Alasan Menulis

Oleh : Sity Hana Nurjanah

  

Mengawali melakukan sesuatu tentu bukanlah hal yang mudah. Kita membutuhkan sebuah alasan, mengapa kita harus melakukannya. Beragam alasan memenuhi bagian dari mimpi kita. Beberapa diantaranya mampu membuat diri total dalam melakukannya.

Tidak semua orang menyukai menulis. Jika ada yang menyukainya, tentu setiap orang memiliki alasan yang berbeda. Alasan terkuat mampu mematahkan puluhan rintangan yang menghalangi jalan. Mampu membangun semangat kembali berkobar. Mengusik ingatan bila tidak mampu mewujudkan. Menangis namun bangkit lagi untuk menggenggam harapan. Berikut ini alasan-alasan mengapa saya menulis. Alasan pertama yang selalu tertanam dalam lubuk hati, yaitu menulis untuk menjadi pejuang penanya Allah, menebarkan kebaikan, kebermanfaatan dan menyebar luaskan risalah Rasulullah.




Sebelum berlanjut alasan kedua, ada sebuah pertanyaan unik. Adakah seorang manusia, yang tidak memiliki orang yang dicintai di bumi ini? Ku rasa tidak akan ada manusia yang mampu melakukannya. Sekalipun ada seseorang yang dibenci, namun akan jauh lebih banyak jumlah orang yang dicintai.

Saat kita memiliki banyak orang yang kita cintai, pasti terbesit rasa ingin membahagiakan mereka. Entah menghibur agar terhapus luka, menemani perjuangannya, ataukah memberikan kenangan terbaik agar yang kita cintai, mampu mengingat kenangan itu seumur hidupnya.

Alasan kedua menulis, yaitu mengukir dan mengabadikan jejak kita untuk orang yang kita cintai. Menuliskan banyak cerita, entah pertemuan yang membingungkan, momen lucu berbagi kisah, perpisahan dan semua hal. Kita akan abadi saat kita menuliskannya. 




Alasan ketiga menulis yaitu mengenang sebuah peradaban yang pernah berjaya. Mengenang sebuah peradaban, tentu tidak terlepas dari peran para sejarawan yang menuliskannya. Catatan sejarah menyebutkan Indonesia terlahir dari nenek moyang yang kuat. Siapa yang tidak mengenal sejarah kerajaan Majapahit? Kerjaan kokoh yang pernah berjaya di masanya. Kerajaan ini luasnya mencakup seluruh wilayah Nusantanra.

Presiden pertama Indonesia, Bung Karno pernah mengatakan dalam pidatonya, akan merebut kembali wilayah Indonesia seperti pada masa kerajaan Majapahit. Belajar dari sejarah, membuat kita memiliki keyakinan kuat menyongsong masa depan. "Jas Merah", kata-kata Bung Karno itu yang membuat kita teringat bahwa kita tidak boleh melupakan sejarah.




Alasan keempat menulis, yaitu mengekspresikan diri. Sedih, senang, luka, bahagia, dan semua rasa yang ada, bagian dari sebuah ekspresi diri. Satu cara tepat mengekspresikan diri, menuliskan apa yang di rasa pada selembar kertas. Pena dan kertas menjadi sebuah saksi, rahasia kehidupan yang di alami. Tidak akan pernah ku tinggalkan pena dan kertas, sebagai bentuk setia ku. Setia pada mereka yang selalu menemani.    




Alasan kelima menulis yaitu menekan hoax yang ada di lingkungan kita. Di zaman modern, sangat mudah untuk mendapatkan informasi. Terlepas informasi itu benar ataupun salah, kita harus belajar memilah dan memilih informasi. Menulis hal-hal yang baik, berpotensi mampu menekan tersebarnya informasi yang salah. Sudah terlalu banyak hoax yang ada, yang meresahkan masyarakat, menjadi cambuk bagi diri untuk menulis hal positif.

Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, mulai dari saat ini. Yuk, berubah! Sebarkan informasi positif untuk menekan hoax yang ada. 




Alasan keenam menulis yaitu untuk memotivasi orang lain. Apa Sahabat mengenal satu tokoh yang ada di gambar? Ya, betul. Beliau adalah Pak Tung Dasem Waringin, Coach Bisnis no 1 di Indonesia versi Majalah Marketing.

Awalnya, lewat salah satu seminar komunitas bisnis digital Allah pertemukan dengan beliau. Lalu, apa kaitannya dengan alasan menulis? Belajar dari beliau, menghasilkan sebuah karya yang bisa memotivasi dan merubah kehidupan orang lain secara tidak langsung.

Lewat salah satu seminarnya, beliau membagikan ilmu, "7 RESEP SUKSES ANTI GAGAL". Gairah hidup seseorang untuk merubah diri juga nasib semakin menggelora, semangat bertumbuh semakin membara, dengan kesungguhan belajar maka kesuksesan akan mampu di raih nyata.    




Alasan ketujuh menulis yaitu, untuk berbagi. Pernahkah berbagi cerita pada orang-orang di sekitar mu? Tentunya, hal itu menjadi rutin kita lakukan. Entah itu berbagi rasa, cerita, atau apapun hal yang kita miliki. Berbagi hal apapun dengan teman, sahabat dan orang-orang yang kamu cintai.

Berbagi senyum saja membuat kita dapat pahala, apalagi berbagi cerita positif dalam bentuk tulisan. Jika saat ini kamu memiliki sebuah pengalaman baru, berceritalah dalam tulisanmu, agar orang-orang bisa belajar dari tulisanmu.




Alasan kedelapan menulis yaitu untuk kesehatan. Menulis dalam dunia kesehatan sudah tidak asing lagi. Salah satu psikolog bernama James Pennebaker, dalam penelitiannya mengembangkan suatu metode penulisan expressive writing. Dalam metode penulisan ini, yang ditulis adalah pikiran atau perasaan kita tentang topik tertentu, bisa tentang trauma ataupun kenangan indah. Orang Indonesia menyebut metode ini, yaitu curahan hati (curhat).

Saat seseorang mempraktekan menulis isi hati mereka, membuat seseorang merasa lega perasaan hatinya. Selain itu menulis bisa menghilangan perasaan khawatir berlebihan, membangun mood yang baik, mengurangi kecenderungan terjebak di situasi dan pikiran buruk. So, menulislah agar kamu lebih sehat, baik jiwa dan pikirannya.



Alasan kesembilan menulis yaitu mewujudkan harapan/mimpi. Pernahkah sahabat mendengar kata-kata "TULISLAH SEMUA MIMPIMU, AGAR BISA TERWUJUD". Kadang kata-kata itu mampu menghipnotis kita untuk melakukanya. Namun tulisan seperti apa yang bisa mewujudkan mimpi? Ternyata tulisan yang mampu mewujudkan mimpi, tulisan yang ditulis dengan penuh emosi (semangat berjuang), jelas yang menjadi mimpinya, berkomitmen juga berani untuk membayar mahal setiap peluang dalam memperjuangkannya.

Menulis membiarkan semesta mendukung maunya kita, dan membuat Rabb yang Maha Agung memeluk semua harapan/mimpi kita. Jadikan setiap harapan/mimpi itu menjadi barisan doa. Bukan hanya harapan/mimpi untuk diri sendiri saja, tapi bermimpi untuk menjadi bagian yang membantu orang lain mewujudkan mimpinya.

 

Alasan kesepuluh menulis yaitu untuk menjadi penulis. Mencari sebuah profesi yang berawal dari hobby, bukanlah hal mudah. Kita butuh mendalami passion kita di bidang apa. Setelah itu, bergerak sesuai dengan kata hati.

Hari ini, mungkin kita bukan siapa-siapa. Esok bisa jadi Tuhan mengabulkan harapan. Kelak kehidupan akan mencatat nama kita, abadi dalam sebuah karya tulis. So, menulislah sahabat-sahabatku. Apapun alasan kalian dalam menulis, semoga hal bisa menambah keyakinan diri untuk terus berjuang dalam dunia literasi. Salam literasi sahabat...


Subang, 8 Agustus 2020



                                                              


Share:

1 comment :

Design Prokreatif | Instagram Ruang_Nulis