Melangitkan Harapan


PERTAMA
Aku menemukan buku diariku saat masih berada di bangku sd. Bahasanya kaku, jujur dan apa adanyaa

Wah, ternyata aku sudah mencoba menulis sejak lama! Aku bersyukur, ternyata tulisan2ku saat itu menjadi saksi hidup masa kecilku:") Beruntung? Iyaap! Aku jd tahu momen2 seperti apa yg sudah ku lalui sejak kecil, kisah kisah apa saja yg ku alami kala itu dan aku jadi tahu gadis kecil seperti apa sih aku dulu? Selain foto, ternyata tulisan jg bisa menjadi rekam memori utk jangka yg sangat lama, ya.


DUA
Sebagian orang ahli dalam mengungkapkan, sebagian lagi tidak.
Sebagian orang memilih untuk menyampaikan, sebagian lagi tidak. Sebagian orang ahli dalam merangkai kata secara lisan sebagian lagi tidak. Sebagian orang memilih utk "membicarakan" lalu sebagian lagi tidak, krn ada hati orang lain yg harus betul2 ia jaga. Aku berada disini, memilih utk diam dari pada mengutarakan. Memilih untuk memendam apa yg kurasakan. Ya, terkadang kebiasaan ini baik namun juga tak selalu baik Tapi ya mau bagaimana? Aku lebih memilih diam & mengutarakannya lewat doa dan tulisan. Rasanya, didalam doa akulah pemilik cerita sepenuhnya. Tanpa malu dan ragu2 ku utarakan segalanya. Lewat doa aku tenang dan lewat tulisan aku lega krn dpt menjadi cerita hidup yg bisa ku abadikan dan ku ambil pelajaran di masa yg akan datang kelak.


TIGA
Aku telah baik? Masa sih?
Apa dgn tulisan2 yg aku buat, membuktikan bahwa aku telah menjadi baik? Sungguh tidak..tulisan2 yg telah kubuat selama ini, tidak serta merta membuktikan bahwa aku adalah orang yg telah baik, tidak sama sekali. Aku mohon, luruskan dulu persepsi kita tentang hal ini. Bahwasanya orang2 yg menyebar kebaikan lewat media apapun itu termasuk dgn tulisannya sendiri, blm tentu mereka adalah "orang yg telah baik" justru sebaliknya, mereka ingin menjadi baik dgn mengajak teman2 yg lain menuju baik. Jgn salah faham ya..aku belum baik, masih jauuh dari kata baik. Tapi aku akan terus selalu mencoba menjadi lebih baik dan bersama teman2 menuju baik. Karena, kita takkan pernah tahu akan masuk syurga dari pintu manaJ


EMPAT
Karena aku tahu, kita masih punya batas yg harus di jaga baik baik. Ada aturan yg harus kita ikuti dan jalankan baik baik.
Ini ttg kamu, ini tentang cinta yg perlahan mulai hinggapi hati ku. Aku tahu, dalam tulisanku aku bebas menulis apapun itu tentang kamu. Aku bebas utk memilikimu. Tak ada yg lain, hanya aku. Tapi, perlahan ku tepis perasaan itu. Aku takut, perasaan itu berubah menjadi perasaan cinta sebelum halal bagi ku. Aku takut DIA marah. Ternyata "jaga diri baik baik" tak sesimple tulisannya ya.


LIMA
Jangan salah faham dulu, blm tentu apa yg kamu lihat adalah apa yg kamu kira. Banyak orang  yg mengupdate ttg kehidupan mereka pada media sosialnya
sehingga tak sengaja kita membanding2kan kehidupan mereka dgn kehidupan kita. Syukur2 jika membandingkan dalam hal yg positif, ada jg terkadang membandingkannya dlm hal yg negatif. Ada saja penyakit hati yg tak sengaja timbul dari dalam diri. Bukankah menyebut nyebut nikmat yg telah diberiNya adalah sebuah bentuk syukur yg diutarakan? Bukankah itu baik? Agar bisa menjadi motivasi bagi kita utk terus selalu bersyukur atas sekecil apapun itu nikmat yg telah diberiNya. Setiap org mengapresiasikan rasa syukur dlm bentuk yg berbeda beda. Kalau aku sih dlm bentuk tulisan, agar bs bertahan lama. Agar bisa dibaca byk orang dan menjadikan rasa syukur jg utk banyak orang. Agar menjadi rasa syukur ku juga dikemudian kelak:)


ENAM
Jika kita melakukan sesuatu hal, sering sekali kita merasa bahwa itu adalah hal yg spele. Padahal, hal hal yg besar pastilah awalnya berasal dari hal hal yg kecil. Namun kita abai untuk itu. Awalnya, kukira ketika menulis, aku hanya sekedar menulis. Tapi ternyata, kini aku tau waktu itu aku tak hanya sekedar menulis.

Ku coba perlahan scroll feed instagramku hingga bawah sambil ku baca caption nya. Dan, masyaAllah..ku temukan sepertinya jawaban atas masalah yg ku alami. Ya, kutemukan itu dari tulisan2ku sendiri. Terkadang kita terlalu jauh utk mencari sesuatu yg kita jadikan penguat, penyemangat, penasehat.. Padahal, jawabannya ada pada diri kita sendiri. Iya, kamu. Dirimulah kuncinya. Lucu ya?


TUJUH
Pernah dengar istilah ini? Ya, mungkin istilah ini tak asing lagi yah di telinga kita.
Pernah lihat kayu yg terbakar oleh api? Begitu cepat lenyapnya, hangus lalu menjadi abu. Itulah yg ku takutkan. Ya, aku takut amalku seperti layaknya kayu, dan maksiat ku layaknya api. Maksiat yg seperti apa? Ghibah. Seperti itulah nantinya pahala kita yg habis oleh dosa ghibah yg kita lakukan. Sudah baik? Belum. Justru aku takut sekali akan hal itu. Aku selalu minta pada Allah untuk menjauhkan ku dari dosa ghibah. Sungguh, takut sekali. Tau tau sajalah, perempuan. Maka, aku menulis. Untuk meminimalisir, lisan yg terkadang salah tempat dalam menumpahkan emosi.


DELAPAN
Jika saat itu kita masih duduk sendiri menyeduh secangkir cappuccino hangat sambil menikmati angin sepoi sepoi di tepi pantai, namun ku harap, nanti kita bisa menikmati capuccino hangat dan angin sepoi sepoi itu berdua. Dan, jika kini aku sedang merangkai cerita cerita indah ku untuk mengabadikan kenangan yg lalu saat ada di tanah suci Nya, namun ku harap, nanti kita bisa menyusun ceritanya berdua. Tak usah fikirkan uang nya dari mana, namun kita niatkan saja dulu berdua dari sekarang. Tenang saja, utk sekarang aku bantu doa dulu. Tapi nanti, kita berjuang bersama ya? Masalah rejeki, nanti Allah yg atur. Usaha saja dulu sungguh sungguh, berdoa lalu tawakkal. Yakin, Allah yg akan panggil kita kesana. Apa kita punya harapan yg sama?
Kita? Berdua? Siapa ya? Menulis juga salah satu caraku dalan melangitkan harapan. Tak sedikit, dari apa apa yg ku tulis terselip sebuah harap yg ingin ku langitkan:")


SEMBILAN
Tabiat manusia adalah suka mengeluh dan sering khilaf. Apalagi jika telah Allah timpakan ujian berupa istidraj, kenikmatan yg berlimpah padahal lalai dlm beribadah padaNya, sedikit dalam mengingatNya.
Maka, aku takut sekali akan itu semua.
Sebisa mungkin, ku biasakan diri ini utk selalu memuhasabah diri agar lunak hati ini dlm menerima setiap hidayahNya, cahayaNya. Caranya? Kalau menurutku, cukup aku jadikan saja masa laluku sebagai acuan. Apakah sudah lebih baik? Ya, selain lewat ingatan dan fikiran, ku temukan juga masa laluku pada tulisan2ku dan aku jadikan pengingatku untuk memuhasabah diri ini.


SEPULUH
Setiap orang berkiprah di jalan yg berbeda beda..untuk menginspirasi byk orang ataupun sekedar utk menjadi jalan kebaikan bagi orang lain. Aku memilih untuk berkiprah pada jalanyg kedua. Aku tak mahir berbicara di depan umum ataupun memberi kata motivasi bagi banyak orang.
Aku jugak tak punya byk ilmu seperti para ahli ilmu ustadz/ustadzah. Namun, yg ku punya adalah tulisan2 yg ku tulis untuk berbagi ibrah dari kisah kisah yg ku lalui ataupun hanya sekedar mengajak teman2 bersama sama menuju baik. Karena Allah telah memilihkan jalan ini untukku, maka aku takkan menyianyiakannya.


Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis