MARI TEMUKAN ALASANMU MENULIS MELALUI TULISANKU

Oleh : Sabila Nurul Izzah

"Teruslah menulis hingga kau menemukan alasan untuk membuatmu tak berhenti menulis."

Quotes ini kubuat ketika aku sedang menikmati candu menulis. Kenapa aku menulis? Apa yang membuatku begitu menyukai menulis? Bukankah menulis itu sangat melelahkan? Aku mempunyai alasan mengapa aku menulis. Dan tentunya semua orang yang suka menulis mempunyai alasan mengapa ia menulis. Maka dari itu, mari temukan alasanmu menulis melalui tulisanku.

1. Imajinasi

Alasan pertama aku menulis adalah imajinasi. Ya, imajinasi. Imajinasiku selalu melayang indah tanpa batasan. Membayangkan sesuatu yang kadang diluar nalarku. Setiap penulis tentu memiliki imajinasi yang tinggi. Dan jika kamu termasuk orang yang suka berimajinasi, maka tumpahkanlah imajinasi itu dalam bentuk sebuah tulisan. Mungkin awalnya terlihat aneh, tapi nanti kamu pasti akan terbiasa untuk menuliskan apa yang tergambar di kepalamu itu.

2. Diary

Apa itu diary? Diary atau buku harian adalah catatan tentang suatu kejadian atau peristiwa yang dialami penulis di kehidupan sehari-hari. Penulis juga bisa mengungkapkan sesuatu yang tak dapat diungkapkan secara langsung di dalam diary.

Salah satu alasan aku suka menulis adalah diary. Sewaktu kecil aku suka beli diary yang lucu-lucu, saking lucunya aku jadi semangat untuk nulis. Aku tulis semua hal yang ingin aku tulis, tentang keseharianku di sekolah, teman-temanku, puisi-puisi hal yang menyenangkan, sampai hal yang menyebalkan sekalipun. Karena diary aku jadi sangat suka menulis.

Nah, jika kamu memiliki diary, cobalah untuk menuliskan keseharianmu di sana. Tulislah apa yang ingin kamu tulis. Jika terasa berat, coba dari hal yang paling sederhana, seperti menuliskan perasaan hari ini atau sekedar menuliskan sebuah lagu. Jika tidak ada diary, kamu juga bisa menulis di buku lainnya atau mulai menulis di akun-akun media sosialmu.

3. Suka

Alasan menulis yang paling utama tentunya adalah suka. Kenapa suka? Tentu saja, jika tidak suka menulis, pasti rasanya beraaattt sekali untuk memulai. Jangankan memulai, memikirkan apa yang hendak ditulis pasti rasanya malas. Nah, karena aku suka makanya aku menulis.

Aku menanamkan rasa suka terhadap menulis sejak duduk dibangku sekolah dasar. Rasa suka itu terus ku pupuk hingga sekarang. Aku tak ingin melupakan rasa suka itu hingga tulisanku bisa menjadi lebih dan lebih baik lagi sampai aku bisa membuat karya terbaik yang bisa tidak akan dilupakan oleh siapapun. Maka dari itu, mulailah timbulkan rasa suka terhadap menulis di dalam dirimu.

4. Hobi

Hobiku ada dua yaitu membaca dan menulis. Kenapa sih hobinya harus nulis? Kenapa nggak olahraga aja? Menurutku, menulis itu adalah hobi yang tidak melelahkan badan. Tapi cukup melelahan otak sih, apAlagi kalau udah nulis karya ilmiah, hehe.

Orang yang suka membaca belum tentu suka menulis, namun orang yang suka menulis sudah pasti suka membaca. Karena jika tidak ada bacaan, tentunya akan susah nantinya untuk menulis. Contohnya, menulis karya ilmiah.

Setelah membaca, aku selalu ingin menulis. Membaca menginspirasiku untuk menulis apapun. Dan dengan menulis itulah, semua yang ada di dalam kepalaku menjadi tercurahkan dan rasanya sangat melegakan. Makanya menulis menjadi hobi yang sangat menyenangkan untukku.

5. Pena dan Kertas adalah Teman

Pena dan kertas adalah teman. Mengapa demikian? Untukku yang suka menekan emosi ketika aku marah, sedih ataupun tertekan, pena dan kertas adalah teman. Karena aku sulit mengungkapkan apa yang kurasa secara langsung kepada orang yang ada di depanku. Jika kuungkapkan, aku takut menyesali apa yang keluar dari mulutku. Maka dari itu, aku menuliskan apa yang ingin aku tuliskan. Aku ungkapkan semua yang tak mampu kuungkapkan. Menurut mereka, mengungkapkan secara langsung itu menenangkan. Tetapi, untukku menulis itu lebih menenangkan.

