Belajar Dari Menulis

Oleh: Eka Shinta Mai Monica

 

Pertama: Menulis itu anugerah

Aku meyakini bahwa setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Dan diantara kelebihan itu salah satunya adalah menulis. Alasan kenapa aku menulis itu sederhana, yaitu karena aku menyukainya. Terdengar biasa memang, namun bagiku itu istimewa.

Dengan menulis, aku bisa lebih mudah menyampaikan hal-hal yang tak mampu diungkapkan lewat lisan. Dan dengan menulis, aku bisa mengukir segala kejadian menjadi bait-bait kalimat yang mudah diekspresikan.

Bisa menulis itu merupakan suatu anugerah yang telah diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Jadi, aku tidak ingin menyia-nyiakan apa yang telah diberikan oleh-Nya.

 

Kedua: Aku dan pendiam

Tidak semua orang mampu mengutarakan apa yang mereka rasakan. Terkadang diantara mereka ada yang memilih menulis sebagai tempat terbaik untuk menuangkan apa yang terbenak di dalam hati dan juga pikiran.

Aku adalah tipe orang yang tidak banyak bicara alias pendiam. Bukan hal yang mudah untukku mengatakan segala sesuatu dengan lisan. Itulah kenapa, aku lebih memilih untuk menulis. Setiap malam biasanya aku suka menulis disuatu buku yang sering orang menyebutnya dengan buku harian (diary).

Dari menulis dibuku harian inilah, aku merasakan bahwa menulis ternyata dapat membuat diri kita merasa nyaman, aman, dan juga tenang.

 

Ketiga: Nasihat diri

Terkadang nasihat itu datang tidak hanya dari orang lain, melainkan ia juga datang dari diri sendiri. kita mungkin pernah merasa mudah menasihati orang lain, namun tidak kepada diri sendiri.

Dari sini aku menyadari bahwa seharusnya ada banyak hal yang harus kupelajari, terutama mengenai kehidupan. Dengan menulis inilah, aku jadi lebih memahami bahwa menasihati diri itu penting. Bukan karena egois, tetapi agar diri ini bisa lebih mawas diri.

 

Keempat: Motivasi

Bicara tentang motivasi, kita pasti pernah termotivasi dengan tulisan-tulisan yang kita baca atau mungkin dari perkataan orang-orang sukses. Namun dari banyaknya motivasi yang kita terima, pernahkah kita memotivasi diri sendiri?

Menulis membuatku sadar bahwa motivasi diri ternyata banyak memberikan dampak positif bagi kehidupan. Yang pasti, motivasi diri akan memberikan kebaikan pada psikologis, dan tentunya menjadikan kita untuk lebih bisa mensyukuri hidup.

 

Kelima: Menebar kebaikan

Di era yang semakin canggih ini ada banyak cara untuk menebarkan kebaikan, salah satunya yaitu dengan menulis. Lalu bagaimana caranya?

Kita bisa menulis apapun yang dapat menimbulkan manfaat bagi yang membacanya. Seperti menulis tentang kata-kata motivasi, berkaitan dengan religi, dan lain sebagainya.

Jadi, sebaiknya kita jangan pernah malu untuk menebar kebaikan. Jadikan diri sebagai manusia yang bisa bermanfaat untuk manusia lainnya. Seperti yang disebutkan dalam salah satu hadis bahwa "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia (lainnya)." HR. Ahmad, At-Thabrani dan Ad-Daruqutni.

 

Keenam: Dukungan sahabat

Jujur tak sedikit rintangan yang menghalangiku agar bisa istiqomah dalam menulis. Banyak faktor yang terkadang membuat semangat menulis hilang begitu saja. Diantara penyebabnya yaitu karena tidak adanya ide, mager alias malas gerak, insecure, dan sebagainya.

Aku sadar bahwa hal seperti ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Bagaimanapun kita harus bangkit dan keluar jika berada di zona yang seperti itu. Meski tak mudah, aku bersyukur karena Allah begitu baik. Allah beri sahabat yang selalu ada, baik dalam keadaan suka maupun duka.

Terima kasih banyak, sahabat. Atas segala dukungan dan nasihat, akan selalu kuingat!

 

Ketujuh: Melawan lupa

Kita semua pasti mempunyai pengalaman hidup yang berbeda-beda. Pahit dan manisnya kehidupan tentu pernah kita rasakan. Terkadang untuk mengenang suatu kejadian, sayang sekali rasanya jika hanya diingat diluar kepala. Aku rasa kita perlu mengabadikannya, dan salah satu caranya adalah dengan menulis.

Aku adalah tipe orang yang pelupa. Tak semua kejadian bisa kuingat dengan jelas. Tapi untungnya sejak aku suka menulis, aku bisa melawan lupa dengan merekam segala kejadian lewat tulisan. Bagaimanapun, menulis sangat membantu untuk mengingat segala memori yang pernah terjadi dalam kehidupan.

 

Kedelapan: Memanfaatkan waktu

Banyak dari kita yang mempunyai cara tersendiri untuk menghabiskan waktu, terlebih disaat waktu luang. Ada yang memilih untuk jalan-jalan bersama teman, bermalas-malasan seperti rebahan, main handphone, dan masih banyak lagi.

Kita pasti tahu bahwa beberapa kegiatan yang semacam itu hanyalah membuang-buang waktu. Akupun menyadari hal itu. Saat ada waktu luang, aku selalu mengusahakan diri untuk menulis. Menulis tentang apa saja yang ingin kutulis.

Setidaknya, memanfaatkan waktu dengan menulis itu jauh lebih bermanfaat daripada menggunakan waktu hanya untuk berleha-leha dan melakukan kegiatan yang sebenarnya hanya akan merugikan diri sendiri. Iya, kan?

 

Kesembilan: Belajar jujur dan konsisten

Belum lama ini aku menyadari bahwa dengan menulis ternyata bisa melatih diri untuk lebih jujur dan konsisten. Dari kejujuran, aku belajar untuk lebih terbuka dengan diri sendiri dan juga supaya tidak sembarangan meniru atau bahkan menjiplak tulisan orang lain.

Begitupun dengan konsiten. Dari konsisten pula aku belajar untuk melatih diri agar bisa lebih fokus, teratur dan serius dengan apa yang sedang aku jalani. Pada akhirnya, kejujuran dan konsisten akan membawa pengaruh positif yang besar dalam dunia kepenulisan.

 

Kesepuluh: Aku ingin menjadi seorang penulis

Ada banyak diantara kita yang pasti memiliki impian untuk menjadi seorang penulis, tak terkecuali aku. Aku menyadari bahwa menjadi seorang penulis itu bukanlah hal yang mudah. Karena dibalik itu semua kita perlu berusaha, semangat, percaya diri, dan mempunyai tekad yang kuat untuk meraihnya.

Itulah kenapa, aku mengikuti tantangan 10 hari bersama @ruang_nulis agar aku bisa belajar, mengambil ilmu, mengasah kemampuan diriku, dan bertemu dengan teman-teman yang memiliki visi misi yang sama. Aku berharap semoga kita selalu semangat dalam menulis. Teruslah menulis, hingga kita sendiri bisa merasakan manfaat dari apa yang telah kita tulis!

 

Bandar Lampung, 10 Agustus 2020

 

Tentang Penulis:

Namaku Eka Shinta Mai Monica, biasa dipanggil Eka atau Ekshin. Lahir di Batanghari, 29 Mei 1999 dan besar di kota Bandar Lampung. Saat menulis ini aku masih menjadi seorang Mahasiswi di UIN Raden Intan Lampung jurusan Ilmu Al-Qur'an dan tafsir. Dari hobiku yang suka membaca sejak kecil, aku mulai melatih diri untuk terus belajar menulis. Mengenai pertemanan, jangan sungkan untuk datang ke akun instagramku: @kashintaa_

Terima kasih! ^^

 


Share:

Post a Comment

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis