Oleh: Adel Irmayanti
Apakah kamu pernah menanyakan pada diri sendiri, alasan mengapa kalian selama ini suka menulis? Jika belum pernah, maka kita pernah sehati. Yahh bertahun-tahun saya melakoni kegiatan menulis, tetapi sedetikpun tidak pernah terlintas untuk memikirkan hal itu. Padahal, jika kita mengenali alasan dibalik melakukan suatu hal maka nanti-nanti jika rasa bosan datang mengusik, semua alasan itu bisa menjadi pedang untuk menebas kebosanan kita. Beruntungnya @ruangnulis menyediakan media untuk menarasikan alasan mengapa orang-orang menulis, akhirnya saya mengikuti acara itu sampai finish dan semoga saja semua alasan ini bisa bermanfaat untuk mereka yang sedang mencari-cari inspirasi untuk menulis. Berikut 10 alasan mengapa saya menulis yaitu:
1. Ala Bisa Karena Terbiasa
Orang-orang yang cepat bosan termasuk diriku, akan cepat meninggalkan sesuatu ketika sudah tidak menarik lagi, tetapi beda dengan kegiatan yang satu ini yaitu menulis. Bahkan, Saya harus melatih diri hari demi hari untuk konsisten dalam mengerjakannya. Seperti sebuah pepatah yang mengatakan "Ala Bisa Karena Terbiasa", maka sayapun harus melakukannya agar menjadi kebiasaan. Namun, yang menjadi pertanyaan selanjutnya "Apakah kebiasaan menulis itu bisa hilang? yah… ketika kita tidak mengasahnya, hilang terbawa angin ketika godaan-godaan yang lain menghampiri lalu melupakannya.. ajaibnya ada banyak bahan bakar yang bisa membantu, entah itu berupa rasa, raga, karier, atau apapun disekitar kita. Semua itu bisa membuat kobaran semangat semakin besar, membuat kita semakin jatuh cinta untuk menulis.
2. Sahabat yang bisu
Menulis itu bagaikan sahabat yang bisu, ia tidak bisa bersuara tetapi menjadi media curhat terbaik untuk membagi cerita suka, duka, dan imajinasi bahkan ide-ide yang terlintas dipikiran. Tanpa khawatir, kalau nanti-nanti rahasia kita akan bocor kepada yang lain. Tetapi, jika kita ingin menginspirasi semua orang maka dia bisa membantumu. Ketika kita tidak mampu menyuarakan dengan lisan, sahabat bisu ini mampu menciptakan serangkaian kata yang bermakna dari pena dan secarik kertas. Jangan diremehkan, dia memiliki kekuatan yang mampu menggunggah hati untuk berubah, bukan hanya hati bahkan dunia dan seisinya mampu berubah.
3. Terinspirasi dari sang idola
Sebagian besar manusia gemar melakukan sesuatu karena berkaca pada apa yang dilakukan oleh sosok yang di idolakan. Idola memang memiliki daya tarik tersendiri
untuk mempengaruhi orang-orang mengikuti kebiasaannya. Dalam hal menulispun demikian, sejumlah penulis ternama membuat orang-orang tidak hanya tertarik membaca bukunya, melainkan ada beberapa yang terinspirasi untuk menjadi penulis juga. Termasuk yang terjadi pada diri saya, termotivasi menulis karena kagum dengan sejumlah karya buku sang idola.
4. Memberi motivasi
Warna-warni perasaan yang ada didalam raga, seringkali memunculkan motivasi tersendiri. Motivasi yang muncul itu membuat kita seringkali merangkai kata yang kemudian diketik menjadi sebuah kutipan dimedia social. Alhasil, ketika kita sedang memberi motivasi kepada diri sendiri, disisi lain orang-orang yang justru membaca postingan kitapun bisa jadi ikut termotivasi.
5. Kebebasan diri
Dengan menulis saya merasa mendapat kebebasan atas pemikiran sendiri, bebas menggunakan imajinasi yang nantinya diolah menjadi sebuah narasi. Bebas memilah dan merangkai kata menjadi naskah tanpa harus dikungkung oleh aturan. Saya merasa bebas menyuarakan ide, tanpa harus mengambil opini oranglain. Sungguh sebuah kenikmatan tersendiri, memiliki hobi menulis seperti mendapat kebebasan sepenuhnya untuk mengekspresikan diri.
