Oleh: Melati Alya Putri |
1. Mengabadikan Sejarah Kehidupan
Hidup menyimpan begitu banyak misteri yang tak satupun insan ketahui.
Hari ini, boleh jadi aku terpuruk, tersaruk-saruk melangkah dihujani oleh musibah. Hari ini, boleh jadi aku menangis tersedu-sedu dikecewakan oleh harapan.
Namun, bagaimana dengan esok lusa yang akan terus menjadi rahasia?
Di setiap momen kehidupan, selalu terselip pelajaran yang tak seluruh manusia mampu dapatkan. Begitu pun canda tawa, isak tangis, yang tak akan mampu terulang di masa yang akan datang. Semua hal tersebut yang memberanikan jemariku untuk meninggalkan seberkas jejak lewat tulisan. Agar suatu saat ketika aku kembali menoleh ke belakang, kenangan itu masih tetap ada dan tidak menghilang.
2. Dunia Keduaku
Pernahkah kamu merasa penat dengan kehidupan nyata? Rasanya, ingin beranjak sejenak mengistirahatkan hati dan pikiran dari hiruk pikuk ambisi duniawi. Ingin pergi ke tempat di mana kamu bisa menjadi segalanya tanpa penolakan di sana-sini.
Bagiku, menulis merupakan jalan keluar agar aku bisa mewujudkan semua keinginan, mengendalikan segala sesuatu, serta memahami kondisi dan situasi yang tak pernah kutemui.
Tulisan adalah tempatku menggantungkan setiap angan, harapan dan impian tanpa takut dikecewakan. Tulisan adalah tempatku menjadi seorang putri di negeri para peri. Di dalam tulisan, aku bisa menjadi diriku seutuhnya tanpa perlu khawatir ada yang menghakimi.
Karena tulisan adalah dunia keduaku.
3. Melepaskan Emosi
Marah bukanlah sebuah kesalahan, ia merupakan reaksi alamiah yang diberikan oleh manusia. Bagaimana menyikapi dan menempatkannya yang mungkin jadi permasalahan. Karena hidup tidak selalu tentang bahagia, acapkali kesabaran diuji hingga terkikis habis. Memaksa kita untuk mau melonggarkan sedikit ruang di dada, agar tetap bisa tersenyum seperti sedia kala.
Dan, menulis adalah salah satu caraku melampiaskannya. Setiap kali emosi tersulut dan bergemuruh, aku lebih memilih diam lalu menumpahkannya ke dalam tulisan. Nantinya, huruf-huruf yang tertuang akan selalu bersembunyi dan menjadi rahasia di balik tiap lembaran kertas. Tanpa perlu seorang pun tahu.
Kalau kamu, bagaimana cara melepaskan emosimu?
4. Menyembuhkan Luka
Coba diingat kembali, kejadian apa yang paling menyakitkan dan membekas di hati kalian? Sudahkah kalian memaafkannya?
Jika belum, mari renungkan betapa kita telah memupuk dan memelihara sebuah luka. Hingga ia mengakar kuat, bercabang lebat dan berbuah ranum.
Bagiku, menulis jadi senjata paling kuat untuk membabat habis luka yang telah menancap. Dari setiap goresan, aku mampu menciptakan sebuah kelegaan tanpa harus berhadapan dengan si penoreh luka. Karena aku tidak ingin hatiku menjadi sarang tumbuhnya benih-benih kebencian yang kutuai dari lukaku sendiri. Aku tidak ingin hidup dengan menggenggam bara api dari dendam yang kuciptakan.
Memaafkan tanpa melupakan.
Kalau aku mampu, kenapa tidak?
5. Menemani Sepi dan Bosan
Manusia sangat rentan dengan kata 'bosan'. Terutama jika harus berhadapan dengan kegiatan yang monoton setiap harinya. Termasuk aku, yang merupakan tipikal orang dengan jiwa petualang dan tidak bisa diam. Aku selalu tertantang untuk mencoba hal-hal baru, dan senang berkompetisi. Bagiku, tantangan laiknya arena permainan yang mengasyikkan.
Kegemaran ini aku dapatkan dari rasa bosan yang melahirkan keisengan. Lalu karena dilakukan terus-menerus, akhirnya menjadi sebuah rutinitas yang apabila putus rasanya seperti ada yang kurang.
Diawali dengan coretan asal di belakang buku pelajaran, lalu naik level ke buku harian (diary), hingga sekarang mampu lebih berani untuk unjuk diri di platform sosial seperti ini.
6. Membangun Kepercayaan Diri
Tidak semua orang menyukai tulisanku. Tak sedikit yang terang-terangan menolak, atau sebaliknya.
Dengan membiasakan diri untuk selalu menulis, terbentuklah tameng yang melindungi kepercayaan diriku supaya tidak mudah goyah disebabkan penilaian orang lain. Karena aku lebih mengenal diriku sendiri lewat menulis. Apa kelebihan yang bisa kubanggakan, dan kekurangan yang harus kuperbaiki.
Banyak yang mengaku sulit memulai rutinitas menulis karena kurangnya kepercayaan diri. Yang menyebabkan mereka merasa tidak bisa dan tidak memiliki potensi untuk menulis.
Namun, tahukah kamu bahwa sebenarnya keyakinan itu akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu?
Yang kamu butuhkan hanya bersabar menikmati prosesnya hingga lambat laun dirimu menjadi sekuat baja.
7. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi
Sejauh ini, sudah sadar kan kalau menulis bukan sekedar profesi? Namun, lebih dari pada itu.
Kali ini, aku ingin menyampaikan betapa pentingnya keterampilan menulis dalam komunikasi. Terutama bagi kalian yang pemalu dan kurang mampu berkomunikasi secara verbal. Ketika menulis, kita sama saja dengan merumuskan apa yang ada di dalam pikiran ke dalam tulisan. Mengekspresikannya dengan bahasa yang baik serta mengomunikasikannya secara urut dan teratur.
Karena menulis adalah berpikir.
Semakin sering kita menulis, maka kita akan terbiasa untuk menuangkan isi pikiran walau sekedar ke dalam tulisan. Dengan disertai banyaknya latihan berbicara di depan khalayak umum, lambat laun keterampilan komunikasi pun ikut membaik.
8. Membiasakan Berpikir Kritis
Terlepas dari menulis adalah kegiatan yang menghasilkan uang, ternyata banyak manfaat lain yang bisa kita dapatkan.
Karena menulis adalah berpikir, semakin sering kita menulis, semakin terbiasa pula otak kita untuk berpikir. Bagaimana caranya menghasilkan sebuah kesimpulan dari isi pikiran. Bagaimana menciptakan sebuah dunia khayalan lalu menghantarkannya ke hadapan mata para pembaca.
Kegiatan tersebut akan menuntut otak kita untuk terus bertanya dan mencari jawaban dari permasalahan yang mungkin menghambat tulisan. Yang akan membuat sistem otak berfungsi dan bekerja secara optimal.
Sehingga jika pada suatu kesempatan, kita dituntut untuk berpikir dengan cepat, otak tidak akan kaget dan kewalahan mencari jawaban.
9. Berbagi Kebaikan
Menjadi sosok yang bermanfaat tidak melulu harus lewat perantara harta. Agar bisa berbagi, kita tidak perlu menunggu kaya. Karena kekayaan bisa dicari, tapi pengalaman tidak semua manusia memiliki.
Boleh jadi, apa yang kamu tuangkan ke dalam tulisan, dapat memotivasi orang yang tanpa sengaja membacanya. Atau, bisa jadi kamu lupa dengan apa yang kamu tulis. Namun, ternyata tulisan itu menjadi sangat berarti bagi pembaca yang tanpa sengaja menemukannya.
Siapa yang tahu, kalau tulisanmu dapat menyelamatkan hidup manusia yang tengah putus asa?
Maka, menulislah bukan sekedar ingin populer dan dikenang oleh banyak orang. Namun, menulislah karena ia adalah salah satu jalan untuk berbagi kebaikan.
10. Pengganti Overthinking
Kita semua pasti sering kali merasa sumpek dengan isi kepala. Lalu, sudahkah kita sadar untuk segera 'bersih-bersih pikiran'?
Melalui tulisan, kita akan lebih mudah menumpahkan perasaan yang selama ini mengganggu pikiran. Mencari tahu lebih lanjut apa saja yang harus diminimalisir kadar pemikirannya atau bahkan dibuang sekaligus.
Kita dapat membebaskan diri dari pikiran yang berpotensi menjadi racun bagi kehidupan. Dengan begitu, tulisan dapat dimanfaatkan menjadi salah satu suplemen untuk kesehatan jiwa dan pikiran kalian.
Ayo, ganti overthinking-mu dengan writing!
Dari sekian banyak alasan yang aku ungkapkan, sudahkah terbersit keinginan di hati kalian untuk mulai menulis?
Tentang Penulis:
Namaku Melati Alya Putri, akrab disapa dengan nama pena Coffee Lady. Lahir 19 tahun lalu di pulau Jawa. Memiliki kepribadian koleris dan sedikit melankolis. Hobi membaca, menulis, berdiskusi, dan berkompetisi.Saat ini tengah menjalani studi di salah satu perguruan tinggi dengan prodi hukum syari'ah.
Dari dulu pengen punya karya tulis, tapi kadang males nulis kalo otaknya dah mentok nggak punya ide ๐. Ah mbohlaah๐
ReplyDeleteLove
ReplyDeleteBagus nih.. kerenn
ReplyDeleteHueee yg disebutin bener banget. Tapi kadang malas mengalahkan segalanya kak :(((
ReplyDeleteWoohoo.. Akhirnya selesai juga yaa. Aku suka semuanya, karena memang related, hehe..
ReplyDeleteBtw, ternyata kamu masih muda sekalii, hihi.. Semangat berkarya Coffee Lady :D
Point ke-2 dan point ke-10 saya banget. :D
ReplyDeleteWohoooooooo... Dikau emang hebat ๐๐
ReplyDeleteSangat berisi dan menginspirasi. Kelihatan kalau kamu sudah terbiasa menulis, apalagi dilihat dari diksinya. Top isinya, terutama no.9. Tetap semangat menulis!
ReplyDeleteSemangat terus. kak ๐
ReplyDeleteSemangat terus. kak ๐
ReplyDeleteBagus Kak, terus semangat berkarya๐
ReplyDeleteMampir juga yu ke tulisan saya☺
Menulis juga dunia keduaku, kak. Hehe waktu melesat tanpa terasa ketika asyik merangkai kata :)
ReplyDelete๐งก๐งก๐งก
ReplyDeleteTulisannya sangat menginspirasi kak.. kalau aku tuh menulis dilarang orang tua krn mereka blg buang waktu aja tapi aku tetap aja menulis diam" krn menulis itu hobiku sejak lama ^_^
ReplyDeleteMenginspirasi kak, semangat ya๐
ReplyDeleteArtikel yang bagus. Good job ๐
ReplyDeletekeren... jd termotivasi niehhh ^-^
ReplyDeleteSama kak... Saya juga menjadikan menulis untuk berbagi pemikiran dan pengetahuan. Salam kenal kak!
ReplyDeleteMantap kak...๐ค
ReplyDeleteHai kak, semoga kita selalu semangat untuk terus berkarya๐ช๐ฅ
ReplyDeleteJangan lupa mampir ke tulisanku yaa๐
Hai, kak! Semoga kita selalu semangat untuk terus menulis dan berkarya๐ช๐ฅ
ReplyDeleteJangan lupa mampir ke tulisanku yaa๐
hi! That was cool and have a lot of inspiration for the people who wants to be a writer. Thank you!
ReplyDeleteHai kak.. Semangat ya.. Jangan lupa mampir di tulisanku "dengan menulis, melalui tulisan, bacalah aku"..๐
ReplyDeleteMantep bermanfaat :)
ReplyDeleteMantap..
ReplyDeleteKeren kak.. Jangan lupa mampir juga di tulisanku "dengan menulis, melalui tulisan, bacalah aku" ya kak..๐๐
ReplyDeleteSemangatuntukmu, btw jahilnya kurangin banyak ya๐คฃ๐คฃ๐คฃ
ReplyDeleteMasyaAllah... ๐๐๐
ReplyDelete