Sekedar ingin saja ternyata tidak cukup. Perlu banyak berlatih dan belajar agar menjadi bisa. Terus mencoba memberikan kepada orang yang bisa kita percaya bisa memberikan saran kepada kita agar lebih baik. Butuh mengirimkan ke berbagai sayembara atau lomba menulis sebagai tolak ukur sejauh mana kemampuan kita. Perlu banyak membaca karya penulis yang lain, yang sudah tidak diragukan lagi karyanya agar kita tahu tulisan yang seperti apa yang bisa diterima. Bukan satu karya, melainkan banyak karya. Maka aku terus bertekad, mereka bisa, aku pun pasti bisa. Jika sudah bersungguh-sungguh maka Allah pun yang akan memberikan nilai yang terbaik untuk usaha kita.
Karena aku ingin bisa, maka aku terus berusaha belajar. Mencari tahu bagaimana menulis yang benar, bahasa apa yang harus digunakan, bagaimana cara menggunakan tanda baca, dan lain-lain. Dan bagiku menulis adalah ilmu baru yang harus aku kuasai . Dan aku merasa yakin, bahwa Allah sudah memberikan kemampuan menulis tersebut, tinggal kita pikirkan bagaimana cara memunculkan bakat yang Allah sudah beri. Menambah ilmu baru tidak ada salahnya. Justru itu sangat seru. Ini adalah tantangan yang sangat mengasyikkan dan sangat menyenangkan. Dan memberikan warna baru dalam hidup kita sendiri. Tantangan yang harus kutaklukan dan seseru itu. Buat kamu yang suka tantangan, coba saja.
Semakin aku mengenalnya, semakin aku suka. Itulah menulis. Aku suka terhadapnya. Bagiku menulis adalah sesuatu yang menyenangkan. Kegiatan yang kulakukan setiap hari. Karena aku suka, maka setiap aku selesai melakukannya, ada perasaan senang dan gembira menyelimuti. Setiap hari aku akan menceritakan semua yang kumau lewat tulisan. Entah itu kutuliskan langsung di sebuah buku atau ku ketik langsung dip layar laptop. Itu memberikan kesenangan sendiri. Sukailah apa yang ingin kita tekuni, maka tidak akan ada beban jika kita melakukannya. Yang pada awalnya ini hanyalah sebuah mimpi, namun sekarang aku sudah menyukainya. Suatu hal yang awalnya kukagumi, namun sekarang bukan hanya keinginan semata.
Waktu sangat berharga. Itulah istilah yang sering kudengar. Dan waktu dimana kita bisa melakukan hal yang kita suka. Dan aku termasuk yang mencari kesibukan di waktu luang. Rasanya akan sakit badan kalau ada waktu luang yg tidak kugunakan dengan baik. Seperti hari ini, bingung mau melakukan apa. Jika raga susah untuk dipahami, rasanya waktu luang ini menjadi unfaedah. Kembali kepada tolak ukur menjadi manusia yang bermanfaat, yang tidak mau termasuk orang merugi dalam mengelola waktu, maka menulis menjadi pengisi waktu luangku. Memaksakan diri sekalipun sedang badmood, harus kusalurkan waktu luang ini dengan baik agar di lain waktu bisa ku manage lebih baik lagi dan meminimalisir penyesalan. Semangat memanfaatkan waktu yang telah Allah berikan, kawans. Dan kuputuskan mengisinya dengan menulis,
Mengapa? Setiap orang perlu meluapkan rasa. Dan aku lebih memilih dengan cara menulis. Dengan menulis, aku bisa me-manage rasa yang kupunya, me-manage stress yang kurasa. Apa yang sedang kurasa, bisa kuluapkan disana. Sehingga aku pun bisa memilah mana rasa yang bisa kuolah dengan baik. Jika rasa itu buruk, maka aku bisa mengolahnya menjadi rasa yang baik. Dengan meluapkan rasa, perasaanku akan menjadi tenang, nyaman, dan lega. Baik itu goodmood ataupun badmood akan ter-manage dengan baik. Sehingga tidak mengganggu aktivitas yang akan kita lanjutkan. Selain itu, disana akan tersurat harapan-harapan serta doa yang bisa kurencanakan kedepannya. Salah satunya: 'hari ini sungguh menyenangkan, besok pasti akan lebih menyenangkan dan membahagiakan.'
Ada banyak cara yang kutempuh dan kubuat agar menulis tetap menjadi sesuatu yang menyenangkan. Seandainya waktu bisa diulang, mungkin aku akan memutar kenangan-kenangan yang menyenangkan. Nyatanya waktu tidak bisa diulang. Mencari cara bagaimana bisa terus mengingat kenangan menyenangkan tersebut. Mengandalkan ingatan yang semakin hari semakin menurun dayanya. Dan aku tidak ingin menyia-nyiakan apa yang kualami selama ini. Kuputuskan untuk menulis semua dalam buku khusus. Ya. Buku khusus. Kunamakan buku tersebut dengan nama GRATITUDE JOURNAL. Apa itu gratitude journal? Berisi tentang semua yang kualami yang menurutku menyenangkan. Berisi tentang keberhasilan-keberhasilan yang kuraih. Yang akan kuisi setiap hari sebelum tidur. Semua akan aku tumpahkan ke dalamnya sambil senyum-senyum sendiri, mengingat hal-hal yang menyenangkan itu. Dan itu sangat menyenangkan. Tak bisa diulang, namun bisa dikenang.
