Oleh: Helly Haryanti
Mengapa Aku Menulis?
Banyak hal yang didapat dari menulis. Karena menulis dibutuhkan referensi, maka dengan menulis bagiku adalah belajar untuk menimba ilmu.
Menulisjuga merupakan suatu kebutuhan, karena salah satu cara berkomunikasi untuk menyampaikan pesan, dengan tulisan dapat menyampaikan apa yang sedang dirasakan, bisa sebuah ungkapan perasaan, dapat mengekpresikan diri, juga bisa berbagi ilmu yang aku miliki, dengan menulis dapat menuangkan ide-ide dan bisa menjafikan identitas diri atau menunjukkan konsep diri, serta membangun rasa percaya diri dan menulias metupakan sebuah peradaban.
Menulis juga punya tujuan agar mendapat feedback, dengan harapan mendapat feedback positip. Menulis juga dapat menginspirasi pembaca, dan dapat merubah sikap kearah yang lebih baik sesuai harapan.
Usiaku sudah tidak muda lagi, bahkan banyak dari sebagian orang yang beranggapan sudah mandeg sudah tidak produktif, dan pilon. Justru dengan menulis aku dapat merepresentasikan diri dengan berkarya lewat tulisan. Bahwa untuk berkarya dan belajar itu tanpa batas usia.
Dengan menulis dimasa tuaku hidup akan terasa lebih bermakna dan sempena atau berkah, dapat menyampaikan kebaikan lewat tulisan, khususnya untuk memotivasi dan membentuk konsep diri pada anak cucu serta keturunanku agar mengetahui apa arti sebuah proses dan perjuangan.
Kala kelak Sang Khalik memanggil ku "pulang". Meskipun karyaku tak seberapa, aku ingin tetap hidup dan di kenang di hati mereka dan orang -orang terdekat sepanjang masa.
Menulis merupakan suatu kebutuhan, sebagai bentuk aktualisasi diri atau pengembangan diri, untuk terus berusaha menggali potensi diri.
Bagiku menulis dapat memotivasi diri, dan untuk berintrospeksi diri serta bisa sebagai pengingat diri untuk terus memperbaiki diri dan bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya lewat tulisan.
Menulis juga sebuah proses untuk menjadi diri sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihan dan menumbuhkan kepribadian yang kuat dan rasa percaya diri.
Aku menulis terinspirasi dari ungkapan Pramoedya yang menulis "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." Ungkapan ini bermakna dalam, bahwa menulis berkaitan dengan eksistensi diri seseorang untuk bisa diakui atau berkontribusi dalam masyarakat.
Menulis dapat menunjukkan eksistensi diri, setidaknya tulisan harus menarik dan menginspirasi yang akan masuk pada pikiran pembaca yang akan membentuk opini, maka dibutuhkan tulisan yang berkualitas yang dapat memikat dan menyentuh hati pembaca. Memang tidak mudah untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, maka butuh latihan dan referensi yang memadai.
Meskipun masih taraf belajar menulis, saya akan terus menulis dengan tulisan yang menginspirasi juga dapat dinikmati pembaca, dan agar tidak hilang dalam masyarakat dari sejarah.
Menulis bisa sebagai media da'wah.
Menulislah tentang kebaikan, dan diniatkan untuk menyampaikan kebenaran, sebagai ilmu, atau sebuah sarana untuk membuka dan menyentuh hati orang melakukan kebaikan.
Menyampaikan sesuatu lewat tulisan tidak terbatas waktu, tempat, dan jarak. Dapat di pulikasikan lewat media manapun, apalagi diera digital telah banyak media online, yang akan tersebar dalam waktu singkat dan serentak
Menulis sudah tetera dalam Al-Qur'an, sebagai ayat pertama yang turun, Iqro', Bacalah! Allah SWT telah memerintahkan membaca agar mengetahui. Dan dalam surat Al-Qalam (pena) pada ayat pertama Nun! "Demi pena dan apa yang mereka tuliskan". Karena, qalam (pena) dan tulisan tidak kalah penting dengan ucapan atau lisan.
Sebagai pemula, memang untuk memulai menulis tidak mudah untuk mencari diksi dan merangkai kata yang menarik, renyah, dan bernilai estetik sehingga dapat menampilkan tulisan yang dapat dinikmati pembaca.
Pada awalnya saya hanya menulis di beranda-beranda sosmed untuk bisa menampilkan perasaan -perasaan galau, unek-unek yang tidak jelas .
Akhirnya saya berpikir sepertinya lebih bijakasana jika saya menampilkan sebuah perasaan dan pengalaman berupa kata-kata yang dituliskan jadi sebuah karya.
Menulis dapat menjadikan identitas diri seseorang. Untuk itu saya akan memulainya dengan semangat, pantang menyerah. Apapun itu, menulis akan dijadikan kebiasaan, yang mungkin bisa mengarah pada tulisan yang berkarakter.
Berbeda antara menulis dengan menyampaikan sesuatu secara lisan, secara lisan dibutuhkan kemampuan olah kata secara verbal yang dapat meyakinkan publik. Tetapi terkadang kehilangan kata-kata, apa yang telah dipersiapkan hilang dari ingatan, akibatnya materi yang tersampaikan tidak dipahami dan tidak terarah, yang dapat menurunkan kredibiltas pembicara dimata publik, apalagi jika hal tersebut berkaitan dengan hal agama atau materi lainnya yang membutuhkan ilmu yang mumpuni dengan referensi yang cukup.
Menulis dapat memberikan referensi secara detail, agar mudah dipahami, dan meyakinkan pembaca, serta dapat dipulikasikan dalam waktu yang serentak, singkat dan akan tetap tersimpan.
Menulis juga merupakan sebuah peradaban yang tak lekang oleh waktu, dan tak terbatas jarak dan tempat. Berbeda dengan penyampain secara lisan, yang terbatas oleh ruang dan waktu.
Aku memiliki anak istimewa, setiap perilaku dia aku ekspresikan dalam sebuah tulisan di beranda sosmed, apalagi jika dia berperilaku yang menunjukkan sikap yang positif dan berprestasi, dengan rasa bangga, syukur dan bahagia, dengan penuh semangat untuk menulisnya.
ketika tulisanku banyak diapresiasi oleh pembaca, berupa doa atau pujian terhadap-nya, hingga bisa saling berbagi, mendukung dan memotivasi dengan sesama yang mempunyai anak istimewa, membuatku untuk terus menulis dengan lebih terarah, yang akan membawa pembaca untuk menghayati tulisanku, dan mungkin bisa jadi sumber inspirasi, bahkan mungkin akan memiliki kesan tersendiri terhadap tulisanku. Jadi tidak sekedar menulis status di beranda sosmed.
Menulis bagi sebagian orang bisa menjadi sekedar hobi. Bagiku menulis bisa sebagai terapi untuk meluapkan perasaan, rasa sakit atau menghilangkan kesedihan dan ketakutan yang berlebihan saat mengetahui menderita suatu penyakit kronis, dan menurut dokter tak mungkin bisa sembuh, yang harus mengkonsumsi obat seumur hidup.
Bagiku menulis merupakan obat mujarab, membuat hidup menjadi bergairah, bebas menuangkan perasaan. Menulis membuat perasaan sangat bahagia, membuat hidup lebih bermanfaat. Bahkan merasa tidak memerlukan obat, tentunya tanpa menafikan peran dokter, teman dan keluarga yang selalu mendukung, aku sangat merasakan energi negatif akibat kesedihan, ketakutan yang mendera akan terlepas dengan menulis.
Menulis bagi sebagian orang banyak yang jadi mata pencaharian selain sebagai hobi, aktulisasi diri, identitas diri, peradaban, berbagi ilmu, dan teraphy.
Setiap orang memiliki alasan mengapa menulis, dan tulisan seperti apa yang ingin ditulis, apakah tentang politik, opini, sastra atau sekedar untuk meluapkan perasaan, dan masih banyak lagi alasan.
Apa pun yang ditulis, semuanya akan dipertanggungjawabkan. Jika tulisan menghasilkan kebaikan, kebenaran dan bermanfaat, maka akan menjadi bagian kehidupan yang bernilai atau bermakna dan menginspirasi bagi pembaca. Saya menulis ingin menjadi bagian dari peradaban untuk mengajak suatu kebaikan. Karena, ketika saya telah tiada, tulisan ku tetap dikenang orang sepanjang masa.
