah sebagai media pelampiasan ketika ingin marah. Menulis apa saja diary,jurnal,cerpen,puisi,novel sekalipun. Selain bermanfaat buat diri sendiri Allah juga makin jatuh hati menahan marah dan menjadikan kita orang yang sabar.
5. Quality Time(Waktu Berkualitas)
Dengan menulis waktu menjadi lebih berkualitas, lebih lebih di masa pandemi yang mana kita dituntut buat stay di rumah. Bisa dijadikan referensi juga agar tidak bosan meskipun harus di rumah aja. Menjaga kesehatan sembari memanfaatkan waktu itu,kayak ada manis-manisnya gitu. Waktu menjadi tidak terbuang percuma menjadi berkualitas. Selain tetap sehat dengan menulis dua puluh empat jam kita menjadi lebih efektif. Bisa juga sebagai terobosan atau alternative hobby baru bahkan mengisi kegabutan di masa pandemi. Menjadikan hidup lebih berwarna dengan skill baru.
6. Menjadi diri sendiri
Menjadi diri sendiri dengan menulis.
Dengan menulis menambah kepercayaan diri kita loh. Kita tidak perlu menjadi siapa untuk disukai banyak orang,tidak perlu menjadi siapa untuk terlihat sama bahagianya. Cukup menjadi apa kita dan bahagia dengan apa yang kita punya.,apa yang kita kerjakan. Dengan begitu kita tidak perlu repot buka tutup topeng. Kita bisa mengetahui siapa yang tulus dan siapa yang modus. Kita yang berawal tidak bisa menulis. Akan merasa bahwa diri kita tidak seburuk itu. Bahwa inilah diri kita telah bisa melewati liku bahagia setelah kita menuliskannya. Entah apapun bentuk dan jenis tulisannya.
7. Meningkatkan Kapasitas Diri
Selain dapat menjadi diri sendiri, dengan menulis bisa meningkatkan kapasitas diri kita. Yang awalnya sulit beradaptasi mengembangkan diri entah dari faktor lingkungan atau apapun. Secara tidak langsung menulis memberikan dorongan kepercayaan diri kita untuk berkarya,untuk mengenali dan menggali potensi diri. Untuk kita yang merasa bahwa kita tidak mempunyai bakat tidak bisa apa-apa dan menjadi siapa. Menulis bisa menjadi alternatif murah meriah dalam proses pengembangan diri secara luar biasa. Karena setiap kata yang tertulis membuat otak kita berpikir dengan jangkauan lebih luas. Yang mana membuat diri kita menjadi lebih aktif dan positif.
8. Si Simple Anti rumit
Selain dapat meningkatkan kapasitas diri. Menulis juga tergolong hobi yang simple. terutama sekarang zaman melek teknologi. Manusia sukar terlepas dari teknologi hp/ ponsel. Si canggih dengan berbagai fitur juga mempermudah kinerja penulis/calon penulis. Sebagai seorang penulis/calon penulis tidak perlu riweuh kesana kemari membawa buku dan bolpoin,duduk memandang laptop dan komputer untuk mencari ide maupun menuliskan ide. Dengan hp/ponsel kapanpun dan dimanapun kita bisa menuangkan ide dengan lebih efektif dan efisien. Pemikiran atau ide yang suka tanpa permisi melintas dan mudah berlalu perlu untuk segera dicatat. Mengingat sifat dasar manusia adalah lupa. Iya menulis sesimple itu.
9. Meningkatkan Skill Komunikasi
Kita tahu, bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan. Tentu saja menjadi hukum wajib bias berkomunikasi secara baik. Yang mana perlu belajar dan mengasah tata cara,etika kata,dan bicara yang baik dan benar agar tidak menyakiti orang lain maupun merugikan diri sendiri.
Karena lisan menjadi cerminan diri seseorang. Dengan menulis akan membantu meningkatkan skill berkomunikasi. Karena selain menyerap banyak kosa kata apapun jenis tulisan mempunyai aturan dan tata bahasa,jenis kata,kalimat dll. Dengan begitu secara otomatis kita akan terbiasa menggunakan kata ataupun kalimat yang sesuai.
Apapun dasar,sebab alasan kita akan atau sedang menulis selalu kaitkan dengan cinta. Karena dengan cinta sesulit apapun jika sudah cinta tidak akan menjadi beban. Semenyakitkan apapun keadaan block writers,aturan menulis dll bukan menjadi alasan untuk berhenti mencintai aksara. Akan selalu tergerak dan bersemangat untuk selalu kembali menulis. Jadikan menulis sebagai kebahagiaan bukan sebagai beban. Agar tidak jemu bahkan bosan. menjadikannya terapi kesehatan bukan penyebab depresian. Dengan begitu tidak butuh alasan menulis menyebalkan justru sebaliknya menulis sangat menyenangkan.
Tentang Penulis
S.Muthoharoh, bahagia dengan nama pena Manusia Bumi. Mahasiswa Sistem Kelistrikan Politeknik Negeri Malang, penulis amatir yang mengembara mencari jati diri dalam belantara aksara. Meramu teka teki hidup teknik rasa sastra. Cinta pada jatuh yang membangkitkan. Jangan takut terluka karena luka adalah tangga kebahagiaan sejati.
Email: sitimuthoharohtitl@gmail.com ,no.whatsapp: 0858042321213
Post a Comment