Jadi, untukmu yang sulit mengontrol emosi, cobalah ketika emosimu mulai membara, ambil secarik kertas lalu menulislah. Hal ini cukup ampuh untuk meredakan emosimu.

6. Tantangan

Menulis menurutku adalah sebuah tantangan. Seperti saat ini, tulisan yang kubuat sekarang adalah sebuah tantangan untukku. Sanggup atau tidaknya aku melanjutkan sebuah tantangan ini terlihat dari apa yang sudah aku tuliskan.

Menulis adalah sebuah tantangan yang cukup berat. Mengapa demikian? Sebelum menulis aku harus membaca, menentukan apa yang akan ditulis, memilah kata-kata agar apa yang dituliskan tidak buruk dan terkesan asal-asalan.

Menulis adalah tantangan. Maka dari itu aku harus bisa melewati tantangan tersebut. Begitu juga untukmu yang menyukai tantangan. Jadikanlah menulis sebagai sebuah tantangan, niscaya kamu pasti akan menyukainya.

7. Tulisan Jadi Bagus

Alasan aku menulis adalah ingin menandingi tulisan bundaku yang sangat bagus. Aku terus berlatih hingga tulisanku menjadi bagus. Saking seringnya aku menjadi terbiasa dan selalu ingin menulis.

Sebenarnya ini bisa menjadi saran yang bagus untuk adik-adik yang masih duduk dibangku SD. Dengan rajin menulis, tulisan dapat menjadi lebih bagus dari sebelumnya. Jika tulisan bagus, tentunya kita menjadi semakin suka menulis.

8. Mencari Kesibukan

Untukku yang lumayan pemalas apalagi ditengah pandemi seperti ini, menulis merupakan hal yang bisa membuatku sibuk. Sibuk yang dimaksudkan di sini adalah aku sibuk berpikir, membaca buku untuk mencari inspirasi, sibuk menulis, dan sibuk merevisi tulisanku.

Nah, untuk kamu yang termasuk dalam kategori pemalas sepertiku, bisa nih menjadikan menulis sebagai kegiatan yang membuatmu berhenti bermalas-malasan. Siapa tau, dari hal inilah kamu menjadi suka menulis dan dapat melahirkan karya-karya yang indah.

9. Karena Aku Pelupa

Aku tipe orang yang mudah lupa. Untuk menghindari hal itu, dari SD aku selalu menuliskan hal-hal penting ke dalam sebuah notes. Sampai sekarang aku masih menuliskan hal-hal yang kurasa penting ke dalam notes. Menulis itu benar-benar kegiatan yang melatih daya ingat. Sama halnya dengan membaca buku.

Jika kamu termasuk dalam tipe orang yang pelupa sepertiku, rajinlah menulis hal yang kamu rasa penting di dalam notes. dan letaklah notes itu di tempat yang sering kamu lihat. Jangan sampai kamu juga lupa di mana letak notes itu, ya.

10. Diriku Sendiri dan Kedua Orang Tuaku

Awalnya aku menulis hanya untuk kepuasan diriku sendiri, tapi yang menjadi motivasi terkuatku tentunya adalah orang tuaku. Untuk diriku, aku menulis karena ingin diingat oleh siapapun. Aku ingin memiliki karyaku sendiri dan melihat orang-orang senang dengan karyaku. Dan untuk orang tuaku, aku ingin mengukir prestasi melalui tulisan-tulisanku dan membuat orang tuaku bangga akan hal itu. Alasan lainnya, aku ingin menjadi penulis terkenal seperti Bunda Asma nadia, Uda Boy Chandra, dan lain-lain.

Sedikit saranku untuk kamu yang masih bingung diawal menulis, temukan buku bacaan yang membuatmu sangat suka. Cobalah larut di dalam bacaanmu. Tulislah quotes-quotes yang ada di dalam bacaan tersebut yang kamu rasa suka. Lalu berimajinasilah sesukamu, bayangkan jika kamu adalah tokoh di dalam cerita tersebut, dan tuliskanlah hasil dari imajinasimu itu ke dalam secarik kertas. Dan untuk kamu yang kurang suka membaca, bisa juga mencoba menuliskan quotes-quotes yang didapat dari tontonan atau postingan-postingan yang terdapat di akun media sosialmu. Semoga saran ini membantu. Dan semoga tulisanku bisa memotivasi kamu.

Padang, 10 Agustus 2020

Tentang Penulis :

Sabila Nurul Izzah. Gadis campuran Jawa-Minang. Lahir di Padang, bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila, 01 Juni 2000, dari rahim seorang ibu yang juga suka menulis. Saat ini berkuliah di Universitas Andalas. Mulai menekuni dunia menulis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Teman-teman dapat melihat beberapa tulisanku di IG : @nurulharira