Mungkin tulisanku masih jauh dari sempurna, aku sangat bersyukur bisa ikut berproses untuk menulis yang akan menjadi energi pisitif untuk memotivasi terus menulis dan terus menulis yang tidak sekedar menulis di beranda sosmed.
Aku akan tetap menulis tentang kebaikan dan menjadikan identitas diri yang merupakan sebuah beradaban yang tak lekang dengan waktu . Semoga tulisanku dapat menjadi sumber inspirasi bagi siapapun serta dikenang sepanjang masa.
Bandung, 7 Agustus 2020
Tentang Penulis:
Saya lahir di Cirebon, 22 Agustus 1959. Pernah kuliah di Fikom Unpad angkatan 1980, Jurusan Public Relations, lulus tahun 1985. Seorang Ibu rumah tangga dari empat orang anak. Dan sebagai single parent. Istri dari almarhum Drs Uus Garniwa MSi. Dan telah ditinggalkan sejak 2010.
Tolong bantu komen dan like yah Mengapa Aku Menulis
ReplyDeleteBagus kak🌸🌸
ReplyDeleteMashaAllah, semangat Bunda😍
ReplyDeleteIn syaa Allah ... yuk.kita saling dukung
DeleteTeruslah menulis"mengapa saya terus menulis,karena saya ingin memelukmu dengan erat lewat kata kata"
ReplyDeleteTeruslah menulis "mengapa saya terus menulis,karena saya ingin memelukmu lewat kata kata"
ReplyDeleteHmmm. Terimakasih dukungannya
DeleteMasyaAllah keren bunda
ReplyDeleteTerimakasih yah ...ayo terus menulis
DeleteMassaAllah bunda semangat terus ya
ReplyDeleteTerimakasih ....
Delete"Mengapa saya menulis" ....sangat jarang orang mau menyampaikan-mengungkapkan pengalaman, berbagi informasi penting dan pengetahuan, ekspresi jiwa dan lain-lain yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan bagi orang lain bisa banyak manfa'at, teruslah menulis dan jangan ragu makin banyak maka makin ada tanggapan-masukan-kritikan jadikanlah sebagai perbaikan dan penyempurnaan tulisan yang akan datang.
ReplyDeleteIn syaa Allah ... kita saling mendukung
DeleteKeren bund..
ReplyDeleteKeren bund..
ReplyDeleteTerimakasih yah apresiasinya
DeleteHai, Bunda terus semangat, ya.
ReplyDeleteMaksud paragraf terakhir mungkin sebuah peradaban, ya? Apa emang bener beradaban? 😁
Yuk, mampir di karyaku.
PERBINCANGAN AKSARA oleh Iis Muala Wati
Peradaban mungkin salah tik. Biasa typo hehe terimakasih madukannya
DeleteMengapa menulis ?
ReplyDeleteSaya juga pingin menulis seperti Ibu, begitu banyak pikiran di kepala, tetapi bertemu dengan selembar kertas atau duduk di depan monitor, koq mendadak hilang ya? Mendadak bengong? Mendadak ragu, apa perlu hal sepertu ini ditulis?
Bagaimana Bu?
Ketika ingat lsngsung tulis...jangan dulu mikir aturan-aturan
DeleteSemangat berkarya mll tulisan Bun. .
ReplyDeleteTerimaksih ... 🥰
Deleteterus berkarya di masa yang bisa dibilang tidak muda lagi, bunda memang orang keren yang pernah saya kenal, semangat bunnn
ReplyDeleteTerimakasih ... tetap semangat yah ... in syaa Allah sukses
DeleteBagus banget bun. Jangan lupa mampir di punyaku Bilik Aksara😊
ReplyDeleteSudah kok. Terimakasih apresiasinya
DeleteMasyaAllah keren bun 😍 bermanfaat bangeeet
ReplyDeleteTerimakasih ...apresiasinya yah
DeleteYg perdana sdh bagus, berikutnya pasti makin OK...
ReplyDeleteTerimaksih apresiasinya. 🙏
DeleteHai kak, semoga kita selalu semangat untuk terus berkarya💪🔥
ReplyDeleteJangan lupa mampir ke tulisanku yaa😍
Hayu terus berkarya kita saling dukung terimakasih
Delete