Writing is Journey

By. Indah SAA

 



Hidup adalah sebuah perjalanan, di mana kau akan menemukan banyak sekali hal-hal menarik untuk memberi pengalaman. Begitupun dengan menulis. Menulis bagi saya adalah suatu aktivitas meniru, menoreh, merekam ataupun mengabadikan pengalaman juga pengetahuan.

Saya dibuat jatuh cinta oleh buku karya The Liang Gie  pada tahun 2005, saat itu saya masih duduk di sekolah menengah pertama. Dari sana saya mulai berandai bisakah memiliki buku atas nama sendiri?

Sejak itu, saya mulai membiasakan menulis sebagai suatu aktivitas menyenangkan, selain menambah daya ingat juga sebagai catatan yang dapat saya buka dikemudian hari, mencipta lengkung senyum terangkat sempurna.

Kita tak pernah tahu dua atau tiga tahun mendatang akan jadi seperti apa? Mungkinkah masih berproses atau sudah sukses. Menulis membuat saya menyadari banyak hal, ada yang perlu diabadikan meski dalam bentuk tulisan. Misalnya menjadikan tulisan sebagai story telling atau memoar perjalanan hidup.

Menulis juga dapat diartikan sebagai kegiatan merekam jejak. Bagi sebagian orang,  mungkin jadi satu tanda tanya, namun bagi saya, apa yang saya tulis hari ini sangat berarti dikemudian hari. Karena lupa tak mengenal waktu, tak ingat tempat, juga tak menunjuk siapapun, singgah pada diri siapapun termasuk kamu.

Menulis juga melibatkan rasa yang menyatu dalam diri. Feeling membuat tulisan menjadi lebih bermakna. Pernahkah merasa tulisanmu tidak enak dibaca?Atau ketika mood tidak baik, jangankan untuk menulis, mencari inspirasi saja sulit.


Lalu bagaimana agar tulisan yang tercipta memiliki estetika? 

Saya selalu meyakinkan diri saya,  jika manusia bisa hidup dengan adanya nyawa dan ruh apa bedanya dengan kata-kata. Saya memberi nyawa pada setiap kata yang akan ditulis dan biarkan rasa membangun tulisannya sendiri. Curahkan maksud dan tujuan lewat tulisan yang berkualitas agar sampai dan dapat dinikmati oleh khalayak. Lewat rasa setiap kata akan teramu, karena pada hakikatnya penulis adalah perantara menyampaikan rasa, sehingga rasamu dapat tersampaikan kepada pembaca.

Ada banyak alasan mengapa orang memilih menulis. Salah satunya adalah mengisi sepi. Pernahkah merasa tersesat dan tak menemukan muara manapun hingga salah langkah lalu terjerumus? Atau pernahkan harimu terasa suntuk sehingga malas melakukan hal apapun?

Disaat orang lain terlelap  dan menyandarkan lelahnya, saya bergelut dengan kata mencari secercah harap untuk sebuah inspirasi. Malam adalah waktu yang tepat, di mana otak menjelajahi berbagai imajinasi sekalipun liar, mencipta beragam diksi, berpadu indah membentuk narasi.

Seperti halnya kehidupan yang perlu keseimbangan, penulis pun memerlukan keseimbangan agar hati mudah beradaptasi dengan situasi apapun. Suasana ramai yang menjadikan hidupmu riuh, sesekali biarlah sunyi yang membosankan hadir menjadikan tempat bertukar sudut pandang. Agar ruang kosong, memberi peluang untuk hati menjadi ruang bercinta dengan kata.


Peluang seorang penulis adalah mencari ide terbaik, mengubahnya menjadi bentuk tulisan sehingga menciptakan best value tidak hanya bagi penulis tapi juga pembaca. Dengan cara seperti ini kita dapat memberikan sajian terbaik kepada khalayak.

Meski menulis membutuhkan waktu lama, namun jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh hasilnya akan memuaskan. Jadikanlah menulis sebagai tempat singgah di kala waktu senggangmu, dan jadikanlah menulis sebagai tempat menyisihkan waktu dikala sibukmu. Tidak perlu takut,  waktu akan menuntun perjalananmu, menjadi guru terbaik, hingga menghasilkan karya terbaik.

Selain waktu, thingking ability banyak dibutuhkan pada proses-proses berpikir. Salah satunya dalam mencari ide kreatif untuk dijadikan bahan tulisan. Proses thingking ability sangat menguras pikiran.

Berbagai cara dilakukan untuk mempertajam analisis agar mampu berpikir kritis, menjelmakan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan yang bermakna bukan perkara mudah. 


Lalu bagaimana cara mempertajam tulisan menurut versi saya? 

Dengan melatih diri menulis setiap hari, membaca berbagai jenis tulisan, serta mengkritisi tulisan dengan memberikan kritik maupun saran yang membangun agar menghasilkan tulisan yang bermutu.

Menulis membantu mengalirkan energi positif secara tidak langsung melalui tulisan. Saya menyimpan ketertarikan yang berbeda pada aktivitas menulis dengan aktivitas lainnya. Sampai saat ini saya masih berusaha memfokuskan menulis sebagai passion, dan rela menghabiskan waktu berjam-jam lamanya hanya demi menulis.

Ketika banyak orang mengutarakan 'menulis aktivitas membosankan dan cenderung monoton', tapi satu tahun terakhir saya merasakan kehidupan yang benar-benar hidup. Saya dapat mengungkapkan apapun secara bebas tanpa ganjalan. Berawal dari keisengan, saya menemukan kebebasan hanya dengan menulis. Tak apalah dianggap pecundang kata, menganggap tulisan sebagai perantara, karena hanya dengan itu saya bisa mengekspresikan segala rasa serta ribuan harap yang belum sempat terwujud.


Menulis  membawa saya bertemu dengan orang-orang yang memiliki kesamaan passion. Berinteraksi dan dipersatukan lewat daring, selain menambah teman, juga dipertemukan dengan para penulis hebat yang sudah memiliki banyak karya.

2019 dibulan Juli saya memutuskan bergabung dan menjadi bagian dari beberapa komunitas, mereka membantu saya untuk lebih mengeksplor kemampuan, pengalaman, juga pengembangan diri agar lebih bersemangat dalam menulis.

Dari komunitas penulis, banyak sekali hal-hal yang akan kita temui termasuk keberagaman budaya yang dapat mengedukasi serta mengasah kemampuan memilih juga memilah. Komunitaslah ruang di mana setiap orang bisa menyalurkan, membagi, dan memberi  apresiasi, inspirasi, agar gagasan dapat menjadi berlian yang bernilai tinggi.


Pernahkah Anda tidak puas dengan hasil tulisan yang Anda buat?

Saya seringkali mengalaminya, dan jujur membuat kehilangan rasa percaya diri.

Melalui rangkaian proses yang terus berjalan, transformasi pengetahuan adalah jalan yang saya pilih di mana tulisan yang sudah ada, saya revisi melalui berbagai pertimbangan. Proses pembelajaran yang saya dapat baik secara online maupun offline  membantu saya untuk mengembangkan juga menyebarluaskan pengetahuan yang kita dapat termasuk hasil dari transformasi pengetahuan tersebut.

Dengan begitu, aktivitas menulis tidak hanya dengan tujuan menggali pengetahuan, namun juga untuk membangun peradaban, terutama dalam perkembangan dunia literasi.

Menulis juga sebagai amal jariyah, mentransformasikan gagasan dengan cara menyebarluaskan dan menggerakan gagasan-gagasan ke khalayak.

Saya pernah berkeinginan bagaimana tulisan yang saya buat dapat tembus media cetak. Ternyata pemahaman saya diartikan salah. Tulisan yang baik bukanlah ia yang dapat menembus media cetak atau media apapun tetapi bagaimana tulisan itu memiliki manfaat.

Menulis itu ibarat passive income, aktivitasnya sekali tapi pahalanya berkali-kali. Meskipun penulisnya telah tiada namun karyanya akan dikenang dan mengalir hingga ratusan tahun. Untuk itu mengapa menulis sangat disarankan.

Dan Alhamdulillahnya harapan saya sudah terwujud yakni memiliki buku atas nama sendiri di bulan Oktober 2019.


Jika kita memiliki keinginan, niatkan dari sekarang dan tanamkan dalam diri menulis untuk kebaikan bukan menulis untuk membuat pembacanya senang.


Semoga artikel di atas dapat memberi kalian inspirasi. Apapun alasan kalian dalam menulis niatkan salah satunya untuk kebaikan juga memberi manfaat dengan  pengalaman atau pengetahuan tidak hanya bagi penulis namun para pembaca umum.