6. Ingin menjadikan kebutuhan dan bukan tuntutan
Dunia pendidikan tentunya tidak lepas dari kegiatan menulis, bahkan kegiatan ini dikenalkan pertamakali sejak pendidikan dilevel dasar sampai ke jenjang tertinggi. Kegiatan mencatat materi, mengerjakan tugas dan laporan, semuanya itu seakan-akan mendefinisikan menulis adalah tuntutan yang harus dilakukan. Tetapi, tiba semua masa disaat saya mulai terpikat oleh puisi-puisi dengan rima yang indah, ketika alur cerita novel yang begitu fantasi, dan opini public yang begitu solutif, menjadikan alasan saya menulis bukan lagi sekedar tuntutan dalam ruang pendidikan, melainkan sebagai kebutuhan untuk mengasah seni menulis.
7. Penguasaan kosakata
Kegiatan menulis tidak hanya sekedar membuat karya lantas menjadi bukti adanya kemampuan yang kita miliki, tidak sebatas sampai disitu malah ada hal lain yang perlu dimaknai. Ketika kita kita terus menerus menulis, maka tanpa disadari kita tidak membiarkan pikiran tumpul dari kemampuan berbahasa. Dengan menulis kita sebenarnya mengasah otak untuk mencari, mengingat-ingat lantas meramu kata menjadi kalimat yang pas diatas kertas. Alhasil, pembendaharaan kosakata kita dari waktu kewaktu tetap tersimpan dan terus bertambah juga.
8. Mengasah kreativitas
Kata kreativitas tentu tidak asing ditelinga kita, dan perlu disadari bagaimana cara agar kreativitas ini tersalurkan dan berkembang dengan baik. Salahsatu caranya yaitu dengan menulis., sehingga kita bisa menggali dan mengasah kreativitas yang ada dalam diri. Hal ini bisa dilakukan melalui proses berpikir kritis untuk mencari ide yang baru dan berbeda dari yang lain, yang selanjutnya dituang diatas kertas dan menghasilkan produk tulisan yang menarik bagi pembaca. Tidak mudah karena proses ini membutuhkan waktu yang panjang, tetapi dimana ada kemauan disitu ada jalan bukan?
9. 100 tujuan hidup
Kalian pernah dengar atau melihat orang-orang menuliskan 100 tujuan hidupnya? Entah alasannya karena memang sangat berniat membuat planning tentang hal yang akan dicapai kedepannya atau karena tugas dari Lembaga pendidikan yang harus ditunaikan. Lantas apa hubungannya alasan saya menulis dengan 100 tujuan hidup yang dulunya pernah saya buat pada kertas berukuran besar berwarna pink? Jawabannya karena diantara 100 tujuan itu ada beberapa poin yang berkaitan dengan hal kepenulisan. Dan untuk sampai kepada tujuan itu tentu harus ada usaha untuk mencapainya bukan?
10. Aku mencintainya
Kau sering mendengar kalimat "Cinta itu Buta"? atau kau pernah menanyakan kepada seseorang, mengapa dia sangat mencintai kekasihnya? lantas dia tidak tau apa alasannya. Seperti itu juga diriku, ketika ditanya mengapa aku mencintainya, eh maksudku mengapa diriku mencintai menulis.. hal itupun tidak bisa kujelaskan dengan aksara, namun bisa merasakan maknanya. Jadi yang pertamakali menyalakan niat menulisku yah karena cinta😊 lalu alasan-alasan sebelumnya mulai datang satu persatu mengobarkan semangatku untuk tetap menulis.
Terimakasih @ruangnulis sudah mewadahi saya untuk mengenali diri dibalik alasan mengapa saya harus menulis.
Bantaeng, 07 Agustus 2020
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Adel Irmayanti, Lahir di Bantaeng pada 04 Juni 1999. Penulis berasal dari kota Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini penulis merupakan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Pendidikan Biologi. Ketertarikannya pada dunia menulis sehingga ia sering mengikuti event-event lomba seperti ini. Untuk mengenal lebih lanjut silahkan cek ig @adelirmayantilatif.
Bagus banget bacanya
ReplyDeleteMemotivasi banget
Goodd adell
ReplyDeleteMemotivasi😃
ReplyDelete