Waktu memang tidak bisa diulang, namun rasa senang itu bisa kita kenang. Setiap hari kutuliskan dan kuingat keberhasilan apa saja yang kulakukan hari ini. Akan kutulis sebanyak-banyaknya, berusaha tanpa ada yang terlewat. Kenapa? Karena aku ingin menyadari bahwa banyak kesenangan dan keberhasilan yang dialami. Dengan tujuan agar aku bisa lebih bersyukur. Kelak suatu hari nanti, aku akan melihat kembali gratitude journal tersebut dan bisa menjadi kekuatan tersendiri serta membuatku menjadi diri yang lebih baik lagi jika aku membaca kembali pengalaman menyenangkan tersebut. Kujadikan kenangan terindah. Itulah ritual sebelum tidurku. Kenapa kulakukan sebelum tidur? Karena aku ingin menutup malam yang indah dengan bersyukur kepada-Nya.
Kata siapa aku akan menuliskan hal yang menyenangkan saja? Aku juga menuliskan semua yang tidak menyenangkan di setiap harinya. Ya. Aku menuliskan semuanya tanpa aku lewatkan satu kejadian pun. Maka kuputuskan untuk membuat WORRY BOX. Worry box ini kusiapkan spesial. Terdapat kotak dan booknote yang bisa kulepas atau kusobek jika sudah kutulis. Kotaknya kuletakkan di kamar sedangkan booknote nya, kubawa kemanapun aku pergi. Worry box ini kutuliskan setiap ada kejadian. Mengapa? Karena aku ingin meluapkan emosi negatifku melalui tulisan tanpa melukai orang lain. Selain itu, ini sebagai pengalihan emosi agar tidak meledak-ledak nantinya. Akan aku catat semua kegelisahanku dengan harapan, aku bisa fokus kembali dengan rutinitas yang kujalani saat itu.
Anggap saja aku membuang kegelisahan yang kualami. Aku hanya ingin orang-orang yang kujumpai saat itu tidak mengetahui apa yang sedang terjadi denganku. Aku hanya ingin orang-orang yang kujumpai saat itu menganggap aku ceria selalu. Aku hanya ingin bumi ini memberikan energi positifnya jika aku terus memberikan energi positif ke penghuninya yang lain. Betapa senangnya aku jika kegelisahanku ini bisa menekan stress dan berubah menjadi energi positif. Worry box ini kubuang secara berkala. Sebelum kubuang, aku akan membacanya terlebih dahulu. Dan menyadari bahwa ternyata Allah selalu menguatkanku dengan bukti, semua kegelisahan yang terjadi bisa kulewati dengan baik. Lalu kubuang dan kulepas semua dengan perasaan lega dan mengubah semua menjadi energi positif.
Kamu sudah coba? Lakukanlah. Karena yang kurasa adalah ternyata semua yang terjadi bisa kulalui dan kekhawatiranku tidak sebesar yang kamu tuliskan disana.
Aku memiliki keinginan, kelak jika nanti aku memiliki keturunan, aku akan menceritakan beberapa kekonyolan yang terjadi dalam diriku. Pernah membeli sepatu pantofel pria buat kupakai karena kusuka modelnya, pernah engga sadar badan sudah mepet ke pagar alhasil baju tersangkut saat main inline di sepanjang jalan istana kepresidenan, pernah tak sengaja binatang masuk ke dalam rok saat sedang caving lalu teriak-teriak dalam gua minta tolong semua matikan headlamp dan seseorang kuminta tangannya untuk masuk mencari binatang tersebut, pernah rasanya mau meninggal saat pertama kali ikut hiking tanpa persiapan fisik (capek banget maksudnya), dan masih banyak lagi kekonyolan lainnya. Seru bukan kalau bisa berbagi cerita dengan orang-orang tersayang?
Tentang Penulis
Ary Hestiana, biasa dipanggil Ary atau yang lebih hangat dengan panggilan Tia, sangat kagum dengan nama penanya, Riezty. Lahir 30 tahun lalu tepat tanggal 8 Januari di kota Hujan, Bogor. Si plegmatis yang kadang sanguinis, memiliki hobi membaca, menulis dan kegiatan yang berbau menantang, bercita-cita jadi guru yang pandai menulis (padahal salah satu cita-citanya sudah tercapai). Saat ini menjadi pendamping guru di SDIT Sholahuddin. Si malas yang berkutat di Organisasi dan cinta mati pada buku. Si cuek yang menyukai romantis. Si langit biru yang mencintai langit malam. Si nekat yang takut sendirian. Si kantong tipis yang hobi traveling. Jejaknya bisa dilacak melalui akun instagram @aryhestiana . Kicauannya kadang terselip di akun facebook Ary Hestiana.
Keren๐
ReplyDeleteSemangat,kak.
Keren ๐
ReplyDelete