Menulislah bukan agar kamu dikenal, namun agar oranglain merasakan manfaat dari tulisanmu. Be your self! Tunjukan versi terbaikmu, karena menulis seperti perjalanan kehidupan. Kemudimu akan menentukan apakah tokoh utama dapat menyelesaikan misinya atau menyerah dan kalah sebelum menyelesaikan tulisannya. Jika saya bisa, saya yakin kalian juga bisa, yuukkk wujudkan mimpi kalian dengan menulis!

 

End.

Bandung, 07 Agustus 2020

 

 

BIONARASI

Wanita 28 tahun yang menyukai petrickor dan kopi, lebih dikenal dengan nama Indah SAA. Memiliki motto success is not a destination, success is a journey.

Pernah menerbitkan novel di bulan Oktober 2019, serta beberapa puisi dan cerpen.

Indah dapat ditemui di IG : @indah_ryu ; FB : @indah SAA

 

 

Share:

29 comments :

  1. Kereennn, dan bagiku menulis adalah terapi 🀭

    ReplyDelete
  2. Suka banget sama pemilihan kata-katanya 😍
    Keren, Kak

    ReplyDelete
  3. Tahun penerbitan buku pertama Oktober 2019.
    Keren, tulisan yang sangat menginspirasi. 😍🀩

    ReplyDelete
  4. Bagus Kak, terus semangat berkarya😊
    Mampir juga yu ke tulisan saya☺

    ReplyDelete
  5. Huee 😭🐑, terus berkarya ya kak tanpa henti πŸ’ͺ🏻🐑
    Semangat teruuss, semoga kelak bisa sukses dan ngeluarin banyak buki😬😍🐑

    ReplyDelete
  6. Absen 🀣🀣🀣🀣

    ReplyDelete
  7. Masya Allah, barakallah, semoga banyak yang terinspirasi dengan tulisan ini :)

    ReplyDelete
  8. Maa syaa Allah, semangat terus yak

    ReplyDelete
  9. Sungguh tulisan yang sangat inspiratif.

    ReplyDelete
  10. Terima kasih atas motivasinya kak. Sangat bermanfaat nih buatku yang baru belajar menulis.

    ReplyDelete
  11. Saya tak pernah jatuh cinta pada buku. Tapi saya menyukai puisi dan suka menulis akhir2 ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi. Terus semangat kak, apapun tulisan yang ditulis insyaallah membawa kebermanfaatan untuk diri dan juga orang lain.

      Delete
  12. Wah, terimakasih atas motivasinya kak. Sukses selaluπŸ˜‰πŸ–’

    ReplyDelete
  13. Sebuah tulisan nan indah.. memberikan cahaya bagi penggemar aksara untuk tetap semangat berkarya serta memperbaiki diri untuk menghasilkan karya terbaik dari yang terbaik bagi penikmat aksara.
    Saya menulis berawal dari membaca karya sastra dan cerita nyata tentang Indonesia. Dari ini memotivasi saya untuk menghasilkan karya sendiri untuk esok bisa dinikmati oleh anak cucu negri.

    Salam hormatku utk penulis. Semoga sukses dalam karya aksaraπŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

    ReplyDelete
  14. Huaaa Kak Indah makasih udah bikin tulisan yang memotivasi ini. Sukses selalu Kak dan semoga cinta kakak ke Sastra Indonesia semakin dalam^^

    ReplyDelete
  15. Senpai, saya jatuh cinta pada dunia tulis-menulis pada tahun 2008, lebih tepatnya mulai suka membaca; Kebanyakan karya terjemahan sih.

    Hanya saja dari kecil saya tidak suka menulis (mungkin karena tulisan-tangan saya jelek hehe...). Saya baru mulai menulis pada tahun 2012, atau lebih tepatnya mengetik (dengan laptop).

    Benar memang, kadang saya tidak menyukai apa yang saya tulis, sehingga saya mengeditnya di lain waktu. Tapi setelah waktu-waktu berlalu, ketika membaca kembali tulisan yang pernah saya tulis, saya selalu senang, terutama karena di dalam setiap tulisan selalu ada kenangan dan perasaan yang tersesat.

    ReplyDelete
  16. Keren abizzz πŸ‘

    Motivasi yang benar-benar inovatif banget πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    Terimakasih banyak kak indah πŸ™

    Semangat terus ok πŸ‘Œ
    Salam literasi πŸ‘‹

    ReplyDelete
  17. Gaya penulisannya sangat menginspirasiku

    ReplyDelete
  18. terima kasih untuk semua yang sudah mampir, jangan lupa bantu share ya.... satu jarimu membantu untuk menyebarkan manfaat.

    salam literasi.

    ReplyDelete

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis