Oleh: Nahidh Izzati Silmi
"Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang."
(Seno Gumira Ajidarma)
Mengapa aku menulis? Aku sendiri tidak tahu mengapa aku menulis, aku hanya bingung harus menuangkan ide pada siapa. Seringkali bermimpi untuk begini, berharap untuk begitu, namun semua hanya sejenak melintas di pikiranku, lalu hanyut bagai air dan terlupa.
Hingga waktu menuntunku berpikir, mengapa tidak ditulis saja? Walau begitu tak berguna tulisanku, meski begitu tak berarti bagi orang lain, siapa tahu, lima tahun lagi atau bertahun-tahun kemudian, tulisan itu akan menjadi sejarah untukku.
Maka semenjak hari itu, aku selalu menuangkan semua ide dan pikiranku ke dalam tulisan, dimanapun, di kertas, dinding, bahkan meja kelas pun menjadi mediaku menulis. Aku berharap tulisan-tulisan tak terlihat itu yang justru membuatku dilihat suatu lusa nanti. Banyak orang hebat berasal dari menulis bukan?
Helvy Tiana Rosa pernah berkata, "ketika sebuah karya selesai ditulis, maka pengarang tak mati. Ia baru saja memperpanjang umurnya lagi."
Itulah alasan selanjutnya mengapa aku menulis, untuk meninggalkan jejak kelak, menghidupkan diri yang sudah menuju mati ini. Karena jikalau aku mati nanti, tanpa karya, tanpa nama, siapalah yang kan mengenangku?
Dunia ini begitu sementara, sia sia rasanya kala aku tak memutuskan untuk meninggalkan jejak walau setetes. Berbekal motivasi serta semangat yang walau terkadang surut, aku berusaha untuk terus menulis dengan segenap hatiku. Barangkali, barangkali, namun semoga, tulisanku kelak menjadi amal jariah untukku, menjadi ladang pahala yang tak terputus bagi seorang pendosa sepertiku.
Aku juga menulis untuk berbagi, berbagi sedikit ilmu dan pengetahuan yang kupelajari kepada orang lain. Meskipun ilmu yang kumiliki memang tidak banyak, teramat sedikit dibanding orang-orang diluar sana, tapi tidak ada salahnya berbagi kan? Untuk apa punya ilmu jika tak mau dibagi? Maka kalaupun tak sanggup berbagi harta, berbagilah ilmu lewat tulisan, yang walau sedikit namun dapat menambah wawasan baru bagi orang lain.
Oleh karena itu hari ini aku menulis, untuk mengembangkan serta mencari tahu lebih dalam bakatku sebenarnya. Hingga suatu saat nanti tak ada lagi yang menilaiku lewat kebodohanku di pelajaran eksak.
Sesungguhnya masih banyak alasan lain mengapa aku menulis, banyak alasan yang tak cukup tersampaikan dalam 4 halaman kertas. Aku harap kita bisa meresapi isi dan makna dari tulisan ini, tidak hanya membaca lantas selesai dan hilang begitu saja. Karena seperti judul, 'bukan untuk dibaca', tulisan ini memang bukan untuk dibaca, namun untuk dihayati dan diambil sedikit manfaat yang sekiranya dapat menjadi inspirasi bagi kita.
Terakhir, Aku menulis untuk menyapa, menyapa ia yang hilang keberadaannya, menyapa ia yang pergi dan lupa jalan pulang, menyapa sesosok yang entah dimana, lewat jalur kata-kata.
Purwokerto, 8 Agustus 2020
Bio narasi:
Nahidh Izzati Silmi, panggil saja Izza, pasti senyum deh! Lahir ke dunia pada 14 tahun silam tepatnya tanggal 11 Juni 2006. Sedang menempuh pendidikan sebagai siswa di salah satu SMP Kota Purbalingga. Seorang Introvert yang punya hobi masak, membaca, makan, bahkan tidur pun ditekuninya sebagai hobi. Mau kenalan? Sila mampir di instagram @nhdh_izzati, atau mau lihat ceritaku lainnya? Kuy kunjungi nahidh-izzati.blogspot.com.
--Jujur insecure banget liat tulisan-tulisan yang lain ☹--
Terakhir, Aku menulis untuk menyapa, menyapa ia yang hilang keberadaannya, menyapa ia yang pergi dan lupa jalan pulang, menyapa sesosok yang entah dimana, lewat jalur kata-kata.
ReplyDeleteSaya suka kalimat ini :) Lanjutkan Dik ☺
Hihi... makasih ka
DeleteWih masih muda nih... Keren btw ;)
ReplyDeleteHehe.. makasi
DeleteSemangat terus Ka!
ReplyDeletesemangat juga!
DeleteTerhura gitu bacanya kenapa y? Terlalu menghayati kah? hehe...
ReplyDeleteEH masa sih? :)
DeleteKereen banget dek, menginspirasi. Betul, mengembangkan bakat memang harus sejak dini
ReplyDeletemakasi :)
Deletenice words..semoga maju jaya
ReplyDeleteMakasihh... amiin hehe
DeleteMantap
ReplyDeleteSemangat terus adik! kita singkirkan insyekyurnya jadi bersyukur yaa✨🥰semangaaattt!!!
ReplyDeleteMakasihh... :)
DeleteHaiiii izzaaa kita mutualan di ig ya gasih? wkwk aku gatau nih keknya ini lomba yagak sih? Semangat. Btw, aku suka nulis tapi juga suka ngomong hehe. Tp seperti yang km bilang "Seringkali bermimpi untuk begini, berharap untuk begitu, namun semua hanya sejenak melintas di pikiranku, lalu hanyut bagai air dan terlupa. Hingga waktu menuntunku berpikir, mengapa tidak ditulis saja?" itu bener banget sih hehe. Lebih membekas dan bisa kita lihat kembali. that's why aku jg suka nulis. semangatttt terus izzaa<3
ReplyDeleteweehhh baru liat, jd malu HAHA, makasiii <3
Deletemantap, salam sukses http://bit.ly/AnekaInf0
ReplyDelete